KlopakIndonesia.com – Minum kopi bagi kalangan anak muda seolah telah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Hampir setiap orang memiliki hobi minum kopi. Tak hanya karena memiliki cita rasa dan aroma yang menyegarkan, minum kopi juga telah menjadi gaya hidup tersendiri bagi kalangan anak muda.
Para penikmat kopi akan dapat dengan mudah membedakan perbedaan kopi robusta dan kopi arabika dari segi rasanya, Kopi arabika memiliki rasa yang bervariasi seperti rasa buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian serta memiliki aroma yang cenderung floral. Kopi robusta memiliki rasa pahit.
Lantas, apa saja perbedaan kopi robusta dan arabika lainnya? Simak ulasannya kami berikut ini.
- Dari rasa, kopi robusta memiliki variasi rasa yang kuat dan juga tajam. Seringkali dikatakan kopi robusta memiliki rasa seperti gandum. Sebelum disangrai, biji kopi robusta memiliki aroma mirip seperti kacang-kacangan. Ini menyebabkan kopi robusta umumnya dianggap memiliki kualitas di bawah kopi arabika. Tetapi tidak semua kopi robusta memiliki kualitas rendah, ada juga kopi robusta yang memiliki kualitas baik dan bernilai tinggi. Sedangkan kopi arabika memiliki variasi rasa yang sangat beragam, tergantung dari jenisnya serta lokasi penanamannya. Mulai dari rasa manis yang lembut sampai rasa yang kuat dan tajam. Acidity dari kopi arabika juga lebih tinggi, yang menandakan bahwa kopi arabika memang merupakan kopi dengan kualitas tinggi. Sebelum proses disangrai, kopi arabika memiliki aroma seperti blueberry.
Setelah disangrai, kopi arabika memiliki aroma seperti buah-buahan dan manis. - Kadar Kafein Salah satu sebab kopi robusta tidak senikmat kopi arabika adalah karena kopi robusta memiliki kadar kafein yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kopi arabika. Lebih tingginya kadar kafein pada kopi robusta menyebabkan rasa pahit yang lebih tinggi dibandingkan kopi robusta sehingga mengurangi kenikmatan kopi saat diminum. Bahkan kopi robusta memiliki kadar kafein dua kali lebih banyak daripada arabika, yaitu 2.2% sedangkan kadar kafein kopi arabika hanya 1.2%.
- Kandungan Gula dan Lipid Kandungan lipid dan gula pada kopi arabika lebih banyak daripada kopi robusta. Tepatnya kopi arabika memiliki kandungan lipid lebih banyak 60% daripada robusta, dan kandungan gula kopi arabika juga hampir dua kali lebih banyak daripada robusta. Kadar gula pada kopi penting karena dekomposisi gula pada saat proses sangrai dapat meningkatkan level dari rasa acidity kopi.
- Kondisi Lingkungan Produksi Kopi robusta cenderung lebih mudah untuk ditanam. Kopi robusta dapat tumbuh dan ditanam pada ketinggian rendah sekitar 200-800 meter dari permukaan laut dan jenis tanaman kopi robusta ini tidak mudah diserang hama. Kadar kafein yang tinggi pada kopi robusta bermanfaat sebagai pertahanan terhadap hama karena kadar kafein yang tinggi tersebut menjadi racun bagi hama. Kopi robusta juga menghasilkan panen lebih banyak biji kopi dibandingkan jenis kopi arabika, dan juga dengan biaya produksi yang juga lebih kecil. Sedangkan kopi arabika ditanam di ketinggian 600-2000 meter dari permukaan laut dan memerlukan lebih banyak perhatian khusus serta harus ditanam di daerah yang dingin dengan iklim sub tropik (15° – 24°C). Kopi arabika juga memerlukan kelembaban, tanah yang subur, dan sinar matahari yang cukup. Oleh karena itu, biji kopi arabika sangat rentan diserang hama dan mudah rusak apabila tidak ditangani dengan baik.
- Bentuk Biji Kopi Biji kopi arabika memiliki bentuk yang sedikit lebih besar dan oval, sedangkan kopi robusta lebih kecil dan bundar.
- Tinggi Pohon Tanaman kopi arabika biasanya tumbuh antara 2.5 – 4.5 meter, sedangkan kopi robusta tumbuh lebih tinggi yaitu hingga 4.5 – 6.5 meter.
- Kandungan Chlorogenic Acid (CGA) Chlorogenic acid adalah zat antioksidan dan pencegah serangga. Kopi robusta mempunyai 7% – 10% CGA, sedangkan arabika mempunyai 5.5% – 8% CGA.
- Budidaya dan sebaran Kopi arabika menguasai hampir 75% produksi kopi dunia asedangkan produksi kopi robusta hanya sekitar 25% nya.
Kopi robusta dibudidayakan secara ekslusif di belahan bumi bagian timur, terutama di Afrika dan Indonesia. Kopi arabika banyak dibudidayakan di daerah Afrika dan Papua New Guinea, tetapi lebih dominan di Amerika Latin. Colombia hanya memproduksi kopi arabika, sedangkan negara-negara lain seperti Brazil dan India memproduksi keduanya baik arabika maupun robusta.