Bimtek Koding dan Kecerdasan Artifisial, Mendikdasmen Tekankan Pentingnya Penguasaan Teknologi Digital dan Etika Penggunaan Digital

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 3 Juni 2025 - 10:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia.Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Guru Pendidikan Dasar (Dit. Guru Dikdas), Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG), menggelar Bimbingan Teknik (Bimtek) Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) untuk calon pengajar bidang teknologi digital, yang berlangsung serentak di Jakarta dan Makassar untuk _Batch_ 5.

Pada kesempatan ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menekankan pentingnya penguasaan teknologi digital dan etika dalam penggunaan digital di era modern.

“Pembelajaran koding dan KA ini bukan hanya mata pelajaran tambahan, tapi prinsip-prinsip berpikirnya dapat diterapkan dalam pelajaran lain. Bukan sekadar hafalan, tetapi logika dan berpikir kritis yang akan membentuk generasi bangsa yang adaptif dan inovatif,” tutur Menteri Abdul Mu’ti di Jakarta (31/05).

Acara ini dihadiri oleh jajaran pejabat di Ditjen GTKPG, narasumber, fasilitator, dan peserta. Bimtek ini menjadi bagian dari upaya Kemendikdasmen untuk memperkuat kapasitas pengajar dalam memanfaatkan teknologi digital sebagai alat pembelajaran yang efektif dan kontekstual. Sejak pertama kali dilaksanakan pada April 2025, pelatihan telah menjangkau lebih dari 1.325 calon pengajar, dengan proyeksi total peserta mencapai 2.707 hingga _Batch_ 5.

Baca Juga :  Menkomdigi meminta operator seluler beri keringanan akses Internet bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Peserta _Training of Trainer_ (ToT) di Jakarta berasal dari wilayah Sumatra dan sekitarnya, sedangkan ToT di Makassar melibatkan guru-guru dari Papua, Maluku, Sulawesi, dan wilayah Indonesia Timur. Seluruh peserta mendapatkan materi penguasaan dasar teknologi digital, termasuk literasi digital, pemrograman, algoritma, dan etika penggunaannya, yang disampaikan secara kombinasi antara teori, praktik langsung, dan pemanfaatan _Learning Management System_ (LMS) Ruang GTK. Para lulusan Bimtek akan menjadi fasilitator dalam pelatihan yang ditujukan bagi 59.546 sekolah penerima Dana BOS Kinerja periode 2025.

Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa penguasaan teknologi harus sejalan dengan penguatan etika dan nilai kemanusiaan. “Teknologi dalam penggunaannya harus tetap berlandaskan pada tata nilai dan peradaban,” ungkapnya. Ia menekankan bahwa integrasi teknologi dalam pembelajaran harus mempertimbangkan kesiapan sekolah dan memastikan metode yang inklusif dan adaptif.

Lebih lanjut, Abdul Mu’ti menegaskan pentingnya membangun ekosistem pembelajaran digital yang berkelanjutan. Menurutnya, kemampuan pengajar dalam memadukan materi teknologi dengan pelajaran lain akan mempersiapkan siswa menghadapi era global. “Kompetensi teknologi harus diintegrasikan dalam konteks yang luas, bukan hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi juga relevan dengan kehidupan nyata,” jelasnya.

Baca Juga :  Shin Tae-yong: Kami Tiba dengan Semangat Tinggi

Ia juga mengingatkan bahwa fasilitator memiliki peran penting sebagai agen transformasi. “Mereka ibarat pemancar yang harus memahami substansi materi, nilai-nilai etika, dan metode transfer pengetahuan. Pemahaman yang keliru akan berdampak serius terhadap pembelajaran,” tambahnya.

Dalam laporannya, Direktur Jenderal GTKPG, Nunuk Suryani, menegaskan bahwa program ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga membekali peserta dengan metodologi pengajaran yang interaktif dan pengembangan karakter guru yang adaptif. “Bimtek ini bukan hanya pelatihan, tetapi juga penguatan nilai-nilai pendidikan dan pengembangan profesionalisme guru,” ujarnya.

*Komitmen Pendidikan Berkualitas dan Inklusif*

Dengan mengusung semangat transformasi pendidikan, Kemendikdasmen menegaskan komitmennya untuk menciptakan sistem yang adaptif, inklusif, dan berkualitas. “Peserta harus sungguh-sungguh mengikuti, dengan evaluasi yang ketat untuk memastikan lulusan yang kompeten dan profesional,” tegasnya.

Sebagai penutup, Abdul Mu’ti mengajak seluruh peserta dan pihak terkait untuk memanfaatkan momentum ini dalam memajukan pendidikan nasional. “Mari belajar dengan cerdas dan sabar, koding dan kecerdasan artifisial untuk bangsa yang lebih maju dan strategis,” pungkasnya.

 

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025
Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun
Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan
Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir
HUT ke-1, Doksis Doakan RS Unpad Jadi Pelopor Pelayanan Unggul
KNKT Beberkan Kronologi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

Berita Terkait

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:22 WIB

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:16 WIB

Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 09:10 WIB

Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun

Kamis, 24 Juli 2025 - 19:32 WIB

Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan

Kamis, 24 Juli 2025 - 09:43 WIB

Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB