BSKDN Kemendagri Bicara Strategi Atasi Permasalahan Inflasi dan Stunting di Daerah

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 12 Juni 2024 - 08:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membeberkan strategi mengatasi permasalahan inflasi dan stunting di daerah. Kedua isu krusial tersebut memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.

Demikian disampaikan Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Pusat Strategi Kebijakan (Pustrajakan) Politik, Hukum, dan Pemerintahan Dalam Negeri (Polhupemdagri) BSKDN Gatot Tri Laksono saat berdiskusi dengan akademisi Universitas Indonesia (UI) Bambang Brodjonegoro di Studio BSKDN, Jakarta, Jumat (7/6/2024).

“Permasalahan inflasi, stunting, kepadatan penduduk ini perlu [disikapi dengan] kebijakan yang tepat. Tugas kami memberikan rumusan kebijakan kepada pimpinan. Untuk itu diskusi kali ini sangat penting menambah pengetahuan kita terkait berbagai isu strategis saat ini,” ungkap Gatot.

Dia melanjutkan, pihaknya terus berkomitmen untuk mengatasi permasalahan inflasi hingga menurunkan angka stunting. Hal ini salah satunya dengan mengajak pemerintah daerah (Pemda) berperan langsung memetakan masalah di lapangan untuk dikaji bersama dan menemukan solusi penyelesaian yang tepat.

Baca Juga :  Dukung dan Sukseskan Cycling de Jabar 2024, Jadi Bukti Komitmen bank bjb Menggerakkan Ekonomi dan Pariwisata Jawa Barat

“Kita harus concern terhadap data pemetaan di daerah, karena dengan data itu intervensi-intervensi kebijakan mengelaborasi kolaborasi antar-Pemda juga mulai harus dibangun,” jelas Gatot.

Sementara itu, Ketua Dewan Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UI Bambang Brodjonegoro mengatakan, untuk mengatasi inflasi dirinya sepakat kolaborasi berbagai pihak sangat dibutuhkan. Inflasi dalam kebutuhan pokok seperti beras, terjadi bukan hanya karena produksi yang menurun, melainkan juga dapat diakibatkan oleh distribusi yang terganggu.

Terkait hal itu, kata Bambang, peran Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga Kementerian Perdagangan (Kemendag) sangat penting. Dengan begitu, produksi beras dan distribusinya dapat berjalan dengan baik sehingga tidak mengganggu stabilitas harga pangan.

“Kalau ada upaya serius dari Pemda untuk mengarahkan yaitu dibantu oleh Bulog, Kementerian Perdagangan, supaya berasnya lebih cepat tersebar paling tidak dalam satu wilayah provinsi,” ungkap Bambang.

Baca Juga :  Inspektur Utama BKKBN Dorong TPT Untuk Semakin Memperkuat Semangat Kekompakan Serta Sikap Proaktif Dalam Melakukan Pendampingan

Sejalan dengan itu, Bambang mengatakan, kolaborasi lintas sektor juga sangat diperlukan guna mengupayakan penurunan angka stunting secara efektif dan efisien. Hal ini mengingat dampak stunting yang luas terhadap perkembangan masa depan bangsa.

Oleh karena itu, dalam penyelesaian permasalahan tersebut tidak hanya peran Kementerian Kesehatan, tetapi peran Kementerian Pertanian juga dibutuhkan guna menghasilkan bahan pangan yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia.

“Jenis makanannya itu sendiri penting, untuk bisa kita menyediakan gizi yang cukup. Jadi perlu ada keterlibatan Kementerian Pertanian. Nah, kebetulan satu lagi karena stunting itu sangat terkait dengan kandungan gizi dalam makanan yang kita tanam dan kita panen,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kemendikdasmen Tegaskan Komitmen Indonesia dalam Program Prioritas SEAMEO 2021–2030
Presiden Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia di Kairo
Kabar Gembira! Insentif Guru Ngaji di Kota Bandung Segera Cair
Bandung Tuan Rumah ASEAN-India Artists Camp Exhibition, Karya 20 Seniman Mancanegara Tampil di BCH
Silaturahmi Halal Bihalal Kemendukbangga/BKKBN Jabar : Bangun Kebersamaan Capai Quick Wins Untuk Melayani Keluarga
Kota Bogor Diguncang Gempa, Dedie Rachim Imbau Warga untuk Antisipasi
Presiden Prabowo Serukan Keadilan untuk Palestina di ADF Talk 2025
Dukung Kesiapsiagaan Medis di Daerah Endemis, Bio Farma Hadirkan Serum Anti Bisa Ular pada Workshop Snakebite Management di Kupang
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 12 April 2025 - 17:30 WIB

Kemendikdasmen Tegaskan Komitmen Indonesia dalam Program Prioritas SEAMEO 2021–2030

Sabtu, 12 April 2025 - 07:38 WIB

Presiden Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia di Kairo

Sabtu, 12 April 2025 - 07:29 WIB

Kabar Gembira! Insentif Guru Ngaji di Kota Bandung Segera Cair

Sabtu, 12 April 2025 - 07:24 WIB

Bandung Tuan Rumah ASEAN-India Artists Camp Exhibition, Karya 20 Seniman Mancanegara Tampil di BCH

Sabtu, 12 April 2025 - 06:56 WIB

Silaturahmi Halal Bihalal Kemendukbangga/BKKBN Jabar : Bangun Kebersamaan Capai Quick Wins Untuk Melayani Keluarga

Berita Terbaru

SEPUTAR BANDUNG RAYA

Kabar Gembira! Insentif Guru Ngaji di Kota Bandung Segera Cair

Sabtu, 12 Apr 2025 - 07:29 WIB