Meutya mendengarkan langsung keluhan ibu-ibu yang terkena dampak judi online, yang mengakibatkan kehancuran dan ketidakstabilan dalam keluarga. “Dari diskusi ini, kami menyadari betapa merusaknya dampak judi online terhadap keluarga dan masyarakat. Ini bukan hanya masalah pribadi, melainkan masalah bangsa yang membutuhkan tindakan tegas. Negara hadir mendengarkan masyarakat,” ujarnya.
Kemkomdigi berkomitmen untuk memperluas Program Literasi Digital, yang akan menyasar masyarakat melalui berbagai pendekatan, termasuk pelatihan khusus bagi ibu rumah tangga, pelajar, dan komunitas rentan lainnya. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang cara menggunakan internet secara bijak, mengenali risiko di dunia digital, dan menghindari bahaya judi online serta pinjaman online ilegal.
Dalam kunjungan ke SMA 92 Jakarta, Kemkomdigi memperkenalkan Program Tematik Academy yang mencakup pelatihan dasar keamanan siber bagi siswa SMA, serta pelatihan khusus untuk tenaga pendidik agar mampu melindungi siswa dari jerat judi online. “Generasi muda harus dibekali dengan pemahaman kuat tentang keamanan digital untuk menghindari kejahatan siber yang merugikan,” tambah Meutya.
Langkah-langkah ini mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan sektor swasta. Acara tersebut juga dihadiri oleh Inspektur Jenderal Kemkomdigi Arief Tri Hardiyanto, Dirjen Aplikasi Informatika Hokky Situngkir, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Prabu Revolusi, Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, dan Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim.
Melalui upaya kolaboratif ini, Kemkomdigi berkomitmen untuk menciptakan lingkungan digital yang aman, sehat, dan produktif, serta menempatkan negara sebagai pendengar dan pelindung masyarakat dari ancaman digital yang semakin kompleks.