Inikanaku – Pohon murbei atau mulberry merupakan jenis tumbuhan yang unik dan berkarakteristik, salah satunya dilihat dari bentuk buah dan warnanya. Tanaman ini berasal dari Cina bagian utara dan telah menyebar ke berbagai negara di sekitarnya. Murbei adalah tanaman yang mudah beradaptasi, sehingga dapat dibudidayakan di negara tropis dan subtropis.
Tanaman murbei memiliki nama Morus alba yang termasuk kelompok berry. Umumnya tumbuhan murbei dimanfaatkan untuk pakan budidaya ulat sutra (Bombyx mori), namun selain itu ada banyak manfaat yang bisa diambil dari berbagai bagian tanaman berumur pendek ini.
Pohon murbei atau juga disebut mulberry merupakan tumbuhan asli Cina wilayah utara dan juga tumbuh di negara-negara sekitarnya. Namun tidak hanya berasal dari Cina atau kawasan Asia, terdapat variasi flora genus Morus yang berasal dari Afrika dan Amerika.
Pohon dengan nama ilmiah Morus alba ini telah banyak ditanam dan ditemukan di berbagai negara, khususnya kawasan dengan iklim tropis dan subtropis.
Daun murbei sudah sejak lama digunakan sebagai obat herbal karena kandungan antioksidan dan nutrisinya, seperti kalium, fosfor, magnesium, zinc, serta vitamin C. Berkat kandungannya tersebut, daun murbei dipercaya bisa mencegah berbagai penyakit.
Daun murbei adalah daun yang berasal dari tanaman bernama latin Morus sp. Daun ini sering kali diolah menjadi teh herbal dan suplemen karena dianggap memiliki manfaat untuk kesehatan. Selain itu, daun murbei juga bisa diolah menjadi makanan yang enak dan bernutrisi, lho, misalnya jadi tumisan atau campuran salad.
Berkat kandungan nutrisinya yang melimpah, mengonsumsi daun murbei bisa memberikan beragam manfaat kesehatan berikut:
1. Mengontrol gula darah
Daun murbei mengandung senyawa yang bisa membantu mengontrol diabetes. Senyawa tersebut bisa mengontrol penyerapan karbohindrat sehingga bisa menjaga kadar gula darah.
Senyawa tersebut adalah 1-deoxynojirimycin. Senyawa alami ini memiliki efek antidiabetes sehingga bisa membantu mengontrol gula darah agar tetap normal. Daun murbei juga mampu memperbaiki kinerja hormon insulin sehingga bisa mengatur kadar gula darah dengan lebih baik.
2. Menjaga kesehatan jantung
Daun murbei juga mengandung antioksidan, serat, dan berbagai jenis vitamin dan mineral yang ternyata baik untuk menjaga kesehatan jantung. Ini karena daun murbei mampu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan mengontrol tekanan darah.
Kolesterol jahat atau LDL (Low-density lipoprotein) adalah kolesterol yang dapat menumpuk pada pembuluh darah arteri, membentuk plak yang membuat arteri menjadi sempit dan kurang fleksibel (aterosklerosis). Kondisi inilah yang sering menyebabkan penyakit jantung koroner dan stroke.
Daun murbei juga bisa mencegah penumpukan plak di pembuluh darah jantung sehingga jantung pun akan tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Efek ini juga baik untuk mencegah terjadinya penyakit jantung.
3. Menurunkan tekanan darah tinggi
Pada daun murbei terdapat kandungan kalium yang tinggi. Kandungan Kalium pada daun murbei bermanfaat untuk membuat pembuluh darah lebih relaks serta mengatur irama detak jantung, sehingga bisa mengurangi tekanan darah tinggi.
Selain itu, daun murbei juga mengandung antioksidan, seperti flavonoid, yang dapat membantu mengurangi peradangan di dalam tubuh. Berkat efek ini, tekanan darah pun bisa lebih terkontrol.
Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari 15 atom karbon yang umumnya tersebar di dunia tumbuhan. Lebih dari 2000 flavonoid yang berasal dari tumbuhan telah diidentifikasi, tetapi ada tiga kelompok yang umum dipelajari, yaitu antosianin, flavonol, dan flavon. Antosianin (dari bahasa Yunani anthos, bunga dan kyanos, biru-tua) adalah pigmen berwarna yang umumnya terdapat di bunga berwarna merah, ungu, dan biru . Pigmen ini juga terdapat di berbagai bagian tumbuhan lain misalnya, buah tertentu, batang, daun dan bahkan akar. Flavnoid sering terdapat di sel epidermis. Sebagian besar flavonoid terhimpun di vakuola sel tumbuhan walaupun tempat sintesisnya ada di luar vakuola.
4. Mengurangi peradangan di dalam tubuh
Asap rokok dan polusi merupakan radikal bebas yang bisa menyebabkan peradangan di dalam tubuh dan merusak sel-sel sehat. Untuk mencegah kerusakan ini, tubuh membutuhkan antioksidan yang bisa diperoleh dengan mengonsumsi sayur, buah, dan daun murbei.
5. Menguatkan daya tahan tubuh
Selain bisa mengurangi peradangan, daun murbei juga bisa memperkuat daya tahan tubuh. Ini karena daun murbei mengandung vitamin C, zinc, selenium, dan berbagai antioksidan. Dengan daya tahan tubuh yang kuat, Anda pun tidak akan mudah jatuh sakit.
6. Memperkuat tulang dan gigi
Daun murbei juga memiliki kandungan mineral yang sangat baik untuk kesehatan tulang dan gigi, seperti kalsium, magnesium, dan fosfor. Ketiga nutrisi ini tidak hanya menjaga kesehatan tulang, tetapi juga memperkuat tulang sehingga Anda bisa bebas beraktivitas sehari-hari.
7. Menjaga kesehatan kulit
Antioksidan yang terkandung di dalam daun murbei juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit. Kandungan ini bisa mencegah terjadinya kerusakan pada kulit akibat paparan sinar UV serta mengurangi tanda penuaan di kulit.
Beberapa penelitian pun membuktikan bahwa ekstrak daun murbei bisa mencegah terjadinya hiperpigmentasi, yakni kondisi warna kulit yang tidak merata. Daun murbei dipercaya memiliki manfaat untuk meratakan warna kulit agar kembali normal.
Selain mengonsumsi daun murbei, Anda juga bisa memperoleh antioksidan dari jeruk, semangka, brokoli, ceri, dan tomat.
8. Mencegah kanker
Daun murbei memiliki senyawa efek antikanker dan antioksidan. Penelitian menyatakan bahwa kandungan di dalam daun murbei ini dapat membantu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker sehingga bisa mengurangi risiko terjadinya kanker di berbagai organ tubuh.
Kendati bernutrisi dan bermanfaat untuk kesehatan, daun murbei juga bisa menimbulkan efek samping dan membahayakan kesehatan jika digunakan secara tidak tepat.
Berikut adalah beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan oleh daun murbei:
- Mual
- Diare
- Sakit perut
- Pusing
- Sembelit
Selain efek samping di atas, penggunaan suplemen daun murbei, khususnya bersamaan dengan obat gula darah bisa berisiko menyebabkan hipoglikemia.
Apa itu hipoglikemia? Hipoglikemia adalah suatu kondisi yang terjadi akibat kadar gula (glukosa) dalam darah terlalu rendah. Hipoglikemia paling sering terjadi sebagai efek samping dari terapi diabetes. Hipoglikemia bukanlah penyakit, namun suatu gejala adanya masalah kesehatan lain