Pemkot Bandung Siapkan Sejumlah Rencana Atasi Krisis TPA Sarimukti

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 10 Oktober 2024 - 07:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mengintensifkan upaya untuk mengatasi krisis sampah yang semakin mendesak, seiring dengan kondisi kritis TPA Sarimukti. Tempat pembuangan akhir sampah ini diperkirakan hanya mampu beroperasi hingga Maret 2025.

Sebelumnya, Pada rapat koordinasi yang berlangsung di Gedung Sate pada 3 Oktober 2024, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat dan para kepala daerah di wilayah Bandung Raya sepakat untuk mengurangi jumlah ritase pengangkutan sampah dari Kota Bandung menuju TPA Sarimukti.

Targetnya, ritase yang semula 172 rit per hari harus dikurangi menjadi 140 rit per hari mulai 1 Desember 2024.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Sopyan Hernadi, menjelaskan, Pemkot Bandung telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengurangi beban TPA Sarimukti.

“Kami menghadapi situasi yang sangat genting, dan berbagai strategi sudah kami rancang untuk periode Oktober hingga November 2024. Termasuk optimalisasi fasilitas pengolahan sampah di tingkat kelurahan dan TPS,” ujar Sopyan saat Rapat Koordinasi bersama Satgas Sampah Provinsi Jawa Barat di Ruang Tengah Balai Kota Bandung, Selasa, 8 Oktober 2024.

Rencana Aksi Pengurangan Sampah Beberapa langkah konkret yang akan diambil antara lain:

1. Optimalisasi maggotisasi di 151 kelurahan dengan kapasitas pengolahan 350 kilogram sampah per hari di setiap rumah maggot.
2. Optimalisasi TPS3R di lima lokasi: Kebon Jeruk, Maleer, Cibatu, Subang, dan Pasar Gedebage, dengan kapasitas 1 ton sampah per hari.
3. Pemanfaatan mesin gibrig di tujuh TPS: Panjunan, Babakan Sari, Kobana, Ciwastra, Indramayu, Dago Bengkok, dan Ence Azis.
4. Pengoperasian TPST baru di dua lokasi, Tegalega dan Nyengseret.
5. Penggunaan teknologi pengolahan sampah di TPST Batununggal.
6. Optimalisasi pengelolaan sampah berdasarkan klaster: pendidikan, kesehatan, pusat perbelanjaan, hotel, restoran, perkantoran, pasar, dan tempat ibadah.
7. Kerja sama dengan Sesko TNI AD dalam pengelolaan sampah.
8. Penggunaan mesin motah di beberapa lokasi untuk mempercepat proses pengelolaan sampah.

Baca Juga :  BKKBN Jabar Hadiri Semarak Ramadhan Cegah Stunting di Kampung Keluarga Berkualitas, Cibeureum, Kota Sukabumi

Sopyan juga menjelaskan tentang rencana pengembangan sejumlah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Bandung. Fasilitas ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA.

Beberapa TPST yang akan dikembangkan antara lain:

1. TPST Tegalega
2. TPST Nyengseret
3. TPST Cicukang
4. TPST Babakan Siliwangi
5. TPST Batununggal Indah
6. TPST Ence Azis
7. TPST Indramayu
8. TPST Gedebage

“Jika semua fasilitas ini berfungsi sesuai rencana, mereka dapat mengolah sampah sebesar 559 ton per hari, dengan residu yang dibuang ke TPA hanya sebesar 20 persen. Ini berarti sebanyak 447 ton atau setara dengan 79 ritase per hari dapat dikurangi dari sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti pada awal 2026,” jelas Sopyan.

Sementara itu, Satgas Pengelolaan Sampah Bandung Raya / Satgas Provinsi (Bapenda Provinsi Jawa Barat), Dedi Mulyadi yang turut menangani krisis ini, menyampaikan permintaan maaf terkait penundaan perluasan TPA Sarimukti.

Menurutnya, rencana perluasan lahan yang dijadwalkan pada Desember 2024 terhambat karena kendala pengadaan barang dan jasa. Proses perluasan baru akan dimulai pada pertengahan 2025, diperkirakan pada Juli 2025 mendatang.

“TPA Sarimukti saat ini telah mengalami kelebihan kapasitas hingga 1200 persen, dan usianya diprediksi akan habis pada 8 November 2024, atau hanya dalam satu bulan ke depan. Jika itu terjadi, kami harus membuang sampah ke tempat lain,” ujar Dedi.

Baca Juga :  Peringati HARGANAS, Saka Kencana Dan Genre JABAR Lakukan Ekspedisi Pengibaran Bendera HARGANAS Di Puncak Ciremai

Selain itu, Satgas Provinsi mengungkapkan, sistem kontrol pengelolaan sampah di TPA Sarimukti masih sangat konvensional dan manual, sehingga jumlah ritase sampah dari Kota Bandung yang sebenarnya lebih dari 172 rit per hari bisa melebihi perkiraan.

“Diduga, jumlah sebenarnya bisa mencapai 200 rit, yang kemungkinan berasal dari sumber luar Kota Bandung, atau oknum yang mengatasnamakan Kota Bandung,” ungkapnya.

Satgas juga menekankan pentingnya penggunaan sistem informasi pengelolaan sampah yang lebih modern dan berbasis data.

Dedi berharap, dengan adanya sistem pendataan yang benar dan registrasi angkutan sampah yang lebih ketat, validitas data sampah dapat ditingkatkan. Selain itu, sistem manajemen alat kendaraan yang telah diterapkan oleh Kota Bandung juga dinilai sebagai langkah yang positif.

“Kami sangat mengapresiasi upaya Kota Bandung dalam mengelola sampah melalui program-program seperti maggotisasi, penggunaan mesin gibrig, serta pengelolaan TPS. Meski belum optimal, kami sangat mendukung upaya pengoptimalan lebih lanjut,” ujar Dedi.

Dedi juga berharap, Kota Bandung dapat membantu penerapan sistem aplikasi pengelolaan sampah dari rumah tangga hingga TPA Sarimukti agar proses pengelolaan dapat dipantau secara transparan.

“Dengan sistem ini, masyarakat dapat memanfaatkan bank sampah, rumah maggot, serta TPS terdekat yang terkoneksi dengan sistem kami. Semua TPS diharapkan memiliki akun pengelola tersendiri sehingga pemanfaatan dan pengangkutan sampah dapat dicatat dengan baik,” tutur Dedi.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mana Yang Paling Kuat Di Tanjakan Antara Mobil Dengan Penggerak Roda Depan Dan Mobil Dengan Penggerak Roda Belakang
Lima Perusahaan Pemilik Izin Usaha Tambang di Raja Ampat
Kemendikdasmen Terbitkan Permendikdasmen Tes Kemampuan Akademik (TKA)
Mendikdasmen: Revitalisasi Satuan Pendidikan, Fondasi bagi Ekosistem Pembelajaran yang Bermutu
Qurban Jadi Intervensi Gizi: BKKBN Jabar Bagikan Daging untuk Cegah Stunting di Lingkungan KRS
Kenapa BI Fast Pada Sabtu 7 Juni 2025 Tidak Bisa Digunakan ?
Membangun SMK Unggul dan Relevan melalui Sinkronisasi dan Harmonisasi Program Pengembangan SMK 2025
Mendikdasmen: Iduladha, Sarana Manusia Menyucikan Jiwa dan Memperkuat Akhlak Mulia
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 8 Juni 2025 - 17:55 WIB

Mana Yang Paling Kuat Di Tanjakan Antara Mobil Dengan Penggerak Roda Depan Dan Mobil Dengan Penggerak Roda Belakang

Minggu, 8 Juni 2025 - 16:40 WIB

Kemendikdasmen Terbitkan Permendikdasmen Tes Kemampuan Akademik (TKA)

Minggu, 8 Juni 2025 - 16:20 WIB

Mendikdasmen: Revitalisasi Satuan Pendidikan, Fondasi bagi Ekosistem Pembelajaran yang Bermutu

Sabtu, 7 Juni 2025 - 20:23 WIB

Qurban Jadi Intervensi Gizi: BKKBN Jabar Bagikan Daging untuk Cegah Stunting di Lingkungan KRS

Sabtu, 7 Juni 2025 - 13:46 WIB

Kenapa BI Fast Pada Sabtu 7 Juni 2025 Tidak Bisa Digunakan ?

Berita Terbaru

PERTANIAN

Manfaat Teknologi Nuklir Untuk Pertanian dan Peternakan

Minggu, 8 Jun 2025 - 20:49 WIB

PETERNAKAN

Ternak Ayam Petelur di Rumah Dengan Skala Kecil 5 Ekor

Minggu, 8 Jun 2025 - 19:13 WIB

PERIKANAN

Budidaya Ikan Nila Di Lahan Ukuran 2 x 3 Meter

Minggu, 8 Jun 2025 - 19:07 WIB

SERBA SERBI

Download Video di Facebook Tanpa Aplikasi

Minggu, 8 Jun 2025 - 18:26 WIB