Fakta Baru Kecelakaan Maut Bus di Ciater Subang Jawa Barat

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 14 Mei 2024 - 10:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kecelakaan bus maut terjadi di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5). Kecelakaan melibatkan lima kendaraan, termasuk bus pariwisata Putera Fajar yang berisi rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok.

Mulanya, bus oleng dan kehilangan kendali sehingga bagian kanannya menabrak mobil Feroza. Setelahnya bus menabrak tiga motor, lalu terguling.

Kecelakaan tersebut terjadi tepatnya di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang.

Korban tewas akibat kecelakaan maut bus tersebut mencapai 11 orang. Mereka terdiri dari siswa, guru, hingga pemotor yang turut terlibat kecelakaan.

Fungsi Rem Gagal

Polisi membeberkan dugaan awal penyebab kecelakaan maut bus Putera Fajar yang mengangkut rombongan siswa SMK di Ciater, Subang, Jawa Barat. Diduga, ada kegagalan dalam fungsi rem.

“Berdasarkan saksi-saksi yang ada di TKP, kemudian beberapa keterangan dari penumpang bus, sepertinya ada kegagalan fungsi rem pada bus yang menyebabkan bus tidak bisa dikuasai lagi oleh pengemudi bus dan ini masih pada tahap penyelidikan lebih lanjut memastikan kondisi tersebut,” kata Wadirlantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi kepada wartawan, Minggu (12/5).

Meski demikian, penyebab tersebut masih merupakan dugaan awal. Polisi masih melakukan penyelidikan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memastikan penyebab tersebut.

Sebelumnya, Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Aznal juga menyebut dugaan bus mengalami rem blong. Hal tersebut menyebabkan bus kehilangan kendali sehingga oleng dan menabrak mobil lain dan tiga motor.

Sopir Akui Rem Sempat Rusak dan Diperbaiki Montir di Siang Hari

Rem Bus ternyata sempat rusak dan diperbaiki pada saat istirahat siang hari. Hal itu diungkapkan oleh sopir bus, Sadira.

Sadira selamat, tapi ia mengalami luka memar di bagian kepala, tangan, dan kaki. Saat ini masih di RSUD Subang. Menurutnya, saat istirahat, montir sudah datang untuk memperbaiki bus. Namun nahas pada malam harinya, rem kembali blong.

“Saat itu saya sudah perbaiki, sudah semua. Saya sampai manggil motir, udah dicek montir aman, ya saya lanjutkan. Setahu saya kalau ini parah saya akan oper penumpang,” kata Sadira saat diwawancara di RSUD Subang, Minggu (12/5).

“Tapi sayang, tiba-tiba rem tersebut blong saat masuk turunan pertigaan Sariater, hingga akhirnya terjadi kecelakaan maut ini,” imbuhnya.

Baca Juga :  Itjen Kemhan Raih Juara Dua Kategori “Booth Favorit” di Expo Pengawasan Intern TA.2024

Di saat itu, Sadira mengaku tak bisa mengendalikan kendaraannya. Mau dibiarkan terus melaju, ia takut korban makin banyak.

“Saya sudah panik saat tahu rem blong. Waktu itu mau saya terusin (melaju) takut tambah banyak korban karena akan banyak kendaraan yang tertabrak nantinya,” katanya.

Polisi Tak Temukan Jejak Rem

Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, memastikan polisi sudah mulai melakukan rangkaian olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kecelakaan. Hasilnya, tak ada jejak rem dari bus yang mengangkut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok itu.

“Jadi, kalau kita lihat dari TKP yang ada, ini tidak ada jejak rem dari bus tersebut, yang ada itu bekas ban, satu bagian, diduga itu ban kanan, ada beberapa meter di situ. Kemudian sampai titik terakhir di depan sana menabrak tiang listrik, ini tidak ada jejak rem sama sekali,” kata dia kepada wartawan ketika melakukan peninjauan pada Minggu (12/5).

Oleh karena itu, kata dia, perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan yang menewaskan 11 orang tersebut. Penyelidikan akan melibatkan sejumlah ahli.

Kemudian, lanjut Aan, pihaknya bakal melakukan gelar perkara dengan didasarkan hasil penyelidikan yang telah dilakukan. Jika konstruksi perkaranya ditingkatkan ke penyidikan, maka tak menutup kemungkinan akan ada tersangka dalam kasus itu.

Jalur Blackspot

Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, menyebut ruas Jalan Raya Kampung Palasari yang jadi titik kecelakaan bus pariwisata Putera Fajar merupakan jalur blackspot. Artinya jalur rawan dengan jumlah kecelakaan yang tinggi.

“Betul, ini adalah blackspot,” kata dia kepada wartawan usai melakukan peninjauan pada Minggu (12/5).

Salah satu yang dievaluasi salah satunya terkait rambu-rambu di sekitar lokasi kecelakaan. Polisi pun akan menggelar Focus Group Disscusion (FGD) dengan instansi terkait untuk membuat rekomendasi.

“Rekomendasi termasuk masalah rekayasa lalu lintas, penambahan rambu, atau mungkin seperti mana, (Tanjakan) Emen ada diperlebar dan sebagainya, itu semua akan kita tuangkan,” ujar dia.

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin Minta Sekolah yang Mau Studi Tur Cek Kelayakan Bus ke Polisi

Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, meminta agar sekolah yang hendak melakukan studi tur agar terlebih dahulu meminta bantuan ke aparat kepolisian untuk dicek kondisi busnya.

Baca Juga :  Puncak Hujan Meteor Orionid Malam Ini

Pengecekan dilakukan untuk mengantisipasi peristiwa kecelakaan bus rombongan pelajar dari SMK Lingga Kencana, Kota Depok yang menewaskan 11 orang.

“Kami minta sekolah-sekolah terutama sekarang lagi musim liburan sekolah jangan ragu minta bantuan kepada pihak kepolisian memeriksa kondisi bus agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” kata dia melalui keterangan yang diterima pada Minggu (12/5).

Bey juga menyampaikan duka cita mendalam atas insiden kecelakaan yang terjadi di Subang. Dia memastikan seluruh biaya para korban kecelakaan di rumah sakit akan ditanggung oleh pemerintah.

Supir bus ditetapkan menjadi tersangka

Polisi menetapkan sopir bus Putera Fajar bernama Sadira sebagai tersangka kasus kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Raya Ciater, Subang, Jawa Barat. Penetapan tersangka ini dilakukan setelah polisi mengumpulkan sejumlah bukti.


“Berdasarkan keterangan saksi, baik pengemudi maupun penumpang lainnya termasuk saksi ahli berikut atau surat dokumen hasil ram cek yang tadi sudah ada Pasal 1 84 KUHAP dan sudah kita gelar perkara, kita menetapkan bahwa tersangka dalam kasus kecelakaan ini adalah pengemudi bus Putera Fajar, atas nama Sadira,” ujar Dirlantas Polda Jabar, Kombes Wibowo seperti dikutip dari Detik, Selasa (14/5).

Wibowo memastikan penetapan tersangka itu berdasarkan serangkaian penyelidikan. Dalam penyelidikan, kata Wibowo, terungkap jika bus itu gagal dalam sistem pengereman. Tidak terlihat jejak pengereman di sepanjang jalan hingga titik bus itu terguling.

Tersangka dijerat Pasal 3 11 Ayat 5 Undang-Undang Lalu Lintas tahun 2009 dengan maksimal kurungan 12 tahun penjara serta denda 24 juta rupiah.

“Dibuktikan bus ini dicoba untuk diperbaiki remnya, yang pertama di Tangkubanparahu dilakukan oleh mekanik saudara Nana yang dipanggil oleh saudara Firman atas permintaan dari pengemudi,” kata Wibowo.

Menurut Wibowo, perbaikan yang dilakukan adalah memperkecil jarak atau celah kanvas rem.

“Setelah melaju permasalahan muncul di rumah makan Bang Jun dicoba kembali perbaikan langsung oleh kernet dan pengemudi mencoba memperbaiki kampas rem dengan meminjam sil kepada pengemudi lain tapi karena sil tidak sesuai ukuran sehingga perbaikan itu tidak jadi dilakukan dan pengemudi tetap melanjutkan perjalanan sampai akhirnya terjadi kecelakaan lalu lintas,” katanya.

Inikanaku-2024

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kontribusi Pada Ketahanan Kesehatan Global : Bio Farma Sediakan 271,600 Vial Vaksin bOPV untuk Myanmar
Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
Sekda Herman Suryatman Dorong BPR Daerah Cepat Lakukan Perubahan
Mendikdasmen Ajak Insan Pendidikan Kemendikdasmen Wujudkan Rumah Pendidikan dan Layanan Publik RAMAH
10 Jenis Ikan Air Tawar Paling Banyak di Budidayakan
Dukung Kementan, Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Produksi Jagung Nasional
Satpol PP Kota Bandung Kembali Tertibkan Bangunan Liar di Jalan Ibrahim Adjie
Polrestabes Bandung Pastikan Flyover Mochtar Kusumaatmadja Dibuka Saat Tahun Baru dengan Pengamanan Ketat
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 21 Desember 2024 - 13:05 WIB

Kontribusi Pada Ketahanan Kesehatan Global : Bio Farma Sediakan 271,600 Vial Vaksin bOPV untuk Myanmar

Jumat, 20 Desember 2024 - 23:11 WIB

Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan

Jumat, 20 Desember 2024 - 23:03 WIB

Sekda Herman Suryatman Dorong BPR Daerah Cepat Lakukan Perubahan

Jumat, 20 Desember 2024 - 11:13 WIB

Mendikdasmen Ajak Insan Pendidikan Kemendikdasmen Wujudkan Rumah Pendidikan dan Layanan Publik RAMAH

Jumat, 20 Desember 2024 - 08:46 WIB

Dukung Kementan, Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Produksi Jagung Nasional

Berita Terbaru

PERTANIAN

Budidaya Kangkung

Sabtu, 21 Des 2024 - 08:39 WIB