Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung menggelar Simulasi Penghitungan Suara Pilkada Serentak 2024 di Bikasoga Indoor Hall, Minggu 10 November 2024.
Simulasi ini digelar sebagai upaya menghitung tolak ukur teknis terkait Pilkada Serentak 2024 yang akan berlangsung 27 November mendatang.
Sebagaimana diketahui, pada hari tersebut, warga Bandung akan memilih Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, serta Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung.
Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara memastikan seluruh rangkaian Pilkada Serentak 2024 di Kota Bandung berlangsung kondusif. Ia pun menyambut baik kegiatan simulasi ini.
“Kegiatan ini untuk mensimulasikan, semacam gladi resik saat Pilkada nanti. Jadi kita bisa tahu kekurangannya di mana,” ujar Koswara saat meninjau kegiatan simulasi.
“Untuk di Kota Bandung, kami rasa seluruh tahapan Pilkada ini berlangsung kondusif. Sejumlah langkah juga telah dipersiapkan, termasuk suplemen-suplemen untuk petugas di lapangan, itu pasti kami dukung,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Bandung, Khoirul Anam menyebut, kegiatan simulasi ini diikuti sekitar 315 masyarakat Kota Bandung, termasuk pihak KPU Kota Bandung.
Harapannya, simulasi ini dapat menjadi tolak ukur, khususnya hal-hal teknis ketika penghitungan suara dilangsungkan pada 27 November mendatang.
“Walau mungkin tidak terlalu jauh berbeda dengan Pilpres kemarin, namun, tetap secara teknis ada perbedaan antara Pilpres dan Pileg, dengan proses Pilkada Serentak nanti,” kata Anam.
Ia juga memastikan, KPU Kota Bandung telah mengecek sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Bandung. Khususnya TPS yang memiliki potensi bencana, mengingat Pilkada Serentak 2024 akan berlangsung saat musim hujan.
“Tiga pekan ke belakang, kami sudah mengecek dengan aparat kewilayahan. Kami telah mendapat respons dari pihak Kecamatan terkait TPS rawan bencana,” ujar Anam.
Anam juga menyebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar gedung-gedung sekolah dapat dijadikan TPS bila diperlukan, mengingat Pilkada Serentak berlangsung di musim hujan.
“Hari Selasa kami akan rapat. Karena untuk bangunan sekolah itu, kewenangannya ada yang di Pemkot Bandung dan di Pemprov Jabar,” pungkasnya.