Tiga Strategi Pengentasan Kemiskinan dan Dua Strategi Sederhana Yang Harus Terus Rutin Dilakukan di Lapangan Untuk Menurunkan Stunting 

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 30 April 2024 - 19:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekda Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman membuka Rapat Koordinasi Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat (GWPP) dalam rangka pengentasan kemiskinan di Grand Sunshine, Kabupaten Bandung, Selasa (30/4/2024). 

Rakor yang digelar di Kabupaten Bandung pada Selasa, 30 April 2024 ini bertujuan untuk membangun sinergi antar perangkat daerah di 27 kota/kabupaten dalam upaya meningkatkan pemahaman fungsi dan peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah untuk pengentasan kemiskinan di Jabar.

Hadir dalam rakor tersebut para sekretaris daerah dan kepala perangkat daerah terkait dari 27 kota/kabupaten se-Jawa Barat.

Ditemui seusai pembukaan rakor, Herman menyebut ada tiga strategi untuk melakukan skema percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Jabar. Pertama, yakni melalui penurunan beban pengeluaran masyarakat. 

“Kurangi beban pengeluaran antara lain pastikan masyarakat miskin, terutama miskin ekstrem mendapatkan perlindungan, bantuan, dan jaminan sosial sehingga beban pengeluarannya bisa diminimalisasi,” kata Herman. 

Kedua, sambungnya, dengan meningkatkan pendapatan masyarakat miskin dengan mempermudah aksesibilitas terhadap permodalan dan izin usaha. 

Baca Juga :  Harvard Tolak Tuntutan Donald Trump, Dana Hibah Sebesar 2,2 Milyar Dollar Dibekukan

Ini mendorong pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sehingga masyarakat miskin tidak banyak yang lari ke bank emok atau rentenir. 

“Jadi yang miskin harus diberikan kemudahan untuk mengakses lembaga-lembaga keuangan formal. Karena itu kita akan fasilitasi juga masyarakat miskin agar literate, kemudian punya persyaratan-persyaratan minimal untuk usaha serta memiliki NIB,” ujar Herman. 

“Kita akan siapkan dan akselerasi sehingga yang miskin bisa mengakses keuangan formal, berbasis syariah, yang tentu dengan jasa yang murah dan sangat kompetitif. Insyaallah, yang miskin bisa meningkatkan pendapatannya,” imbuhnya. 

Ketiga, meminimalkan wilayah kantong kemiskinan melalui kolaborasi bersama program strategis kabupaten/kota maupun provinsi. 

Sedangkan untuk penurunan tengkes (stunting), Herman menyebut dua strategi sederhana yang harus terus rutin diupayakan di lapangan. 

Pertama, sebelum kelahiran pada ibu hamil, pastikan ibu hamil mendapatkan tablet tambah darah, juga memeriksakan diri ke petugas kesehatan minimal enam kali serta mendapatkan protein hewani seperti telur, daging, ikan, dan susu. 

Baca Juga :  Badan Bahasa Targetkan 200.000 Lema pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Tahun 2024

Kemudian yang kedua, setelah kelahiran, sasarannya adalah balita 0-6 bulan untuk dipastikan mendapatkan ASI eksklusif. 

Balita 7-24 bulan supaya dipastikan selain mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MP ASI), juga protein hewani. 

“Saya kira sederhana saja, tapi yang menjadi sulit adalah eksekusinya dan itu butuh komitmen dari pemprov, pemkab/pemkot. Ayo kita bareng-bareng eksekusi,” ujarnya. 

Herman menuturkan, dengan penanganan mulai dari hulu sampai hilir, yaitu mulai dari remaja, pasangan usia subur/calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0-59 bulan, maka kemiskinan dan stunting di Jabar bisa menurun signifikan. 

“Entaskan kemiskinan, wujudkan zero new stunting. Insyaallah, angka kemiskinan dan stunting di Jabar akan menurun. Sekali lagi angka Jawa Barat adalah agregasi kabupaten kota. Oleh karena itu bersama-sama, kuncinya adalah sinergi, kolaborasi atau dalam bahasa Sunda adalah sabilulungan,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Wakil Indonesia Raih 7 Perak di Ajang Tata Boga Internasional
LKS Dikmen ke-33 Resmi Dibuka: Cetak Talenta Unggul, Siapkan Generasi Indonesia Emas 2045
Mengapa Kamboja dan Thailand Kembali Terlibat Konflik Bersenjata
Kamboja dan Thailand Capai Gencatan Senjata Tanpa Syarat, Efektif 28 Juli 2025
Isyana Pastikan 18 Ribu Penyuluh KB Jadi Garda Terdepan Kawal Program Prioritas Pemerintah
DP3AKB Jabar Raih Rekor MURI untuk Permainan Anak Tradisional Berkebaya
Arifah Fauzi: HAN 2025 Tak Lagi Terpusat, Wagub Jabar: HAN Momentum Refleksi Lindungi Anak
Ulinpiade, Olimpiade Kaulinan Barudak Jawa Barat

Berita Terkait

Selasa, 29 Juli 2025 - 10:11 WIB

Wakil Indonesia Raih 7 Perak di Ajang Tata Boga Internasional

Selasa, 29 Juli 2025 - 10:06 WIB

LKS Dikmen ke-33 Resmi Dibuka: Cetak Talenta Unggul, Siapkan Generasi Indonesia Emas 2045

Senin, 28 Juli 2025 - 20:49 WIB

Mengapa Kamboja dan Thailand Kembali Terlibat Konflik Bersenjata

Senin, 28 Juli 2025 - 20:36 WIB

Kamboja dan Thailand Capai Gencatan Senjata Tanpa Syarat, Efektif 28 Juli 2025

Senin, 28 Juli 2025 - 19:14 WIB

Isyana Pastikan 18 Ribu Penyuluh KB Jadi Garda Terdepan Kawal Program Prioritas Pemerintah

Berita Terbaru