KlopakIndonesia – Publik dikejutkan dengan video viral penemuan lebih dari 7 mayat di Kali Bekasi pada Minggu (22/9) pagi. Lokasi penemuan mayat tersebut tepatnya disamping masjid Al Ikhlas/100m dari pertemuan sungai Cileungsi Cikeas (P2C) wilayah Perum Pondok Gede Permai.
Videonya pun segera viral di media sosial, memicu berbagai spekulasi dan kekhawatiran warganet terkait penemuan mayat di Kali Bekasi ini. Dugaan awal menyebutkan mayat tersebut kemungkinan seorang pelaku tawuran yang diketahui terjadi pada Sabtu dini hari.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, kronologi berawal dari sekelompok anak remaja yang berkumpul pada Jum’at malam Sabtu (20/9). Mereka berkumpul di sekitar pabrik semen merah putih seberang komplek PGP banyak berkumpul sekumpulan anak remaja.
Selain berkumpul, mereka juga membawa motor kurang lebih 25 unit dan diketahui niatnya mau tawuran dengan anak Cikunir. Namun, ketika mereka hendak beraksi diketahui oleh pihak polisi setempat dan langsung dibubarkan. Sebagian remaja tertangkap di lokasi dan sisanya kabur lari hingga menjeburkan diri ke kali.
Menurut informasinya, sebanyak 11 orang berhasil menyeberang kali dan bersembunyi di rumah kosong warga. Namun, 11 orang tersebut berhasil ditangkap polisi pada Sabtu (21/9) pagi setelah diteriaki begal oleh warga lantaran ketahuan membawa sajam.
Kepolisian mengklaim tujuh jasad remaja pria yang ditemukan di Kali Bekasi, Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, merupakan pelaku tawuran. Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Karyoto menegaskan ketujuh jasad itu merupakan remaja yang terlibat tawuran pada Sabtu (21/9) dini hari.
Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Karyoto mendatangi lokasi ditemukannya tujuh jenazah di kali Bekasi Jawa Barat pada Minggu, 22 September 2024, siang. Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) akan dilibatkan untuk menyelidiki penyebab pasti tewasnya tujuh remaja di Kali Bekasi.
“Kami akan libatkan Propam dan Kompolnas ke depannya,” kata Irjen Pol Karyoto dalam keterangannya.
Pelibatan Propam dan Kompolnas dimaksudkan untuk menyelidiki penyebab pasti tewasnya tujuh remaja tersebut. Dugaan sementara menyebut kematian ketujuh remaja tersebut adalah akibat tawuran.