KlopakIndonesia – Banjir yang selalu berulang kembali menerjang dua desa di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (12/8/2025) dini hari. Dua desa tersebut adalah Desa Cimekar dan Desa Cinunuk. Berdasarkan data awal, sedikitnya 2.653 jiwa terdampak banjir.
Warga Komplek Bumi Orange, Mantoyo (47), mengatakan banjir mulai menggenangi kawasan rumahnya pada dini hari akibat meluapnya debit air di saluran sungai yang berada di belakang permukiman. Luapan tersebut disertai jebolnya tanggul penghalang banjir.
“Terjangan banjir juga membawa sampah dan lumpur. Aliran sungai ini dari hulu di kawasan Gunung Manglayang. Kejadian ini menjadi persoalan yang tak kunjung selesai. Kami mendesak Pemerintah Kabupaten Bandung segera mencari solusi atas persoalan rutin ini,” ujarnya.

Ketinggian banjir di Bumi Orange Cileunyi dilaporkan mencapai 30 hingga 80 sentimeter. Selain air, sedimentasi lumpur juga terbawa derasnya arus ke permukiman. Warga saat ini masih membersihkan lumpur dari rumah masing-masing.

“Kebutuhan mendesak warga saat ini adalah karung pasir untuk menghalau banjir susulan akibat jebolnya tanggul. Kami sudah capek dengan kejadian berulang seperti ini dan butuh penanganan serius,” kata Mantoyo.
Dampak banjir masih terlihat dari beberapa lokasi masih tergenang air dan sisa-sisa lumpur yang terbawa arus banjir menutupi jalanan komplek. Terlihat aliran sungai yang tertutupi oleh sampah bawaan akibat banjir masih belum diangkat dan dibersihkan.
Petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Bandung, Anggi Gunawan, membenarkan banjir di kawasan Cileunyi dan menyebutkan penyebabnya adalah jebolnya tanggul saluran Azalea sepanjang 8 meter dengan ketinggian 2 meter.
“Akibat jebolnya tanggul itu, sedikitnya 3 RW di Komplek Bumi Orange terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter,” jelas Anggi.
Selain Bumi Orange, banjir juga terjadi di Perumahan Griya Mitra Posindo, Desa Cinunuk, dengan ketinggian air hingga 1 meter. Sedikitnya 1.620 jiwa atau sekitar 450 keluarga terdampak di kawasan ini. Hingga Selasa pagi pukul 08.00 WIB, banjir belum surut.
Banjir Juga Terjang Dayeuhkolot
Anggi menambahkan, hujan deras pada Senin (11/8/2025) malam juga menyebabkan Sungai Citarum meluap dan merendam wilayah Desa Dayeuhkolot.
“Sedikitnya ada 17 titik genangan banjir. Ketinggian air tertinggi mencapai 80 sentimeter di Kampung Bojong Asih RW 4,” katanya.
BPBD Kabupaten Bandung masih melakukan pendataan dan akan melaporkan kebutuhan mendesak warga terdampak ke Pemerintah Kabupaten Bandung untuk penanganan segera.
Sebagai informasi, BMKG memprediksi terjadi hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang di sebagian besar wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua pada 11-13 Agustus 2025