Putih Sari Dorong PUS Ber-KB untuk Tekan Stunting

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 14 November 2023 - 06:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Klopakindonesia-Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Putih Sari mendorong pasangan usia subur (PUS) untuk menjadi akseptor keluarga berncana (KB) sebagai salah satu upaya mencegah risiko stunting. Putih menyampaikan dorongan tersebut kepada ratusan warga yang menghadiri Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, pada Minggu 12 November 2023.

“Untuk menekan peningkatan stunting, masyarakat perlu memahami faktor-faktor apa saja yang menyebabkab stunting. Selain kekurangan gizi dan kesalahan pola asuh, penyebab stunting adalah tidak menerapkan program KB di keluarga. Pasalnya, dengan tidak ber-KB maka angka kelahiran anak di keluarga tidak bisa direncanakan,” ujar Putih Sari.

“Kehamilan yang terlalu dekat dan tidak terencana berdampak pada terganggunya kesehatan ibu. Juga menjadikan pola asuh tidak maksimal. Mungkin saja anaknya jadi stunting,” tambah Putih.

Baca Juga :  Dukung Bio Farma Raih Sertifikasi WHO, PLN Suplai Listrik Andal untuk Tingkatkan Produksi Vaksin

Anggota DPR RI tiga periode ini meminta Pemerintah Kabuputen Bekasi untuk melakukan berbagai upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting. Alasannya, Kabupaten Bekasi merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang kasus stunting terbanyak.

“Untuk menekan angka stunting di Kabupaten Bekasi, harus melakukan upaya pencegahan agar program percepatan penurunan stunting lebih maksimal,” ujar Putih.

Terkait hubungan antara program KB dengan stunting, sebelumnya Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menjelaskan, program KB menjadi kunci penting dalam rangka menurunkan stunting nasional. Karena itu, BKKBN terus menggenjot program KB di seluruh daerah.

“KB penting sekali mencegah stunting. Kunci menurunkan stunting asalkan jumlah anak jangan terlalu banyak dan jaraknya jangan kurang dari 3 tahun. Kalau kurang dari 3 tahun jaraknya cenderung stunting dan autis,” ujar Hasto.

Lebih jauh dia menjelaskan, stunting terjadi bukan hanya karena kekurangan gizi pada anak, namun juga terbatasnya pemahaman tentang pengasuhan yang dilakukan saat anak berada dalam kandungan. Sayangnya, masih banyak kehamilan berisiko (terlalu muda, terlalu rapat, terlalu banyak, terlalu senja) dilakukan oleh pasangan usia subur yang membahayakan baik bagi si ibu, maupun bagi si anak.

Baca Juga :  Menteri Pertahanan RI dan Menteri ATR/BPN Tandatangani Nota Kesepahaman dalam Upaya Penanganan Mafia Tanah

Program KB sendiri bertujuan mengatur kehamilan pasangan usia subur, di antaranya mencegah usia kehamilan yang terlalu dini serta jarak kehamilan yang terlalu dekat sehingga berperan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan memastikan ketercukupan gizi anak. KB melakukan intervensi spesifik seperti mempersiapkan calon ibu semenjak remaja, termasuk menghindari pernikahan terlalu dini.

“Program KB fokus pada kesehatan reproduksi perempuan. Seorang ibu disarankan untuk merencanakan dan mengatur jarak kehamilannya dengan baik. Dengan begitu, anak yang dikandung dan dilahirkan pun sehat dan kecil risiko menderita stunting,” papar dia.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Riyono Sebut Pemagaran Laut di Tangerang Perlu Diselidiki
Komisi IV Minta Pemerintah Tegas Bongkar Pagar Laut di Tangerang
KKP Hentikan Kegiatan Pemagaran Laut Tanpa Izin di Tangerang
Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Tinjau Kesiapan Swasembada Garam Nasional di Banten
Gempa Megatrusht dan Pentingnya Edukasi Kesiapsiagaan Bencana
Mendikdasmen: SMK adalah Kunci untuk Generasi Siap Kerja dan Berwirausaha
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
Apresiasi Liga Bulutangkis Kemendikdasmen 2025, Wamenpora Taufik Harap Junjung Sportivitas
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 11 Januari 2025 - 15:23 WIB

Riyono Sebut Pemagaran Laut di Tangerang Perlu Diselidiki

Sabtu, 11 Januari 2025 - 15:18 WIB

Komisi IV Minta Pemerintah Tegas Bongkar Pagar Laut di Tangerang

Sabtu, 11 Januari 2025 - 11:09 WIB

KKP Hentikan Kegiatan Pemagaran Laut Tanpa Izin di Tangerang

Sabtu, 11 Januari 2025 - 11:04 WIB

Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Tinjau Kesiapan Swasembada Garam Nasional di Banten

Jumat, 10 Januari 2025 - 17:32 WIB

Mendikdasmen: SMK adalah Kunci untuk Generasi Siap Kerja dan Berwirausaha

Berita Terbaru

PERTANIAN

Budidaya Tanaman Pakcoy

Senin, 13 Jan 2025 - 06:47 WIB