PT Bio Farma (Persero) menegaskan komitmennya dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia BUMN melalui percepatan sertifikasi kompetensi. Hal ini disampaikan oleh Komisaris Bio Farma, dr. Relly Reagen, dalam Forum Komunikasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BUMN yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di Jakarta.
Forum yang diikuti oleh perwakilan 20 LSP BUMN, termasuk LSP Holding BUMN Farmasi, bertujuan untuk harmonisasi penerapan Sistem Sertifikasi Kerja Nasional di lingkungan BUMN.
Dalam sambutannya, dr. Relly Reagen menegaskan bahwa peningkatan standar kompetensi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan strategis bagi BUMN dalam menghadapi tantangan tata kelola dan transformasi bisnis.
“Percepatan sertifikasi kompetensi di lingkungan BUMN dan pemerintahan merupakan fondasi untuk penguatan kualitas SDM. Standar yang jelas dan terukur adalah kunci untuk memastikan tata kelola perusahaan negara berjalan lebih efektif, profesional, dan berkelanjutan,” ujar dr. Reagen.
Sebagai pemegang saham, Danantara Indonesia juga memiliki peran sentral dalam memastikan penerapan standar dan kualifikasi khusus melalui 20 LSP BUMN yang telah beroperasi saat ini. Menurutnya, ke depan proses seleksi berbagai posisi strategis, termasuk jabatan Direksi (BOD) dan level manajerial, perlu dilakukan berbasis sertifikasi profesional untuk memastikan kecakapan dan integritas pemimpin BUMN.
Ia juga menambahkan bahwa setiap LSP BUMN harus memiliki program pelatihan yang terstandar, relevan dengan kebutuhan industri BUMN, serta terkalibrasi dengan kompetensi risiko di masing-masing sektor.
Selain daripada itu, dr. Reagen menyoroti pentingnya penataan ulang struktur dan kompetensi SDM, terutama bagi jabatan yang terkait langsung dengan pengelolaan fungsi manusia.
“Kami berharap seluruh Direktur SDM BUMN melakukan pembenahan terhadap struktur organisasi dan kompetensi yang belum linear. Diperlukan klasterisasi serta penerapan pelatihan standar manajemen risiko agar mitigasi berjalan optimal melalui peningkatan SDM, sertifikasi kompetensi, dan rekrutmen berbasis kompetensi. Ini akan memberi dampak signifikan bagi perbaikan BUMN ke depan,” tegasnya.
Ketua BNSP, Syamsi Hari, dalam sambutannya menegaskan pentingnya keberadaan Forum LSP BUMN dalam mendorong harmonisasi standar kompetensi lintas sektor BUMN.
“BNSP memandang LSP BUMN sebagai pilar penting dalam sistem sertifikasi nasional. Harmonisasi standar kompetensi akan memastikan bahwa SDM BUMN memiliki kualifikasi yang dapat diakui secara nasional maupun global. Kami mengapresiasi komitmen seluruh BUMN, termasuk Bio Farma, yang terus memperkuat kualitas SDM melalui certification kompetensi,” ujar Syamsi Hari.
Ia juga menambahkan bahwa BNSP siap mempercepat proses registrasi standar kompetensi kerja khusus, sesuai agenda strategis yang turut dibahas dalam forum ini.
Syamsi Hari juga menyampaikan arahan bahwa penguatan tata kelola dan integritas LSP BUMN menjadi kunci kepercayaan publik, sekaligus memastikan proses sertifikasi berjalan objektif, kredibel, dan akuntabel. Ia menilai pentingnya keselarasan antara kebutuhan industri BUMN dan skema sertifikasi yang adaptif terhadap transformasi digital, agenda green economy, serta pengembangan talenta masa depan. Syamsi Hari juga mendorong sinergi antarlembaga agar standar dan mekanisme sertifikasi semakin efisien, serta percepatan pemerataan kompetensi dapat tercapai. Selain itu, ia menekankan perlunya inovasi layanan sertifikasi melalui pemanfaatan teknologi asesmen, digitalisasi portofolio, dan peningkatan kualitas layanan agar sertifikasi semakin cepat dan mudah diakses.
Forum LSP BUMN yang digelar di Gedung Mandiri Corporate University ini menjadi ruang kolaborasi bagi seluruh LSP BUMN untuk menyelaraskan standar sertifikasi, memperkuat pelatihan, dan mempercepat transformasi kompetensi.
Sebagai BUMN yang memegang peran strategis dalam kesehatan nasional, Bio Farma menegaskan bahwa penguatan kompetensi SDM adalah bagian dari komitmen perusahaan dalam menghadirkan tata kelola yang unggul, profesional, dan adaptif terhadap tantangan industri.
















