Wamendikdasmen Dorong Sinergi untuk Pendidikan Bermutu dan Inklusif

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 14 Desember 2024 - 21:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia — Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bogor, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menegaskan komitmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk menciptakan pendidikan yang bermutu dan dapat diakses oleh semua kalangan. Ia menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat dalam membangun sistem pendidikan nasional yang inklusif.

“Kita harus kembali ke pondasi pendidikan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional: pendidikan yang bermutu untuk semua. Ini bukan hanya cita-cita, tetapi sebuah keharusan dalam upaya kita membangun bangsa yang berdaya saing,” ujar Wamen Atip dalam sambutannya pada kegiatan Lokakarya Pembangunan Ramah Keluarga dengan Tema: “Urgensi Kebijakan dan Implementasi Rekomendasi Pembangunan Ramah Keluarga (PRK) dalam Mewujudkan Keluarga dan Bangsa Berketahanan” yang berlangsung di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (14/12).

Wamen Atip menyoroti pentingnya perubahan paradigma pendidikan dari sekadar schooling (bersekolah) menjadi learning (belajar). Menurutnya, sekolah adalah salah satu sarana untuk belajar, tetapi bukan satu-satunya. Pendidikan sejatinya adalah proses belajar sepanjang hayat yang melibatkan semua aspek kehidupan, terutama peran keluarga.

Baca Juga :  Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Kunjungi Pangalengan, Soroti Edukasi Gizi dan Pencegahan Anemia

“Keluarga adalah jangkar utama pendidikan. Kebiasaan baik yang ditanamkan di rumah akan membentuk karakter anak secara berkelanjutan,” terangnya.

Sebagai bagian dari penguatan karakter, Wamendikdasmen mengumumkan rencana deklarasi tujuh kebiasaan baik pada 27 Desember mendatang. Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan istirahat cepat, dalam kehidupan mereka sehari-hari..

“Ini adalah langkah awal yang sangat penting untuk membangun karakter anak sejak dini, dimulai dari keluarga sebagai institusi pendidikan pertama,” jelasnya.

*Joyful Learning untuk Meningkatkan Literasi dan Matematika*

Menyoroti rendahnya skor Indonesia dalam PISA (Programme for International Student Assessment), Wamen Atip menggarisbawahi perlunya pendekatan pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning), terutama dalam mata pelajaran sains dan matematika.

Baca Juga :  Tekan Judi Online, Menteri Budi Arie: Kominfo Akan Batasi Akses VPN Gratis!

“Matematika sering kali dianggap menakutkan oleh siswa. Oleh karena itu, kita harus menghadirkan metode pembelajaran yang lebih menarik dan mudah dipahami. Ini bukan hanya tugas guru, tetapi juga peran keluarga untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung,” katanya.

*Kolaborasi Semesta untuk Pendidikan yang Lebih Baik*

Sebagai penutup, Wamen Atip menekankan pentingnya partisipasi semua pemangku kepentingan, termasuk keluarga, masyarakat, dan lembaga pendidikan, untuk mewujudkan pendidikan bermutu. Pemerintah juga akan terus memperbaiki sistem pendidikan, termasuk melalui revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang akan menyatukan regulasi pendidikan dasar, menengah, dan tinggi ke dalam kerangka hukum yang terpadu.

“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita bangun sinergi untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat dan bermartabat sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan kita,” tutupnya.

 

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

OSN 2025 Torehkan 344 Ribu Pendaftar SD dan 196 Ribu Pendaftar SMP, Mapel IPS Dilombakan pada Jenjang SD
Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu
Pegadaian Gandeng ITB, Akselerasi Digitalisasi Layanan Lewat Riset Inovatif
Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen
Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025
Perkuat Implementasi STEM, Kemendikdasmen Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM
Keracunan Massal 369 Siswa di Bandung Barat Resmi Ditetapkan KLB, Dapur MBG Ditutup
Bio Farma Perkuat Peran BUMN dalam Kesehatan dan Lingkungan untuk Generasi Muda

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 23:33 WIB

OSN 2025 Torehkan 344 Ribu Pendaftar SD dan 196 Ribu Pendaftar SMP, Mapel IPS Dilombakan pada Jenjang SD

Kamis, 25 September 2025 - 16:20 WIB

Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu

Rabu, 24 September 2025 - 23:32 WIB

Pegadaian Gandeng ITB, Akselerasi Digitalisasi Layanan Lewat Riset Inovatif

Rabu, 24 September 2025 - 14:48 WIB

Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025

Rabu, 24 September 2025 - 14:38 WIB

Perkuat Implementasi STEM, Kemendikdasmen Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM

Berita Terbaru

KlopHealth

6 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Saat Batuk, Bikin Makin Parah

Kamis, 25 Sep 2025 - 17:19 WIB

KlopHealth

Rahasia Sehat di Balik Jagung Rebus: Rendah Lemak, Kaya Nutrisi

Kamis, 25 Sep 2025 - 16:12 WIB