Netty Heryawan Mengajak Warganya Cegah Stunting Melalui Empat Hal Dalam Membangun Keluarga Berkualitas.

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 26 Oktober 2023 - 05:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Begitu Cintanya Netty Heryawan kepada Warga Depok, sehingga dirinya rela datang ke Kota Depok untuk mengajak warganya cegah stunting melalui empat hal dalam membangun keluarga berkualitas.

Ini beliau sampaikan saat melakukan sosialisasi penurunan stunting di Aula Ganesha Satria Jalan merdeka Kelurahan abadijaya kecamatan Sukmajaya Kota Depok Rabu 25 Oktober 2023.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Madya BKKBN Provinsi, Ahmad Zaki, Sth.i, lalu ada Sekretaris Dinas DP3AP2KB Kota Depok, Widiyati, Ketua Komunitas Penggerak Posyandu, M. Kholid dan 200 kader posyandu se-Kota Depok.

Dalam kesempatan tersebut Netty Heryawan mengungkapkan warga Kota Depok adalah Kota yang memiliki IPM tertinggi bersama Bandung di Jawa Barat.

Oleh karenanya Netty Heryawan yakin bahwa warga Kota Depok bisa menjadi pelopor penurunan stunting di Jawa Barat. Dan hal ini sudah dibuktikan dengan turunnya angka stunting di Kota Depok menjadi 12,46, sehingga dengan angka tersebut Kota Depok mendapat ganjaran prestasi sebagai juara tingkat penurunan prestasi se-Jawa Barat.

Netty Heryawan juga mengungkapkan empat hal yang wajib atau rumus untuk bisa membangun keluarga tangguh dan terhindar dari stunting. Rumus pertama, menikah dengan perencanaan. Segala sesuatu dilakukan melalui perencanaan hasilnya akan jauh lebih baik.

“Perhatikan usia aman dan tepat untuk menikah. Misalnya laki-laki 25 tahun dan perempuan 21 tahun atau tamat SMA. Secara fisik seperti organ reproduksinya sudah siap dan secara emosional juga lebih matang,” tutur Netty.

Baca Juga :  Libatkan Banyak Unsur Hebat, Pemkot Bandung Rumuskan Grand Design Pangan Hingga 2030

Sedangkan untuk laki-laki, pada usia 25 tahun, idealnya sudah lebih matang. Akan jauh lebih baik bila sudah memiliki pekerjaan, sehingga bisa mandiri secara ekonomi.

Berikutnya, kedua, pengasuhan yang benar dan tepat. Memperhatikan delapan fungsi keluarga. Meliputi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi serta pembinaan lingkungan.

“Jila delapan fungsi keluarga itu dijalankan, Insya Allah akan menjadi keluarga sejahtera dan bahagia, dan anaknya terhindardari stunting,” tutur Netty.

Rumus ketiga berupa ketahanan keluarga. Seperti ketahanan fisik ekonomi, emosional, sosial dan ketahanan spiritual. Menurutnya, banyak masalah sosial seperti kenakalan remaja timbul akibat kurangnya ketahanan sosial dalam keluarga dalam menjaga norma-norma dan aturan.

Rumus berikutnya, keempat, masing-masing keluarga harus bisa mencegah dan menurunkan stunting. “Perlu mendapat informasi dan pengetahuan memadai terkait program pencegahan stunting,” tutur Netty.

Sementara itu Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Madya BKKBN Provinsi, Ahmad Zaki, Sth.i mengungkapkan Berbicara Stunting bukan hanya masalah fenomena kesehatan dan permasalahan gizi saja tapi juga berbicara tentang nasib generasi penerus bangsa.

“Jangan pernah menganggap sepele masalah stunting, karena salah satu akibat stunting ini adalah gagal tumbuh kembang otak dan akal pada anak, jika otak dan akal sudah gagal tumbuh kembang pada anak maka bisa dibayangkan jika anak tersebut beranjak remaja lalu dewasa akan menjadi apa bangsa kita ini?” Ujar Ahmad Zaki,

Baca Juga :  Andil Buruan Sae, Kota Bandung Terpilih Jadi Tuan Rumah ASEAN Summer School

Ahmad Zaki melanjutkan, Indonesia akan menuju Indonesia emas tahun 2045 dan juga akan mengalami bonus demografi.

“Jika saat 2045 dan bonus demografi tersebut datang generasi penerus mempunyai kemampuan berkualitas maka bangsa ini akan menjadi maju. Tapi jika sebaliknya maka bangsa ini bisa tidak maju,” Ujar Ahmad Zaki

Tak mau ketinggalan Sekretaris DP3AP2KB Kota Depok, Widiyati menjelaskan kesuksesan Kota Depok menurunkan stunting adalah hasil kolaborasi DP3AP2KB dengan instansi lainnya. Dan tentunya tak kalah pentingnya adalah hasil kerja keras dari stakeholder DP3AP2KB seperti TPK, penyuluh KB, Generasi Remaja (Genre) dan lain-lain.

“Selain ada TPK Kami mempunyai program yang mendorong agar ayah atau suami ikut serta dalam mencegah dan menurunkan stunting yaitu Parenting Ayah”, ujar Widiyati.

“Selain itu kami juga ada program Puspaga dan Forum anak yang turut membantu sosialisasi stunting kepada remaja dan belum lama ini kami meluncurkan program Musrenbang Anak” pungkas Widiyati

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kontribusi Pada Ketahanan Kesehatan Global : Bio Farma Sediakan 271,600 Vial Vaksin bOPV untuk Myanmar
Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
Sekda Herman Suryatman Dorong BPR Daerah Cepat Lakukan Perubahan
Mendikdasmen Ajak Insan Pendidikan Kemendikdasmen Wujudkan Rumah Pendidikan dan Layanan Publik RAMAH
10 Jenis Ikan Air Tawar Paling Banyak di Budidayakan
Dukung Kementan, Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Produksi Jagung Nasional
Satpol PP Kota Bandung Kembali Tertibkan Bangunan Liar di Jalan Ibrahim Adjie
Polrestabes Bandung Pastikan Flyover Mochtar Kusumaatmadja Dibuka Saat Tahun Baru dengan Pengamanan Ketat
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 21 Desember 2024 - 13:05 WIB

Kontribusi Pada Ketahanan Kesehatan Global : Bio Farma Sediakan 271,600 Vial Vaksin bOPV untuk Myanmar

Jumat, 20 Desember 2024 - 23:11 WIB

Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan

Jumat, 20 Desember 2024 - 23:03 WIB

Sekda Herman Suryatman Dorong BPR Daerah Cepat Lakukan Perubahan

Jumat, 20 Desember 2024 - 11:13 WIB

Mendikdasmen Ajak Insan Pendidikan Kemendikdasmen Wujudkan Rumah Pendidikan dan Layanan Publik RAMAH

Jumat, 20 Desember 2024 - 08:46 WIB

Dukung Kementan, Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Produksi Jagung Nasional

Berita Terbaru

PERTANIAN

Budidaya Kangkung

Sabtu, 21 Des 2024 - 08:39 WIB