Promosikan KIE (Komunikasi, Informasi & Edukasi) Pencegahan Stunting di Cipatujah Bersama Komisi IX DPR RI

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 4 September 2023 - 19:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia – Kesadaran dan peran aktif masyarakat menjadi kunci penting penanganan dan pencegahan stunting di masyarakat. Pun dengan kolaborasi berbagai institusi, keterlibatan anggota TNI/Polri, jajaran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) daerah atau desa, menjadi prasyarat utama dalam percepatan penurunan stunting.

Demikian mengemuka dalam kegiatan Promosi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus yang dihadiri anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) DPR Nurhayati Effendi di Desa Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, pada Minggu 3 September 2023. Diprakarsai Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat, kegiatan mendapat dukungan penuh Peerintah Kabupaten Tasikmalaya dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0612/Tasikmalaya.

Rangkaian Promosi KIE ini diawali olahraga jalan sehat dan senam bersama melibatkan berbagai elemen masyarakat. Turut hadir antara lain para Danramil berikut anggota keluarga besar Kodim 0612/Tasikmalaya, jajaran kapolsek, para kades, dengan jumlah yang hadir sekitar 500 orang.

Nurhayati bersyukur kegiatan promosi dan KIE percepatan penurunan stunting di Kecamatan Cipatujah mendapat dukungan penuh pemerintah daerah, institusi TNI dan Polri. Tentu di luar mitra utama BKKBN sebagai Koordinator Nasional Percepatan Penurunan Stunting.

Baca Juga :  Lawan Pelecehan dan Kekerasan Seksual, Ini Pelayanan dan Program Unggulan UPTD PPA Kota Bandung

Menurutnya, penanganan stunting merupakan bidang tugasnya di Komisi IX. Dari laporan yang diterimanya, Kabupaten Tasikmalay sempat dilaporkan adanya peningkatan angka prevalensi stunting.

“Kasus stunting sering terjadi di pelosok daerah. Sekitar 70 persen penyumbang stunting ini sensitif karena sanitasi lingkungan kumuh. Maka dari itu, TNI/Polri harus turut turun mendata membantu penanganan stunting di wilayahnya. Mendorong upaya-upaya peningkatan kebersihan lingkungan di masyarakat,” pintanya.

Khusus kepada TPPS, Nurhayati meminta untuk terus menyosialisasikan penggunaan air bersih. Ini penting untuk menciptakan masyarakat hidup sehat. “Dan, ajak cegah stunting dimulai awal kehamilan. Berikan edukasi kepada warga langkah-langkah yang dapat menekan terjadinya potensi terkena stunting,” pungkasnya.

Selain Nurhayati, Promosi KIE menghadirkan narasumber Koordinator Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi (Adpin) BKKBN Jabar Herman Melani, Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin, dan Dandim 0612/Tasikmalaya Letkol Inf Raden Hendra Sukmadjidibrata. Herman Melani menyampaikan, sejauh ini BKKBN Jabar bekerjasama dengan angota DPR RI dan kini dibantu Pemkab dan Kodim 0612 Tasikmalaya, terus melaksanakan kegiatan Promosi KIE Program Percepatan Penurunan Stunting. Salah satunya di Kecamatan Cipatujah, Tasikmalaya.

Baca Juga :  Prabowo dan Gibran Resmi Jadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2024-2029

“Targetnya sebagai penanganan, lalu mendata, hingga mendeteksi wilayah berisiko stunting sebelum jauh berkembang. Seperti salah satunya adalah di wilayah Kecamatan Cipatujah terdapat 197 anak yang teridentifikasi stunting agar secepatnya tertangani,” papar Herman.

Di tempat yang sama, Hendra Sukmadjidibrata mengungkapkan, stunting memerlukan penanganan secara bersama. Melibatkan semua lembaga terkait. Hendra tidak memungkiri angka prevalensi stunting di wilayahnya masih tinggi. Dia meminta secara khusus pada keluaraga besar TNI, khususnya anggota Persit, untuk terlibat membantu hingga harus mengetahui cara penanganan stunting.

Sementara itu, Cecep Nurul Yakin menyambut kegiatan promosi KIE di wilayahnya. Cecep menegaskan, kasus masih tingginya warga terkena stunting di wilayahnya cukup dipengaruhi faktor belum adanya kesadaran masyarakat. Ia melihat beberapa komponen terlibat intens mulai unsur pemerintahan desa, Babinsa, Babinmas, dan tokoh masyarakat sangat proaktif. Harapannya, jajaran ini terus memaksimalkan upaya, lebih fokus lagi membangun kesadaran masyarakat.

“Kami menyarankan jajaran TPPS terlibat dalam penyusunan Raperdes khusus untuk penanggulangan stunting di tingkat desa. Ini penting guna makin mendorong peluang akselerasi penanganan stunting di masing- masing lingkungan tempat tinggal keluarga berisiko stunting,” papar Cecep.(N)

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

SEAMEO Gelar Forum Pendidikan STEM Asia Tenggara: Perkuat Kolaborasi untuk Transformasi Pendidikan
OSN 2025 Torehkan 344 Ribu Pendaftar SD dan 196 Ribu Pendaftar SMP, Mapel IPS Dilombakan pada Jenjang SD
Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu
Pegadaian Gandeng ITB, Akselerasi Digitalisasi Layanan Lewat Riset Inovatif
Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen
Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025
Perkuat Implementasi STEM, Kemendikdasmen Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM
Keracunan Massal 369 Siswa di Bandung Barat Resmi Ditetapkan KLB, Dapur MBG Ditutup

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 21:58 WIB

SEAMEO Gelar Forum Pendidikan STEM Asia Tenggara: Perkuat Kolaborasi untuk Transformasi Pendidikan

Kamis, 25 September 2025 - 23:33 WIB

OSN 2025 Torehkan 344 Ribu Pendaftar SD dan 196 Ribu Pendaftar SMP, Mapel IPS Dilombakan pada Jenjang SD

Kamis, 25 September 2025 - 16:20 WIB

Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu

Rabu, 24 September 2025 - 14:50 WIB

Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen

Rabu, 24 September 2025 - 14:48 WIB

Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025

Berita Terbaru

KlopHealth

6 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Saat Batuk, Bikin Makin Parah

Kamis, 25 Sep 2025 - 17:19 WIB

KlopHealth

Rahasia Sehat di Balik Jagung Rebus: Rendah Lemak, Kaya Nutrisi

Kamis, 25 Sep 2025 - 16:12 WIB