Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Melalui Seni Budaya Memudahkan Masyarakat Untuk Memahami Pesan Program

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 20 November 2023 - 10:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pergelaran wayang golek dalam rangka Kampanye Percepatan Penurunan Stunting yang berlangsung Sabtu malam, 18 November 2023, di Alun-alun Manonjaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, mendapat apresiasi berbagai kalangan. Pergelaran juga mendapat sambutan antusias warga Manonjaya dan sekitarnya.

Apresiasi pertama datang dari Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin. Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tasikmalaya ini menilai kampanye melalui seni budaya memudahkan masyarakat untuk memahami pesan program. Dengan begitu, upaya percepatan penurunan stunting di wilayah bisa jadi lebih mudah.

Cecep juga memberikan apresiasi khusus kepada anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Nurhayati Effendi dan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat yang telah menginisiasi pergelaran wayang golek di Manonjaya dan beberapa daerah lain di Kabupaten Tasikmalaya.

“Semoga acara-acara seperti ini terus menambah kebaikan. Insyaallah membawa keberkahan bagi kita semua,” ucap Wabup.

Apresiasi serupa juga datang dari Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga BKKBN Ahmad Taufik. Dia menilai banyak model kegiatan bisa digagas sampai dalam bentuk hiburan bagi masyarakat. Semuanya demi mendorong mendorong hadirnya generasi-generasi hebat ke depan, generasi berkualitas yang terbebas dari stunting.

Baca Juga :  UMKM Naik Kelas Bersama Rasyid Rajasa

Melalui kemasan seni budaya ini, Ahmad berharap masyarakat paham tentang pentingnya menjaga keturunan yang sehat, dimulai persiapan pernikahan, masa kehamilan, hingga pengasuhan, dan pemberian pola makan sehat. Harapannya, tak lagi banyak laporan kematian ibu dan bayi pada proses kelahiran.

Masalah Negara Berkembang

Di tempat yang sama, Nurhati menyoroti stunting masih menjadi masalah yang dialami negara-negara berkembang. Tentunya di Indonesia. Ini yang menurutnya harus terus menjadi perhatian.

“Kita punya target turunkan angka stunting dari sekitar 24 persen secara nasional menjadi 14 persen pada 2024 mendatang. Sekaitan ini kami berharap kerja semua pihak untuk dapat mengejar target yang sudah dekat ini,” ujarnya

Ajakan tak kalah ia tekankan bagi segenap komponen di Kabupaten Tasikmalaya. Pasalnya, di wilayah ini masih berprevalensi tinggi, di kisaran 27 persen. Politisi PPP ini selebihnya mengungkapkan beberapa hal pemicu stunting.

Baca Juga :  KPK Dampingi Pemprov NTB Tertibkan Tambang Ilegal Beromzet Rp1,08 Triliun Per Tahun

Nurhayati menegaskan, semestinya perhatian dimulai dilakukan sebelum kehamilan atau persiapan pernikahan. Periksakan kandungan minimal enam kali semasa kehamilan. Jika terkena anemiam secepatnya diberikan obat penambah darah.

Bahasan cegah stunting bahkan hingga dalam pertunjukkan wayang oleh dalang. Ki Dalang secara secara khusus mengajak Nurhayati untuk berdialog dengan beberapa karakter wayang. Nurhayati tak kalah detil mengupas berbaai hal yang bisa memicu timbulnya stunting.

Pada saat kelahiran, sebutnya, ia harus memberikan ASI ekslusif. Teruskan dengan pola asuh dan didik yang baik. Perhatian juga akan kondisi sanitasi lingkungan yang bersih, sehingga terhindar dari infeksi-infeksi.

Pun menurutnya dengan ber-KB, bisa jadi pilihannya. “Jadilah bagian dari keluarga berencana. Ber-KB untuk mengatur jarak kelahiran. Lalu, hindari kehamilan di atas 35 tahun, sebab itu berpotensi memicu terkena stunting,” papar Nurhayati.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar
Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia
Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025
Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun
Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan
Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:43 WIB

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:39 WIB

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:22 WIB

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:16 WIB

Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025

Kamis, 24 Juli 2025 - 19:32 WIB

Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB