Ulama dan Tokoh Jawa Barat Sampaikan Pepeling untuk Gubernur Terpilih, Begini Isinya!

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 19 Desember 2024 - 11:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia – 28 ulama dan tokoh agama Jawa Barat menggelar audensi dengan Ketua DPRD Jabar Buky Wibawa untuk menyampaikan pepeling atau pesan penting kepada Gubernur terpilih Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan.

Koordinator Aliansi Ulama dan Tokoh Jabar Ustadz Asep Syaripudin mengatakan, pesan ini disampaikan mengenai hubungan sunda dan Islam.

Menurutnya, sebagai masyarakat Jawa Barat, hubungan Sunda dan Islam sudah menjadi ruh jati diri Ki Sunda dari generasi ke generasi.

‘’Inilah yang harus dirawat dan dilestarikan serta dikuatkan melalui kebijakan politik pemerintah provinsi Jawa Barat,’’ ujar Asep dalam keterangannya, dikutip Rabu, (19/12/2024)

Hubungan ini harus tetap dijaga agar menghidari kegaduhan yang disebabkan oleh praktek tradisi dan ritus Sunda Wiwitan yang bertentangan dengan Syariah Islam.

Kondisi sudah menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat untuk selalu menjaga aqidah umat Islam di Jawa Barat.

Dengan begitu tanah pasundan ini akan menjadi negeri yang berkah, gemah ripah repeh rapih serta mendapatkan maghfirah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Pada keempatan tersebut, Ustad Asep menyampaikan naskah pepeling yang berisi pesan penting dari kalangan ulama dan tokoh agama untuk Gubernur terpilih Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan.

Pepeling atau Tadzkirah tersebut disampaikan langsung kepada Ketua DPRD Jabar Buky Wibawa dan Wakil Ketua Komisi IV Iwan Suryawan di ruangan Bamus DPRD Jabar.

Adapun Pepeling dan Tadzkirah tersebut adalah sebagai berikut.

Bismillahirrahmanirrahiim
Asyhadu allaa ilaaha illallah wa ashadu anna Muhammadar rasulullah
Amma Ba’du

Islam memiliki sejarah yang panjang dan kaya di Tatar Sunda. Yang mencerminkan proses alkulturasi budaya dan islamisasi antara Islam dengan tradisi dan adat Sunda.

Baca Juga :  BNPB Berbagi Pengalaman Pemulihan Pascabencana Sektor Sosial Ekonomi dan Sumber Daya Alam Lingkungan

Sehingga Identitas Islam teh Sunda, Sunda teh Islam menjadi cerminan dari keberhasilan proses Islamisasi ini, yang hingga kini masih menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat di Tatar Sunda.

Kaum Muslimin etnis Sunda di Jawa Barat menerima identitas Islam dan Sunda sebagai dua eksistensi yang saling mengisi satu sama lain.

Islam menjadi bagian dari identitas Sunda. Islam Nyunda, Sunda Ngislam. Sunda dengan Islam merupakan dua hal yang saling melengkapi antara satu dengan lainnya.

Adalah ungkapan yang penuh makna, bahwa ngalangkungan Islam Sunda nanjung, ngalangkungan Sunda Islam wuwuh tetep agung (melalui Islam, Sunda berwibawa, melalui Sunda, Islam tetap agung).

Artinya sebagai gambaran bahwa antara Islam dan Sunda memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Dalam realitas kehidupan masyarakat Sunda, maka akan terasa heran jika ada orang Sunda beragama selain Islam. Sebab, Sunda telah sejak lama ‘branded’ dengan Islam.

Maka, Islam teh Sunda, Sunda teh Islam (Mang Endang Saefudin Anshary dalam acara Riungan Masyarakat Sunda di Bandung, 1967, Kang Ajip Rosidi,2010) sudah menjadi ruhiah jatidiri Ki Sunda era Islamisasi yang akan mawa Raharja Dunya Akheratna, sebagaimana masyarakat etnis Minang dengan adagiumnya Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah.

Dengan demikian, kami kalangan Ulama dan Tokoh Islam Jawa Barat, memberikan tadzkirah kepada Gubernur untuk senantiasa mengayomi keimanan dan ketaqwaan rakyatnya yang muslim dengan bimbingan para Ulama.

Ekspresi jatidiri Sunda di Tatar Sunda, Jawa Barat dengan adagium, silih asah, silih asih, silih asuh, sejatinya telah mendapat celupan (sibghah) dengan nilai spiritualitas wahyu (al Quran) yang menjujung tinggi akhlaqul karimah dalam islam yang sudah dijalankan sebagai living al Quran berabad-abad lamanya.

Baca Juga :  Tiga Ruas Jalan di Kota Bandung Bebas dari Kabel Udara Tahun Ini

DPRD Jawa Barat sebagai tempat menyampaikan aspirasi harus memiliki komitmen memperkuat jatidiri Ki Sunda yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Dalam menghargai perbedaan, umat islam memiliki sifat seperti “lebah madu“ yang berprinsip, moal usik mun teu diosok-osok, bahkan sebaliknya memberikan faedah dengan madunya dan sengatan serumnya menjadi obat.

Bahwa kami ulama dan tokoh umat Islam di Jawa Barat senantiasa akan mengawal setiap kebijakan politik kebudayaan dan keagamaan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat agar selaras dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai Islam dan nilai-nilai kesundaan.

Nilai-nilai ini telah jadi identitas yang berpadu-padan sehingga selaras dan harmonis mewujudkan Jawa Barat Berkah, Thoyyibah, wa robbun Ghofur dengan Syariah.

Pada kesempatan tersebut turut hadir: Dr. KH. Nandang Koswara, MPd (Ketua Syarikat Islam Jabar), Dr. KH. Ahmad Rofi’i, Lc, MPd (Pimpinan Ponpes Al I’tishom Karawang)

KH. Muhammad Syarif Hidayat (Pimpinan Ponpes Al Hasan Ciamis & Ketua HAMIDA Jabar), Bang Damin Sada (Ketua Jawara Jaga Kampung Bekasi)

KH. Nurul Mubin (Pimpinan Ponpes An Najiyah Tasikmalaya & Ketua Mahkamah Front DPD FPI Jabar), KH. Cecep Abdul Halim Musaddad, Lc (Pimpinan Ponpes Darussalam Wanaraja Garut)

Dr. KH Saepul Islam Mubarok, Lc, M.Ag (Pimpinan Pesantren Maqdis), Ucin Herfin, SPd, MPd (Ketua PW Hizbul Wathan Jabar)

Dr. Memet Hakim (Penasehat APIB), Hidayatullah, MAg (Ketua PW Hidayatullah Jabar), Ir. Abdullah Su’aib, MM (Ketua FSOI Jabar) (***).

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar
Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia
Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025
Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun
Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan
Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:43 WIB

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:39 WIB

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:22 WIB

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:16 WIB

Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025

Kamis, 24 Juli 2025 - 19:32 WIB

Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB