MPLS Ramah Tanamkan Nilai Positif dan Semangat Belajar

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 12 Juli 2025 - 09:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

_

KlopakIndonesia – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, menyenangkan, dan memiliki budaya positif melalui peluncuran Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah. Program ini bukan hanya momentum memperkenalkan lingkungan sekolah, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat pendidikan karakter, menggali minat dan bakat, serta menumbuhkan semangat belajar para peserta didik sejak hari pertama.

“MPLS adalah masa di mana para murid memasuki lingkungan baru, menemui dan memiliki kawan-kawan baru, serta membangkitkan semangat baru untuk menjadi lebih baik melalui pendidikan,” ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, dalam peluncuran MPLS Ramah bersama murid penerima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) di Jakarta, Jumat (11/7).

Lebih lanjut, Mendikdasmen menekankan bahwa MPLS Ramah dirancang sebagai program yang menanamkan nilai-nilai positif tentang karakter dan semangat belajar sejak awal. “Melalui MPLS ini, pengembangan, penelusuran, dan pemanduan minat bakat anak akan dilakukan sejak minggu pertama pembelajaran di sekolah,” tambahnya.

Baca Juga :  Tiga Tips dari Mendikdasmen untuk Murid di SIKL

Dalam acara tersebut, Kemendikdasmen juga meluncurkan jinggel MPLS Ramah yang liriknya ditulis langsung oleh Mendikdasmen. Lagu ini diharapkan menjadi media edukatif yang membangun semangat dan suasana positif di sekolah. Selain itu, diperkenalkan pula aktivitas “Jeda Ceria”, yaitu kegiatan fisik ringan di sela pembelajaran untuk menjaga kebugaran murid dan meningkatkan konsentrasi belajar.

Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menyampaikan bahwa masa pengenalan satuan pendidikan merupakan momen strategis dalam proses adaptasi siswa. “Ini bukan hanya kegiatan seremonial di sekolah, tetapi bagian penting dalam membangun budaya positif di satuan pendidikan,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, murid diharapkan dapat mengenal nilai-nilai sekolah, memahami lingkungan belajar, dan membangun interaksi positif dengan guru serta teman sebaya. Suharti juga menambahkan bahwa guru mendapatkan manfaat dari program ini karena lebih memahami karakteristik dan kebutuhan perkembangan masing-masing siswa, sehingga dapat merancang pembelajaran yang sesuai dan mendukung pencapaian mimpi anak-anak.

Baca Juga :  DP3AKB Jabar Terus Tingkatkan Kapasitas Teladan KB

Untuk mendukung implementasi program ini, Kemendikdasmen telah menyusun dan menyosialisasikan Panduan MPLS Ramah, termasuk menerbitkan Surat Edaran Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan Ramah pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Tahun 2025/2026. Sosialisasi melalui kanal YouTube Kemendikdasmen pada 8 Juli 2025 telah ditonton oleh lebih dari 500 ribu penonton.

 

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman: kemendikdasmen.go.id
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemendikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemendikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers

#PendidikanBermutuuntukSemua
#KemendikdasmenRamah

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar
Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia
Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025
Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun
Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan
Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:43 WIB

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:39 WIB

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:22 WIB

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:16 WIB

Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025

Kamis, 24 Juli 2025 - 19:32 WIB

Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB