Menyimpan nasi di dalam kulkas sering menjadi cara praktis agar tidak terbuang. Namun, banyak yang belum tahu bahwa nasi yang sudah lebih dari 24 jam di kulkas bisa mengalami perubahan, baik dari sisi nutrisi maupun keamanan konsumsi.
1. Nasi Dingin dan Pengaruhnya terhadap Gula Darah
Penelitian menunjukkan bahwa nasi yang telah didinginkan mengandung resistant starch atau pati resisten — sejenis karbohidrat yang lebih sulit dicerna tubuh. Pati resisten ini dapat membantu menurunkan lonjakan gula darah, sehingga bisa lebih ramah bagi penderita diabetes dibanding nasi yang baru matang.
Namun, efek ini tidak berarti nasi dingin bisa dikonsumsi tanpa batas. Kandungan kalori dan karbohidratnya tetap ada, sehingga porsi makan tetap perlu dikontrol.
2. Risiko Bakteri Bacillus cereus
Selain aspek gula darah, ada risiko lain yang perlu diwaspadai. Nasi yang disimpan lebih dari 24 jam, terutama jika tidak segera dimasukkan ke kulkas setelah matang, berpotensi mengandung bakteri Bacillus cereus.
Bakteri ini bisa menghasilkan racun penyebab keracunan makanan, dengan gejala seperti mual, muntah, dan diare.
Untuk menghindarinya, pastikan nasi:
- Didinginkan maksimal 2 jam setelah matang.
- Disimpan dalam wadah tertutup di suhu kulkas 4°C atau lebih rendah.
- Dipanaskan kembali hingga benar-benar panas sebelum dimakan.
3. Kapan Sebaiknya Dibuang?
Meskipun nasi di kulkas masih tampak baik, sebaiknya jangan dikonsumsi jika sudah lebih dari 3–4 hari. Jika muncul aroma asam, perubahan warna, atau tekstur lengket, nasi tersebut sebaiknya dibuang.
Kesimpulan
Nasi di kulkas selama lebih dari 24 jam masih aman dikonsumsi jika disimpan dengan benar dan dipanaskan kembali dengan baik. Bahkan, untuk penderita diabetes, nasi dingin bisa membantu mengontrol gula darah.
Namun, jika penyimpanannya tidak higienis, nasi tersebut bisa menjadi sumber racun akibat pertumbuhan bakteri. Kuncinya adalah pada cara penyimpanan dan waktu konsumsi yang tepat.
















