Layak Ditiru! RW 19 Antapani Tengah Sukses Kelola Sampah Mandiri, Tak Ada Sampah Organik Terbuang

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 15 Oktober 2024 - 09:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RW 19 Kelurahan Antapani Tengah Kecamatan Antapani Kota Bandung terus menunjukkan keberhasilan dalam program pengelolaan sampah mandiri yang dimulai sejak 2014. Warga aktif memilah dan mengelola sampah melalui Jasmine Integrated Farming, menjadikan lingkungan lebih bersih dan meraih penghargaan sebagai juara Program Kampung Iklim (Proklim) tingkat madya.

Salah satu pengurus Jasmine Integrated Farming, Yanti menjelaskan, setiap minggu bank sampah menerima sekitar 350 kg sampah yang sudah dipilah.

“Sebagian sampah kami sumbangkan ke pemulung, sebagian dikelola di bank sampah. Ada juga yang disedekahkan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.

Timbulan sampah dari sekitar 900 jiwa 301 KK, per hari 450 kg sampah per hari. Rata rata organik 800-1 ton per pekan. Menjelang puasa bisa naik sampai 1,5 ton.

Pemilahan sampah di RW 19 dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu organik, residu, dan limbah khusus seperti B3.

Baca Juga :  Pemprov Jabar Sebut Kota Bandung Sukses Turunkan Stunting Secara Signifikan

Sampah organik diproses menjadi kompos, pakan magot, serta pupuk cair mikroorganisme lokal (MOL). Dengan pendekatan ini, tidak ada sampah organik yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Residu seperti popok, tisu, dan limbah berbahaya lainnya disalurkan ke Dropbox khusus.

Selain sampah organik, bank sampah juga menerima minyak jelantah yang akan dimanfaatkan lebih lanjut. Rata-rata, sampah residu yang dihasilkan dalam satu minggu setara dengan satu triseda atau satu kubik.

Menurut Ketua RW 19 Kelurahan Antapani Tengah, Dodi, upaya untuk mengedukasi warga dimulai dengan pendekatan dari rumah ke rumah, sambil membagikan ember dan menyediakan troli di setiap RT.

“Kami memberikan edukasi secara berkelanjutan kepada masyarakat agar mereka memahami pentingnya pemilahan sampah,” jelasnya.

Bahkan, petugas pengangkut sampah, termasuk “mamang gerobak” dilatih untuk memastikan sampah tetap terpisah saat diangkut agar tidak tercampur kembali.

Baca Juga :  Dr. Sundoyo, S.H., MKM., M.HUM. Diangkat Sebagai Plt. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Di tingkat kelurahan, Lurah Antapani Tengah, Teguh Haris Pathon menegaskan fokus pada pemilahan sampah dengan target setiap RT mengumpulkan sekitar 130 kg sampah terpilah per minggu. Saat ini, 60 persen dari 24 RW di wilayah tersebut telah melakukan pemilahan sampah secara aktif.

Sampah organik yang terkumpul diproses menggunakan metode open windrow atau bata tetawang. Program ini telah menarik perhatian berbagai pihak, termasuk kunjungan dari daerah lain dan kalangan akademisi.

Panen kompos dilakukan setiap 40 hari sekali. Ini menjadi salah satu indikator keberhasilan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Program pengelolaan sampah di RW 19 Antapani Tengah tidak hanya memberikan dampak positif bagi kebersihan lingkungan, tetapi juga mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir, menjadikannya contoh nyata pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang sukses.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar
Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia
Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025
Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun
Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan
Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:43 WIB

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:39 WIB

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:22 WIB

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:16 WIB

Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025

Kamis, 24 Juli 2025 - 19:32 WIB

Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB