Heboh Stiker “Keluarga Miskin”, 30 Ribu Warga Jateng Pilih Keluar dari Bansos

- Jurnalis

Rabu, 26 November 2025 - 05:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Klopakindonesia.com — Kebijakan penempelan stiker bertuliskan “Keluarga Miskin” pada rumah penerima bantuan sosial (bansos) memicu gelombang pengunduran diri ribuan warga di Jawa Tengah. Kementerian Sosial menyebut lebih dari 30.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) memilih mundur setelah rumah mereka dijadwalkan dipasangi stiker penanda tersebut.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan bahwa kebijakan penandaan rumah ini merupakan bagian dari upaya memastikan penyaluran bansos tepat sasaran sekaligus mendorong transparansi publik. Menurutnya, banyak warga yang keluar dari daftar karena merasa sudah mampu atau tidak ingin rumahnya diberi label “miskin”.

Baca Juga :  Satpol PP Kota Bandung Kembali Tertibkan Bangunan Liar di Jalan Ibrahim Adjie

“Ini justru menjadi gerakan positif. Banyak masyarakat yang merasa sudah mandiri akhirnya memilih untuk tidak lagi menerima bansos. Jadi bantuan bisa dialihkan kepada keluarga lain yang lebih membutuhkan,” ujar Gus Ipul.

Namun, kebijakan ini juga memunculkan polemik. Sejumlah warga mengaku keberatan karena merasa malu jika rumah mereka diberi stiker tersebut. Ada pula warga yang menyatakan tidak pernah menolak bansos, tetapi enggan menerima konsekuensi berupa penempelan label yang dianggap menstigmatisasi.

Sejumlah pemerintah daerah di Jawa Tengah sebelumnya telah melakukan verifikasi ulang terhadap KPM, sekaligus meminta kesediaan warga agar rumah mereka diberi tanda. Di beberapa wilayah, petugas menegaskan bahwa penolakan pemasangan stiker berarti warga dianggap tidak bersedia menjadi penerima lagi.

Baca Juga :  Buruh Gelar Aksi 28 Agustus di Jakarta, Ini Titik Kumpul dan Rute Pergerakannya

Terlepas dari pro dan kontra, pemerintah menegaskan bahwa penempelan stiker merupakan bagian dari mekanisme pengawasan publik agar penerima bantuan benar-benar sesuai kriteria. Sementara itu, data KPM yang mengundurkan diri akan segera diganti oleh keluarga lain yang dinilai lebih layak sesuai hasil verifikasi.

 

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Apresiasi bagi Ekosistem Pendidikan Terapkan Wajar 13 Tahun, Layanan Pendidikan Kesetaraan, dan Afirmatif Jenjang SMP 2025
Apresiasi GTK 2025: Pemerintah Perkuat Keteladanan dan Inovasi Guru Indonesia
Karyawan Bandung Zoo Patungan Beli Pakan Satwa
LABORATORIUM PELATIHAN BANGGA KENCANA PERTAMA DI INDONESIA RESMI BERDIRI DI GARUT
Kasus Tumbler Hilang Berbalik Arah, Anita Dewi Kini Justru Kehilangan Pekerjaan
Bio Farma Perkuat Komitmen Kesehatan Perempuan Indonesia melalui Kerja Sama Strategis dengan POGI
Mendikdasmen Paparkan Pagu Anggaran 2026, Perkuat Program Prioritas Pendidikan
Bio Farma Dorong Percepatan Sertifikasi Kompetensi di BUMN, Tegaskan Pentingnya Standar SDM dan Tata Kelola yang Profesional

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 15:15 WIB

Apresiasi bagi Ekosistem Pendidikan Terapkan Wajar 13 Tahun, Layanan Pendidikan Kesetaraan, dan Afirmatif Jenjang SMP 2025

Minggu, 30 November 2025 - 17:44 WIB

Apresiasi GTK 2025: Pemerintah Perkuat Keteladanan dan Inovasi Guru Indonesia

Sabtu, 29 November 2025 - 12:37 WIB

Karyawan Bandung Zoo Patungan Beli Pakan Satwa

Jumat, 28 November 2025 - 09:08 WIB

Kasus Tumbler Hilang Berbalik Arah, Anita Dewi Kini Justru Kehilangan Pekerjaan

Jumat, 28 November 2025 - 08:57 WIB

Bio Farma Perkuat Komitmen Kesehatan Perempuan Indonesia melalui Kerja Sama Strategis dengan POGI

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Deretan Fenomena Langit Terbaik di Penghujung Tahun 2025

Selasa, 2 Des 2025 - 08:19 WIB

NEWS

Karyawan Bandung Zoo Patungan Beli Pakan Satwa

Sabtu, 29 Nov 2025 - 12:37 WIB