Penguatan Capaian Indikator Penurunan Stunting Antara OPD KB Kabupaten Kota Serta Technical Assistant Satgas PPS se-Jawa Barat

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 14 Juni 2024 - 06:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia – Untuk memastikan pencapaian target prevalensi stunting serta indikator intervensi spesifik dan sensitif di Jawa Barat diperlukan berbagai upaya akseleratif. Menindaklanjuti hal tersebut, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat menggelar pertemuan penguatan capaian indikator penurunan stunting antara OPD KB Kabupaten Kota serta Technical Assistant Satgas PPS se-Jawa Barat, (13-14/06/2024).

Dibuka melalui saluran daring oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa dari Lampung, dirinya berpesan bahwa BKKBN bertanggung jawab sebagai pengampu 4 indikator dari total 29 indikator esensial intervensi.

Baca Juga :  TPID Kota Bandung Antisipasi Kenaikan Harga Komoditas dan Cuaca Ekstrem Jelang Nataru

“Mulai dari Calon PUS yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah, Persentase kehamilan yang tidak diinginkan, Pelayanan Keluarga Berencana (KB) pascapersalinan, dan Keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan”, ungkap Fazar.

Sementara itu, dari 27 kabupaten kota yang hadir, sudah ada 5 Kabupaten Kota yang telah berhasil mencapai target, yaitu: Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Pangandaran.

Baca Juga :  KKP Perkuat Perlindungan Habitat Kritis Hiu dan Pari di Indonesia

Berkaitan dengan berbagai pekerjaan rumah dan capaian indikator yang perlu dituntaskan tersebut, Fazar berharap semua pihak yang hadir untuk terus meningkatkan komitmen, sinergi, dan intervensi program yang tepat sasaran serta efisien.

“Saya berharap di akhir bulan juni kita dapat memastikan deteksi dini masalah gizi, edukasi pencegahan stunting, intervensi segera bagi sasaran yang memiliki masalah gizi, serta meningkatkan kunjungan cakupan sasaran ke Posyandu”, tandasnya.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar
Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia
Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025
Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun
Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan
Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:43 WIB

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:39 WIB

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:22 WIB

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:16 WIB

Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025

Kamis, 24 Juli 2025 - 19:32 WIB

Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB