Telkom Regional Jabar Siap Kolaborasi Sukseskan Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) dan Genting

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 13 Maret 2025 - 22:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia – diterima langsung oleh General Manager Wilayah Telkom Bandung, Ferry Zuljanna di ruang kerjanya, Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi pagi ini merapat ke Telkom Indonesia, Graha Merah Putih Bandung untuk mengolaborasikan dua dari lima quick win Kemendukbangga/BKKBN, (13/03/2025).

“Ada lima quick win yang akan dikejar di periode ini, sebagaimana disampaikan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN. Dua diantaranya kami harapkan bisa dikolaborasikan dengan Telkom,” ucap Dadi saat menyampaikan maksud tandangnya ke Telkom.

Kedua quick win tersebut adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dan Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya).

Untuk keduanya, Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat telah memiliki kader penggerak di lapangan, yaitu Tim Pendamping Keluarga (TPK). TPK merupakan kader sukarelawan yang telah melakukan pendampingan bagi calon pengantin, ibu hamil dan ibu baduta. Di Jawa Barat, jumlahnya 111.552 orang yang tersebar di seluruh pelosok desa di 627 kecamatan.

Baca Juga :  BKKBN Jabar Beri Kiat Remaja di Kabupaten Cirebon Cegah Stunting

Selain itu, untuk memastikan sasarannya tepat, Kemendukbangga/BKKBN juga telah mengantongi data by name by address dari Keluarga Risiko Stunting (KRS). Dari ketersediaan data tersebut nantinya diharapkan bisa diintegrasikan dengan Aplikasi Stunting Hub yang dikembangkan Telkom dari akhir tahun 2024 dalam bentuk dashboard yang lebih mudah dimonitor.

“Dashboard sangat penting sebagai acuan data. Agar jika kita atau orang tua asuh memberikan bantuan itu sudah jelas di mana alamat sasarannya, anaknya yang mana, bagaimana pemantauan tumbuh kembangnya,” tambah Dadi.

Harapan tersebut disambut baik oleh pihak Telkom melalui Manager Government Service, Rizki Puspitasari dan Herawan (Manager Sistem Informasi, SRC Telkom).

“Telkom saat ini sudah beralih ke digital connectivity. Telkom InsyaAllah siap berkolaborasi. Apa yang Kemendukbangga/BKKBN butuhkan akan kita siapkan,” tutur Rizki.

Sementara itu, menurut Herawan, sebagai salah satu BUMN, Telkom diwajibkan melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang tidak hanya berbentuk filantropi, tapi juga difokuskan pada dampak dan outcome. Salah satu program utama di tahun 2025 adalah melalui pengembangan Stunting Hub.

Baca Juga :  Keselamatan Jadi Prioritas, Perapian Pengerjaan Galian Kabel Harus Rampung Sebelum Nataru

“Saat ini CSR tidak hanya sampai memberi saja, tapi sampai dicek turun ngga stuntingnya? Jangan-jangan bukan dari makanannya, tapi dari pola asuhnya,” papar Herawan
“Dengan data dari Kemendukbangga/BKKBN, akan semakin memudahkan kami. Jadi nanti kita tidak perlu lagi melakukan identifikasi atau social mapping kalau di kami menyebutnya,” tambahnya.
Rencana kedepan yang perlu diupgrade adalah terkait dengan Internet of Things (IoT). IoT merupakan konsep jaringan perangkat fisik yang terhubung dan dapat berkomunikasi melalui internet. Nantinya ini akan dapat mengurangi permasalahan pada pencatatan, seperti halnya pencatatan tinggi badan setelah bayi diukur tingginya melalui antropomentri.
Setelah berdiskusi panjang lebar mengenai rencana integrasi aplikasi Stunting Hub, rombongan meninjau langsung praktik baik pengelolaan day care yang ada di Telkom, yang mana nantinya akan menjadi pilot project untuk Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) di tingkat Provinsi Jawa Barat. 

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar
Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia
Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025
Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun
Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan
Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:43 WIB

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:39 WIB

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:22 WIB

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:16 WIB

Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025

Kamis, 24 Juli 2025 - 19:32 WIB

Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB