Istilah “brain rot” bukan istilah medis resmi, tetapi dalam konteks populer dan digital, ini mengacu pada penurunan fungsi mental akibat konsumsi berlebihan konten dangkal atau pasif, terutama dari media sosial, video pendek, atau hiburan yang tidak menstimulasi otak. Berikut gejala yang umum dikaitkan dengan “brain rot”:
🧠 Gejala Brain Rot (Secara Kiasan):
- Kesulitan Fokus
- Susah berkonsentrasi dalam waktu lama
- Mudah terdistraksi, terutama saat bekerja atau belajar
- Penurunan Daya Ingat
- Sering lupa hal-hal kecil
- Tidak bisa mengingat apa yang baru saja dibaca atau dilihat
- Kebiasaan Menunda (Prokrastinasi)
- Lebih memilih scroll media sosial daripada menyelesaikan tugas
- Kecanduan Konten Cepat
- Terbiasa dengan video 15–60 detik
- Tidak sabar untuk konten panjang atau mendalam (buku, artikel, diskusi)
- Kehilangan Minat pada Aktivitas Produktif
- Jarang membaca buku, berdiskusi, atau mencoba hal baru
- Hidup terasa stagnan
- Mood Tidak Stabil
- Mudah cemas, gampang bosan, atau merasa kosong
- Perasaan “kosong” setelah scroll lama
- Kurangnya Kreativitas
- Sulit berpikir out-of-the-box
- Tidak ada ide atau inspirasi baru
🚨 Tanda Peringatan Dini:
- Merasa bersalah tapi tetap tidak bisa berhenti nonton/scroll.
- Tidur larut hanya karena “sekali lagi aja”.
- Lebih banyak konsumsi daripada kreasi (hanya menonton, tidak membuat).