Komisi VII Dorong Pengembangan Batik Lokal, Hadapi Tantangan Global

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 13 November 2024 - 07:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh partaonan Daulay dan Anggota Komisi VII DPR RI Ilham Permana saat meninjau hasil karya batik pada kunjungan spesifik Komisi VII DPR RI ke Balai Besar Kerajinan Dan Batik Yogyakarta, Senin (11/11/2024)

Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh partaonan Daulay dan Anggota Komisi VII DPR RI Ilham Permana saat meninjau hasil karya batik pada kunjungan spesifik Komisi VII DPR RI ke Balai Besar Kerajinan Dan Batik Yogyakarta, Senin (11/11/2024)

Komisi VII DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta pada Senin (11/11/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk memantau perkembangan industri batik di tanah air.

 

Pada kesempatan tersebut, Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap industri batik dan UMKM agar mampu menghadapi persaingan global. Hal ini disampaikannya mengingat makin banyak produk tekstil asing serupa batik yang dijual melalui platform digital.

 

“Kita harus mendorong dengan segala upaya agar produk lokal kita dan industri-industri yang ada ini bisa memiliki daya saing yang dapat mengalahkan produk-produk dari luar. Jangan sampai Indonesia, yang jumlah penduduknya begitu besar, malah dijadikan orang sebagai pasar saja,” ujarnya.

 

Saleh menegaskan bahwa produk lokal, termasuk batik, harus memiliki daya saing yang kuat agar tidak kalah dari produk luar negeri. Menurutnya, industri kecil dan menengah (IKM) harus didorong untuk terus berkembang agar mampu bersaing di pasar internasional.

Baca Juga :  Rentetan Gempa Sukabumi-Bogor, BMKG: Dipicu Aktivitas Sesar Aktif

 

“Kita harus menjadikan orang Indonesia sebagai pelaku kreatif yang inovatif, dengan hasil produksi yang bisa diberdayakan di Indonesia dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Target kita ke depan adalah bagaimana agar produk-produk lokal, termasuk batik, bisa kita ekspor ke luar negeri,” tutur politisi dari Fraksi PAN ini dengan penuh semangat.

 

Dalam kunjungannya, Saleh optimistis bahwa dengan pengembangan yang tepat, kualitas batik Indonesia dapat bersaing dengan produk dari negara lain. Ia menekankan pentingnya inovasi dan peningkatan standar kualitas untuk menjaga keaslian batik, serta memanfaatkan potensi pasar lokal dan global.

 

Saat ditemui Parlementaria usai pertemuan, Saleh juga mengapresiasi peran Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta yang telah memberikan pelatihan serta bimbingan kepada pelaku industri batik. Ia menyampaikan bahwa balai di bawah Kementerian Perindustrian ini menyediakan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan para pengrajin, serta memberikan penyuluhan bagi pengrajin kecil yang memiliki modal terbatas.

 

“Balai ini menjadi pusat pelatihan yang sangat membantu industri batik lokal, terutama dalam meningkatkan mutu dan kualitas produk. Hal ini penting agar produk batik kita bisa lebih kompetitif,” ujar Saleh.

Baca Juga :  Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat Gandeng PWNU Jabar Wujudkan Quick Wins

 

Sebelumnya, dalam rapat disampaikan bahwa Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada 2024 dapat mencapai 5,80 persen. Khusus untuk sektor Industri Kecil Menengah dan Aneka, termasuk di dalamnya sub-sektor kerajinan dan batik, ditargetkan mengalami pertumbuhan sebesar 4,25 persen.

 

Menurut data yang dipaparkan, pada periode Januari – Juli 2024, nilai ekspor produk batik mencapai US$ 9,45 juta. Batik asal Indonesia paling banyak diekspor ke Amerika Serikat (74,75%), Jerman (3,61%), Singapura (3,23%), Malaysia (2,82%), dan Kanada (1,92%).

 

Sementara itu, jumlah industri kerajinan di Indonesia mencapai lebih dari 700 ribu unit usaha. Nilai ekspor kerajinan Indonesia ke pasar global pada kuartal I tahun 2024 mencapai US$ 35,76 juta, meningkat 8,15% secara tahunan (y-o-y) dengan pasar utama antara lain Jepang, Korea Selatan, Jerman, dan Belanda.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

SEAMEO Gelar Forum Pendidikan STEM Asia Tenggara: Perkuat Kolaborasi untuk Transformasi Pendidikan
OSN 2025 Torehkan 344 Ribu Pendaftar SD dan 196 Ribu Pendaftar SMP, Mapel IPS Dilombakan pada Jenjang SD
Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu
Pegadaian Gandeng ITB, Akselerasi Digitalisasi Layanan Lewat Riset Inovatif
Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen
Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025
Perkuat Implementasi STEM, Kemendikdasmen Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM
Keracunan Massal 369 Siswa di Bandung Barat Resmi Ditetapkan KLB, Dapur MBG Ditutup

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 21:58 WIB

SEAMEO Gelar Forum Pendidikan STEM Asia Tenggara: Perkuat Kolaborasi untuk Transformasi Pendidikan

Kamis, 25 September 2025 - 23:33 WIB

OSN 2025 Torehkan 344 Ribu Pendaftar SD dan 196 Ribu Pendaftar SMP, Mapel IPS Dilombakan pada Jenjang SD

Kamis, 25 September 2025 - 16:20 WIB

Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu

Rabu, 24 September 2025 - 14:50 WIB

Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen

Rabu, 24 September 2025 - 14:48 WIB

Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025

Berita Terbaru

KlopHealth

6 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Saat Batuk, Bikin Makin Parah

Kamis, 25 Sep 2025 - 17:19 WIB

KlopHealth

Rahasia Sehat di Balik Jagung Rebus: Rendah Lemak, Kaya Nutrisi

Kamis, 25 Sep 2025 - 16:12 WIB