klopakindonesia.com – Laporan awal dari otoritas investigasi India mengungkap penyebab utama jatuhnya pesawat Air India Boeing 787-8 nomor penerbangan AI171 yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pada 12 Juni 2025 lalu. Dalam laporan yang dirilis Biro Investigasi Kecelakaan Udara India (AAIB), diketahui bahwa kedua mesin pesawat mati mendadak hanya beberapa detik setelah lepas landas dari Bandara Internasional Ahmedabad.
Penyebabnya, menurut penyelidikan awal, adalah perpindahan mendadak tuas kendali bahan bakar (fuel control switches) dari posisi “RUN” ke “CUTOFF”, yang secara otomatis memutus pasokan bahan bakar ke mesin.
Rekaman suara kokpit atau CVR (Cockpit Voice Recorder) mencatat momen kebingungan para pilot sesaat setelah insiden tersebut. Salah satu suara terdengar bertanya, “Mengapa kamu yang mematikan?” yang dijawab dengan, “Bukan saya.” Hal ini memperkuat dugaan bahwa perpindahan tuas tidak dilakukan secara sadar oleh pilot.
Desain tuas tersebut sebenarnya memiliki pengaman pegas dan tidak mudah berpindah tanpa tekanan disengaja. Namun hingga kini belum ada kesimpulan pasti apakah perpindahan itu merupakan kesalahan manusia, kerusakan mekanis, atau gangguan sistem elektronik.
Pihak Boeing dan Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) menyatakan bahwa desain tuas pengendali bahan bakar telah memenuhi standar keselamatan dan tidak ada arahan teknis baru yang perlu dikeluarkan. Namun FAA juga mengakui bahwa dokumentasi pemeliharaan sebelumnya sempat menyebut kemungkinan penguncian tuas belum diperiksa oleh operator.
Serikat pilot Air India menyatakan keberatannya atas arah penyelidikan yang dianggap terlalu dini menyalahkan kru kokpit. Mereka meminta transparansi penuh dan menolak spekulasi bahwa insiden ini merupakan tindakan disengaja dari awak pesawat.
Laporan ini bersifat sementara dan belum menyimpulkan pihak yang bertanggung jawab. Investigasi lanjutan masih akan dilakukan hingga laporan akhir dirilis pada akhir tahun 2025.
Editor: Tim Redaksi KlopakIndonesia
Sumber: Reuters, Times of India, AAIB India, The Sun, FAA