Sekarang ini para orang tua sedang gundah gulana, berdebar debar, teu bisa sare alias teu bisa hees. Hehe. Makan tak enak tidurpun tak nyenyak. Carut marutnya dunia pendidikan kian kacau balau di dunia persilatan Indonesia.
Sistem Penerimaan peserta didik baru alias PPDB teu puguh tujuana kudu kumaha. Setiap tahun pasti menyisakan sistem penerimaan yang kelam. Sengitnya mendapatkan sekolah negeri yang didambakan, membuat para orang tua ( nu boga duit tentunya) tergoda memilih jalan pintas nan sesat. Nyogok. Padahal sudah jelas ku pak ustad dijelaskan ” nu nyogok jeung disogok, naraka”.
Zona menjadi biang keladi masalah ini. Memang bagus sih, pamerintah nu palalinter, tujuannya untuk memberikan kesempatan orang orang yang terdekat dengan sekolah negeri dambaanya bisa bersekolah dilingkungan daerahnya. Ari ceuk saya mah, maenya engke babaturana eta eta keneh. Anak itu butuh sosialisasi dan berkembang. Kenapa sistem yang sudah turun temurun mesti dirubah. Maenya kaulinana sakulibek we sakelurahan.
Tapi sebenarnya sistem zona tidaklah cukup berhasil. Malah calo calo semakin merajalela. Sugan teh nu aya calo karcis nonton Persib. Tapi aya oge calo yang bisa memasukan ke sekolah negeri yang diinginkan. Tentu dengan imbalan segepok uang alias cuan.
Ada kisah lucu, seorang guru ngajar di sekolah favorit, eh anaknya tidak bisa sekolah di tempat dia ngajar, malah sekolah di swasta. Karena korban zona tea. Tapi ada murid yang mengatongi surat sakti dari pejabat tertentu bisa masuk dengan mulus, walau rumah dari sekolah.
Teu eleh akal ku aturan, para orang tua nu gelap akal. Ramai beramai ramai pindah domisili dekat sekolah favoritnya. Ada yang ngontrak, ada sengaja pindah rumah. Ada juga yang menumpang famili di KK penduduk setempat. Padahal dulur lain, tatangga lain. Nya pastilah ujung ujungnya duit alias UUD demi memuluskan sang anak.
Lalu solusinya apa? Supaya aman dan terkendali. Angkat heula saya jadi Mentri Pendidikan atau minimal Dirjen Pendidikan. Heheā¦ Ngenah wae mere solusi gratis. Ari nu digaji ku uang rakyat. Gede deui. Teu bisa mengendalikeun. Boro boro malah saling tuding.
Hari Sinastrio
25/06/2024