Tiga Tokoh Pengibar Bendera Saat Proklamasi 17 Agustus 1945

- Jurnalis

Minggu, 17 Agustus 2025 - 09:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, terjadi peristiwa penting yang dikenal sebagai Peristiwa Rengasdengklok. Pada 16 Agustus 1945 dini hari, sekelompok pemuda membawa Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat. Tujuannya adalah mendesak agar proklamasi segera dilakukan tanpa menunggu keputusan Jepang yang baru saja menyerah kepada Sekutu.

Kelompok pemuda yang terdiri dari Soekarni, Wikana, Chaerul Saleh, dan Singgih mengambil langkah cepat dengan memisahkan Soekarno-Hatta dari pengaruh Jepang. Di Rengasdengklok, Soekarno yang saat itu bersama Fatmawati dan putranya, Guntur, serta Mohammad Hatta, ditempatkan di rumah seorang petani keturunan Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong. Di sana mereka terus didesak agar segera memproklamasikan kemerdekaan.

Meski didesak, Soekarno-Hatta tetap memilih sikap hati-hati. Perdebatan panjang berakhir setelah Ahmad Subardjo datang sebagai penengah. Ia meyakinkan kaum muda bahwa proklamasi akan segera dilakukan. Akhirnya, Soekarno-Hatta dibawa kembali ke Jakarta, dan malam harinya di rumah Laksamana Maeda teks proklamasi disusun.

Baca Juga :  5 Agustus Jadi Hari Terpendek, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Keesokan harinya, 17 Agustus 1945, proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno di kediamannya, Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Seusai pembacaan teks proklamasi, bendera Merah Putih dikibarkan. Bendera pusaka itu dijahit tangan oleh Fatmawati dan menjadi simbol lahirnya bangsa Indonesia yang merdeka.

Prosesi pengibaran dilakukan sederhana namun penuh makna. Latief Hendraningrat, seorang perwira muda PETA yang kelak aktif dalam revolusi mempertahankan kemerdekaan, bersama Suhud Sastro Kusumo, pemuda Menteng 31 yang sejak awal ikut mendorong percepatan proklamasi, berdiri sebagai pengibar Sang Saka Merah Putih. Selain keduanya, hadir pula SK Trimurti, aktivis perempuan yang dikenal vokal melawan penjajahan. Meski menolak untuk langsung mengibarkan bendera karena merasa kurang pantas sebagai perempuan saat itu, ia ikut membantu persiapan dan mendampingi jalannya upacara.

Latief Hendraningrat lahir di Jakarta pada 15 Februari 1911. Ia adalah perwira PETA yang mendapat kehormatan mengibarkan bendera pada Proklamasi 17 Agustus 1945. Setelah kemerdekaan, Latief berkarier di dunia militer hingga berpangkat brigadir jenderal, dan wafat pada 14 Maret 1983. Sementara itu, Suhud Sastro Kusumo dikenal sebagai pemuda pejuang dari Menteng 31 yang berani tampil di garda depan meski namanya tak sebesar tokoh lain. Ia tercatat sebagai pendamping Latief dalam pengibaran bendera pertama Indonesia merdeka. Adapun SK Trimurti, lahir di Boyolali pada 11 Mei 1912, merupakan guru, jurnalis, sekaligus aktivis yang kelak menjadi Menteri Perburuhan pertama Republik Indonesia pada 1947. Ia wafat pada 20 Mei 2008 di Jakarta.

Baca Juga :  Fenomena Astronomi Agustus 2025: Hujan Meteor Perseid dan Parade Planet

Momen pengibaran bendera di Pegangsaan Timur menjadi tonggak sejarah lahirnya Indonesia merdeka. Peristiwa Rengasdengklok, peran pemuda dalam mendesak proklamasi, serta keberanian Latief Hendraningrat, Suhud Sastro Kusumo, dan SK Trimurti pada hari bersejarah itu menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hasil perjuangan bersama, lahir dari semangat gotong royong dan pengorbanan dari berbagai kalangan.

 

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Alasan Tahun di Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Ditulis Angka 05, Bukan 45
Fenomena Astronomi Agustus 2025: Hujan Meteor Perseid dan Parade Planet
5 Agustus Jadi Hari Terpendek, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong
Wisata, Study Tour, dan Kunjungan Industri: Seru-seruan atau Menambah Ilmu?
Head to Head: Boeing 777 vs Airbus A350 & A330ne
Boeing 777: Raksasa Langit dengan Teknologi Canggih dan Harga Fantastis
Gunung Api Bawah Laut di Samudra Pasifik Diramalkan Akan Segera Meletus

Berita Terkait

Minggu, 17 Agustus 2025 - 11:00 WIB

Alasan Tahun di Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Ditulis Angka 05, Bukan 45

Minggu, 17 Agustus 2025 - 09:42 WIB

Tiga Tokoh Pengibar Bendera Saat Proklamasi 17 Agustus 1945

Kamis, 7 Agustus 2025 - 19:33 WIB

Fenomena Astronomi Agustus 2025: Hujan Meteor Perseid dan Parade Planet

Selasa, 5 Agustus 2025 - 13:15 WIB

5 Agustus Jadi Hari Terpendek, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Jumat, 25 Juli 2025 - 09:38 WIB

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Berita Terbaru

KlopHealth

Krokot: Tanaman Liar Penuh Khasiat

Minggu, 17 Agu 2025 - 11:16 WIB

KlopHealth

Antanan: Tanaman Herbal dengan Segudang Manfaat

Minggu, 17 Agu 2025 - 10:45 WIB

Ilmu Pengetahuan

Tiga Tokoh Pengibar Bendera Saat Proklamasi 17 Agustus 1945

Minggu, 17 Agu 2025 - 09:42 WIB