Gunung Rinjani: Pesona yang Menggoda dan Tantangan yang Tidak Bisa Diremehkan

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 4 Juli 2025 - 14:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gunung Rinjani

Gunung Rinjani

Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, bukan hanya destinasi wisata alam—ia adalah ikon kebanggaan dan pusat spiritualitas bagi masyarakat setempat. Dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, Rinjani merupakan gunung tertinggi kedua di Indonesia. Setiap tahun, ribuan pendaki dari dalam dan luar negeri datang untuk menaklukkan atau sekadar menikmati keindahan Rinjani. Tapi seiring dengan popularitasnya, muncul pertanyaan yang kerap ditanyakan calon pendaki: apakah Rinjani cocok untuk pemula?

Sebelum menjawab pertanyaan itu, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang membuat Gunung Rinjani begitu istimewa. Banyak orang datang mendaki gunung ini karena kombinasi antara keindahan alam, tantangan fisik, dan pengalaman spiritual yang sulit ditemukan di tempat lain. Dari puncaknya, para pendaki disuguhkan pemandangan luar biasa: lautan awan, hamparan hijau Lombok yang luas, dan tentu saja Danau Segara Anak yang menakjubkan. Di tengah danau itu, berdiri Gunung Barujari yang masih aktif dan mengepulkan asap—pemandangan yang terasa seperti lukisan hidup.

Namun keindahan itu tidak datang dengan mudah. Trek pendakian Rinjani dikenal panjang, berat, dan penuh variasi medan. Jalur dari Sembalun, jalur yang paling populer untuk mencapai puncak, memiliki padang savana luas yang indah tetapi diakhiri dengan tanjakan pasir terjal yang melelahkan. Banyak pendaki menyebut bagian terakhir menuju puncak sebagai “tanjakan putus asa”, karena selain curam, pijakannya mudah longsor dan menguras stamina secara drastis. Suhu yang bisa mencapai lima derajat Celsius atau lebih rendah pada malam hari juga menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang tidak terbiasa.

Maka wajar jika para pendaki berpengalaman menyarankan agar pendaki pemula berpikir dua kali sebelum memutuskan menaklukkan puncak Rinjani. Namun itu bukan berarti mereka tidak bisa menikmati keindahan gunung ini. Banyak pendaki pemula memilih untuk tidak sampai puncak, melainkan cukup sampai Pelawangan Sembalun atau Pelawangan Senaru. Dari titik tersebut, keindahan Danau Segara Anak dan lanskap pegunungan masih bisa dinikmati tanpa harus menghadapi risiko fisik yang lebih berat.

Dengan menggunakan jasa porter dan pemandu lokal, serta mempersiapkan fisik melalui latihan ringan seperti jogging atau naik-turun tangga beberapa minggu sebelumnya, pendaki pemula tetap bisa mendapatkan pengalaman mendaki yang aman dan menyenangkan di Rinjani. Jalur pendakian kini juga sudah lebih tertata, dan pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani telah menerapkan sistem kuota harian serta larangan membawa sampah plastik guna menjaga kelestarian lingkungan.

Di balik tantangannya, Rinjani menyimpan pengalaman mendaki yang sangat berkesan. Bagi sebagian orang, puncak bukanlah tujuan utama. Duduk di tepi danau, menyaksikan matahari tenggelam di balik gunung, atau hanya berdiam di tenda sambil menyeruput kopi hangat di tengah kabut pagi—semuanya memberikan makna tersendiri. Bagi masyarakat Sasak, Rinjani bukan sekadar gunung, tapi tempat sakral yang menyimpan sejarah, budaya, dan doa-doa yang diam dalam kabutnya.

Baca Juga :  Kunjungan Wisman Sepanjang Januari-November 2024 Meningkat 20 Persen

Jadi, Gunung Rinjani bukan hanya tempat untuk mereka yang ingin menaklukkan alam, tapi juga untuk siapa saja yang ingin mengenal diri sendiri lebih dalam lewat perjalanan panjang dan penuh makna. Ia bukan gunung yang mudah, tapi dengan kesiapan dan sikap hormat terhadap alam, bahkan pendaki pemula pun bisa pulang membawa kisah yang tak terlupakan.

 

Berikut adalah beberapa magnet daya tarik utama Gunung Rinjani yang membuatnya begitu diminati wisatawan dan pendaki dari dalam maupun luar negeri:

🌋 1. Pemandangan Alam yang Spektakuler

Gunung Rinjani menawarkan lanskap yang luar biasa indah. Mulai dari hamparan savana, lembah hijau, tebing terjal, hingga lautan awan dari ketinggian. Puncak Rinjani menyajikan panorama 360 derajat yang memukau, terutama saat matahari terbit.

🏞️ 2. Danau Segara Anak

Danau kaldera ini berada di ketinggian ±2.000 mdpl dan menjadi salah satu ikon Rinjani. Airnya berwarna biru kehijauan, dikelilingi dinding kaldera tinggi. Di tengahnya berdiri Gunung Barujari, gunung api kecil yang masih aktif.

🔥 3. Gunung Barujari (Anak Rinjani)

Gunung kecil yang tumbuh di dalam kaldera Segara Anak ini menjadi keunikan tersendiri. Masih aktif dan kadang mengepulkan asap, ia memberi nuansa dramatis dan menjadi daya tarik geologi tersendiri.

🌋 4. Status sebagai Gunung Berapi Tertinggi Kedua di Indonesia

Dengan ketinggian 3.726 mdpl, Rinjani menjadi gunung berapi tertinggi kedua setelah Gunung Kerinci. Hal ini membuatnya menjadi tantangan tersendiri bagi para pendaki untuk “menaklukkan.”

🧘 5. Nilai Spiritual dan Budaya

Bagi masyarakat Sasak dan Bali, Rinjani adalah gunung suci. Danau Segara Anak kerap menjadi lokasi ritual keagamaan dan persembahan. Nuansa sakral ini menambah kedalaman pengalaman spiritual bagi para pengunjung.

🥾 6. Trekking yang Menantang dan Memuaskan

Rinjani menawarkan jalur pendakian yang menantang tetapi sangat memuaskan. Terdapat berbagai pilihan rute seperti Sembalun, Senaru, dan Aik Berik, yang menawarkan sensasi berbeda. Pendaki bisa memilih rute berdasarkan tujuan dan tingkat kesulitan.

🏕️ 7. Lokasi Camping yang Indah

Lokasi seperti Pelawangan Sembalun dan Pelawangan Senaru sangat populer untuk berkemah. Dari sini, pendaki bisa menyaksikan matahari terbit atau tenggelam dengan latar belakang danau dan pegunungan.

🌿 8. Kawasan Konservasi dan Geopark Dunia

Gunung Rinjani masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani dan diakui sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark. Keanekaragaman hayati, kekayaan geologi, dan edukasi lingkungan menjadi daya tarik tersendiri.

📸 9. Destinasi Fotografi Alam yang Luar Biasa

Banyak fotografer alam menjadikan Rinjani sebagai lokasi favorit. Mulai dari langit malam bertabur bintang, kabut pagi, hingga siluet pendaki di jalur puncak—semuanya memikat secara visual.

Baca Juga :  Bayi Terpapar Asap Rokok 13,49 Kali Lebih Berisiko Menyebabkan Stunting

 

Berikut adalah tips penting sebelum mendaki Gunung, yang sangat berguna baik untuk pemula maupun pendaki berpengalaman:

1. Latihan Fisik Minimal 2–4 Minggu Sebelumnya
Gunung Rinjani memiliki trek panjang, menanjak, dan ekstrem di beberapa bagian (terutama menjelang puncak). Mulailah latihan fisik seperti jogging, naik-turun tangga, atau bersepeda ringan secara rutin untuk melatih stamina dan kekuatan otot kaki.

2. Tentukan Jalur dan Target Pendakian
Terdapat tiga jalur utama menuju Rinjani:

  • Sembalun (akses langsung ke puncak, trek terbuka dan panas)
  • Senaru (melewati hutan lebat, cocok untuk ke Danau Segara Anak)
  • Aik Berik (jalur baru yang relatif sepi dan alami)
    Tentukan apakah kamu ingin hanya sampai Pelawangan, ke danau, atau sampai puncak, agar perbekalan dan durasi bisa direncanakan dengan tepat.

3. Gunakan Jasa Porter dan Guide Lokal
Untuk kenyamanan dan keamanan, terutama bagi pendaki pemula, sangat disarankan menggunakan jasa porter dan pemandu lokal. Mereka membantu membawa logistik, mendirikan tenda, dan memastikan kamu tetap di jalur yang aman.

4. Bawa Perlengkapan Gunung Standar & Sesuai Cuaca
Rinjani bisa sangat dingin, terutama di malam hari. Bawa perlengkapan seperti:

  • Jaket gunung (waterproof dan windproof)
  • Sleeping bag dan matras
  • Sepatu tracking anti selip
  • Jas hujan
  • Senter/headlamp
  • Topi, buff, sarung tangan, dan kaos kaki cadangan
  • Sunscreen dan lip balm (karena terik siang juga ekstrem)

5. Persiapkan Logistik Makanan & Air Secukupnya
Meskipun porter bisa bantu membawa makanan, kamu tetap harus membawa makanan ringan berenergi tinggi (seperti cokelat, roti, kurma) dan minimal 2 liter air pribadi untuk awal pendakian. Di sekitar danau bisa diisi ulang dengan dimasak.

6. Jangan Bawa Beban Berlebihan
Bawalah barang seperlunya. Tas carrier idealnya tidak lebih dari 12–15 kg, dan gunakan sistem packing yang rapi (berat di tengah dan bawah).

7. Daftar Resmi di Pos Taman Nasional
Setiap pendaki wajib mendaftar dan mendapatkan SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi). Ini bagian dari sistem kuota pendaki harian untuk menjaga ekosistem dan keselamatan.

8. Cek Prakiraan Cuaca & Status Gunung
Musim terbaik mendaki Rinjani adalah antara April–Desember, saat cuaca relatif stabil. Gunung ini ditutup total selama musim hujan (biasanya Januari–Maret).

9. Jaga Kebersihan & Etika Lingkungan
Bawa turun kembali sampahmu, termasuk tisu basah dan plastik makanan. Jangan membuang sisa makanan sembarangan, dan jangan merusak tanaman atau mengambil batu/souvenir dari alam.

10. Siapkan Mental & Nikmati Perjalanan
Pendakian Rinjani bukan sekadar soal fisik, tapi juga soal mental. Tantangan bisa datang tiba-tiba: cuaca berubah, lelah fisik, atau kondisi tidak sesuai rencana. Tetap tenang, fleksibel, dan nikmati prosesnya.

 

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Museum Geologi: Menyusuri Jejak Bumi dan Kehidupan di Bandung
Kisah Mistis Gunung Gede: Misteri di Balik Keindahan Alam
Gunung Tangkuban Parahu: Keindahan Alam, Legenda, dan Wisata Andalan Jawa Barat
Kunjungan Wisman Sepanjang Januari-November 2024 Meningkat 20 Persen
4 Desa Wisata Berkelas Internasional Di Indonesia
Mengenal Star Bathing, Tren Wisata Baru untuk Healing Maksimal
Presiden RI : Data is New Oil
Tebing Breksi

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 12:15 WIB

Museum Geologi: Menyusuri Jejak Bumi dan Kehidupan di Bandung

Rabu, 9 Juli 2025 - 20:10 WIB

Kisah Mistis Gunung Gede: Misteri di Balik Keindahan Alam

Jumat, 4 Juli 2025 - 14:59 WIB

Gunung Tangkuban Parahu: Keindahan Alam, Legenda, dan Wisata Andalan Jawa Barat

Jumat, 4 Juli 2025 - 14:23 WIB

Gunung Rinjani: Pesona yang Menggoda dan Tantangan yang Tidak Bisa Diremehkan

Sabtu, 4 Januari 2025 - 18:51 WIB

Kunjungan Wisman Sepanjang Januari-November 2024 Meningkat 20 Persen

Berita Terbaru