Pelija : Pemerintah Harus Serius Atasi Masalah Lingkungan di Jawa Barat

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 23 Januari 2025 - 08:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Akhir-akhir ini media diramaikan dengan permasalahan lingkungan yang ada di hampir semua wilayah Jawa Barat.

Permasalahan lingkungan yang boleh dikatakan kejadian luar biasa diantaranya masalah galian tambang ilegal dan sampah.
Hal ini menjadi begitu hangat manakala Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi berteriak lantang melalui kanal medsosnya tentang kedua masalah ini.

Kedua masalah ini pun tidak luput dari perhatian LSM Peduli Lingkungan Jawa Barat (Pelija).
M. Sandyan Syach, S.H., M.H. Direktur Bidang Hukum & Advokasi Pelija mengatakan bahwa semua pihak yang terkait harus memperhatikan dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk yang berkaitan dengan kerusakan lingkungan hidup akibat pertambangan ilegal.
Selain itu masyarakat, baik perorangan maupun Lembaga Swadaya Masyarakat yg concern dibidang lingkungan hidup dapat mengajukan gugatan dan/atau tuntutan pada siapapun yang melanggar ketentuan hukum lingkungan. Terlebih lagi warga masyarakat yang terdampak hingga mengalami kerugian moril maupun materil akibat dari kerusakan lingkungan tersebut.

Baca Juga :  Balada Gemol, Judol, dan Pinjol
Keterangan gambar : M. Sandyan Syach, S.H., M.H. Direktur Bidang Hukum & Advokasi Pelija (kiri), Rahmat S Direktur Pelatihan dan Litbang Pelija (kanan)

Sementara itu terkait dengan permasalahan sampah khususnya sampah rumah tangga,
Rahmat S Direktur Pelatihan dan Litbang Pelija, mengatakan sudah waktunya masyarakat untuk berubah dan merubah mind setnya tentang mengolah sampah sendiri secara mandiri.
Setiap individu punya tanggung jawab pribadi atas masalah sampah skala regional karena sumber masalah itu salah satunya bermuara dari sampah individu dari rumah tangga masing-masing.
Perlu komitmen bersama dari warga masyarakat yang digawangi oleh aparat kewilayahan baik RT maupun RW.
Contoh program Pemerintah Kota Bandung “Tidak dipilah, Tidak diangkut”, tidak akan berhasil pada saat budaya memilah sampah itu tidak terbangun di level rumah tangga.

Baca Juga :  KDM Jangan Centil

Faktor lain, selain reward seperti pernyataan Dedi Mulyadi, punishment atas regulasi kebijakan yang digulirkan harus ditegakkan karena tanpa ketegasan dan penegakan punishment maka pengulangan pelanggaran akan terjadi secara berulang.
Dalam penegakan regulasi ini diperlukan petugas montoring yang komitment dengan selera kejujuran yang tinggi.
Hal lain Kami (Pelija) mendorong lahirnya Undang-Undang larangan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) seperti yang ditegakan di Bali.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Insinerator dan peliknya masalah sampah Kota Bandung
Haji oh Haji
Nadiem oh Nadiem
Kisah tragis dari Kampung Cae, Janji Pemimpin dan kepekaan sosial
PAPS, nasib sekolah swasta dan standarisasi kebijakannya
Tarif oh tarif
100 Hari Kepemimpinan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi masih bersipat Intuitif dan berpacu pada Konten Youtube
Ditunggu Langkah Nyata Dedi Mulyadi Untuk Menyukseskan Program Pendidikan 12 Tahun, Bukan Hanya Anak Nakal Yang Di Urus

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 14:37 WIB

Insinerator dan peliknya masalah sampah Kota Bandung

Rabu, 10 September 2025 - 09:26 WIB

Haji oh Haji

Rabu, 10 September 2025 - 09:15 WIB

Nadiem oh Nadiem

Minggu, 7 September 2025 - 05:23 WIB

Kisah tragis dari Kampung Cae, Janji Pemimpin dan kepekaan sosial

Rabu, 27 Agustus 2025 - 16:07 WIB

PAPS, nasib sekolah swasta dan standarisasi kebijakannya

Berita Terbaru