Lalat sering dianggap sekadar pengganggu, padahal serangga kecil ini menyimpan potensi bahaya besar bagi kesehatan manusia. Kebiasaannya hinggap di tempat kotor seperti sampah, kotoran hewan, hingga selokan, membuat lalat menjadi perantara berbagai penyakit yang bisa menular melalui makanan.
Lalat sebagai Pembawa Penyakit
Menurut sejumlah kajian kesehatan, lalat rumah (Musca domestica) dapat membawa lebih dari 100 jenis mikroorganisme berbahaya. Bakteri seperti Salmonella, E. coli, hingga Shigella kerap ditemukan pada tubuh lalat dan bisa memicu penyakit serius seperti tifus, disentri, diare, hingga keracunan makanan. Tak hanya itu, virus hepatitis A juga dapat berpindah melalui kontaminasi lalat pada makanan.
Kontaminasi Tak Terlihat
Lalat memiliki kebiasaan memuntahkan cairan pencernaan saat hinggap untuk melunakkan makanan. Proses ini, ditambah dengan kotoran yang ditinggalkannya, membuat makanan tampak masih layak konsumsi padahal sudah tercemar. Lebih berbahaya lagi, lalat juga kerap meninggalkan telur yang bisa menetas menjadi belatung dalam waktu singkat.
Ancaman Parasit
Selain bakteri dan virus, lalat juga dapat membawa telur cacing atau parasit lain yang bisa masuk ke tubuh manusia bila makanan yang terkontaminasi tidak disadari.
Cara Mencegah Kontaminasi Lalat
- Menutup makanan dengan rapat.
- Segera membuang sampah rumah tangga, jangan menumpuk terlalu lama.
- Menjaga kebersihan dapur dan tempat makan.
- Memasang kawat nyamuk atau tirai plastik untuk mengurangi masuknya lalat.
Kebersihan lingkungan menjadi kunci utama untuk mencegah penyakit yang ditularkan lalat. Jangan remehkan satu ekor lalat yang hinggap di makanan, karena bisa jadi itu adalah awal dari masalah kesehatan serius.