Pertanian Modern Ada Ditangan Generasi Muda

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 2 Januari 2025 - 17:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pertanian hingga kini menjadi penopang ekonomi nasional. Namun pembangunan pertanian menghadapi tantangan yang cukup berat. Salah satunya penurunan jumlah petani dan umur petani yang relatif tua. Kondisi itu berkorelasi pada penerapan teknologi baru yang rendah.  Di sisi lain minat generasi muda yang bekerja di sektor pertanian sangat terbatas. Mereka masih beranggapan sektor pertanian kurang menjanjikan untuk kehidupan yang layak.

Rendahnya minat generasi muda terhadap pertanian tersebut memang harus pemerintah antisipasi. Pasalnya, generasi muda memiliki potensi besar membawa inovasi dalam pertanian. Karena itu, Kementerian Pertanian dibawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman saat ini mendorong anak-anak muda untuk terjun ke dunia pertanian. Salah satunya dengan program pertanian modern.
Dalam pengembangan Pertanian Modern nantinya menempatkan generasi milenial atau petani muda dalam pengelolaan dan operasional pertanian. Kementerian Pertanian memberikan dukungan penuh kepada generasi muda yang ingin terjun ke dunia pertanian, termasuk menyediakan seluruh perlengkapan pertanian secara gratis.
Dengan pertanian modern diharapkan akan menarik minat generasi muda terjun ke dunia pertanian. Lebih jauh adalah mencetak generasi petani baru yang adaptif teknologi, tangguh, dan siap untuk menggerakkan transformasi sektor pertanian. Peran generasi muda nantinya dilibatkan dalam seluruh aspek usaha tani mulai hulu hingga hilir, dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Jadi program ini menjadi langkah strategis yang bertujuan mempercepat swasembada pangan dengan memadukan teknologi modern dan semangat generasi muda.
Garda Pangan
Dalam pengelolaan Pertanian Modern, pemerintah membentuk Brigade Pangan yang merupakan kelembagaan usaha pertanian yang beranggotakan petani-petani muda. Program ini hadir tak lepas sebagai respons pemerintah terhadap tantangan di sektor pertanian, seperti keterbatasan regenerasi petani dan perlunya modernisasi dalam sistem pertanian di Indonesia.
Brigade Pangan dirancang sebagai wadah kolaborasi antara teknologi, manajemen modern, dan pemberdayaan petani muda untuk mengelola lahan pertanian dalam skala yang lebih luas dan efisien. Bahkan Kementerian Pertanian berharap dengan membangun pertanian modern dan menempatkan generasi muda sebagai Brigade Pangan, mereka dapat hidup sejahtera dari bertani menggunakan teknologi modern.
Menurut hitungan Kementerian Pertanian, generasi muda yang menjadi bagian Brigade Pangan bisa mendapatkan penghasilan minimal Rp 10 juta/bulan. Nantinya, satu brigade terdiri dari 15 anak muda yang memegang satu paket bantuan terdiri 2 traktor roda empat, 4 hand traktor, 2 combine harvester dan 3 rice transplanter. Mereka akan mengelola lahan seluas 200 hektar, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap produktivitas pertanian nasional.
Dengan memanfaatkan teknologi canggih seperti alat mesin pertanian modern, lahan tidur yang sebelumnya tak terpakai kini bisa dihidupkan kembali. Kementerian Pertanian telah memprogramkan Optimalisasi Lahan di 12 Provinsi yakni yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua Selatan.
Melalui program ini, Kementerian Pertanian berharap dapat meningkatkan produksi padi secara signifikan dan memastikan keberlanjutan sektor pertanian di tangan generasi muda yang lebih adaptif dan inovatif. Jadi, Program Brigade Pangan bukan sekadar upaya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam menciptakan ekosistem pertanian yang lebih modern, profesional, dan berkelanjutan.
Karena itu, Program ini dirancang untuk mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan produktivitas pangan, dan memberdayakan petani lokal. Keberadaan pertanian modern yang dikelola Brigade Pangan diharapkan dapat menyediakan lapangan kerja bagi penduduk suatu wilayah atau di daerah lokasi pengembangan.
Dengan dukungan Brigade Pangan, Kementerian Pertanian optimistis dapat menjawab berbagai tantangan pertanian nasional dan membuka jalan bagi transformasi sektor pertanian Indonesia menuju era yang lebih maju dan berkelanjutan. Paling utama adalah Indonesia bisa kembali mewujudkan swasembada pangan lagi.
Baca Juga :  Indonesia-Prancis Tingkatkan Kolaborasi Bidang Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi
Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar
Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia
Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025
Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun
Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan
Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:43 WIB

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:39 WIB

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:22 WIB

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:16 WIB

Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025

Kamis, 24 Juli 2025 - 19:32 WIB

Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB