Merica atau lada adalah salah satu bumbu dapur yang paling banyak digunakan di dunia. Rempah ini berasal dari tanaman Piper nigrum, dan telah dikenal sejak ribuan tahun lalu sebagai penyedap alami sekaligus obat tradisional di berbagai kebudayaan. Meski bentuknya kecil, merica menyimpan rasa pedas yang khas serta manfaat besar untuk tubuh.
Tanaman merica tumbuh subur di daerah tropis, termasuk India, Vietnam, Brasil, dan Indonesia—dengan daerah penghasil utama seperti Lampung dan Bangka Belitung. Buah lada yang masih hijau akan berubah merah saat matang, kemudian dikeringkan untuk menjadi lada hitam, atau dikupas kulit luarnya untuk menghasilkan lada putih.
Secara umum, merica dibedakan menjadi tiga jenis: lada hitam, lada putih, dan lada hijau.
- Lada hitam memiliki kulit luar yang dibiarkan dan dikeringkan, menghasilkan rasa pedas paling tajam karena kandungan minyak atsiri dan piperin yang tinggi.
- Lada putih dihasilkan dari biji lada matang yang direndam dan dikupas kulitnya sebelum dikeringkan. Rasanya lebih ringan namun tetap hangat.
- Lada hijau biasanya diawetkan dalam larutan air garam atau cuka, dan umum digunakan dalam masakan modern atau saus.
Dari ketiga jenis tersebut, lada hitam adalah yang paling pedas dan aromatik. Kandungan senyawa aktif utamanya, yaitu piperin, memberikan rasa panas sekaligus manfaat terapeutik bagi tubuh.
Kandungan Gizi Merica (Lada Hitam Kering)
Berdasarkan data dari USDA FoodData Central, dalam 100 gram lada hitam kering mengandung:
- Energi: 251 kkal
- Karbohidrat: 64.8 gram
- Protein: 10.4 gram
- Lemak: 3.3 gram
- Serat pangan: 26.5 gram
- Kalsium (Ca): 443 mg
- Zat Besi (Fe): 9.71 mg
- Magnesium (Mg): 171 mg
- Kalium (K): 1,329 mg
- Sodium (Na): 20 mg
- Vitamin C: 21 mg
- Vitamin K: ±164 mcg
- Piperin: (tidak tercantum dalam USDA, namun tercatat sebagai senyawa aktif dominan)
Meski dikonsumsi dalam jumlah kecil (sekitar 1–3 gram per sajian), merica tetap memberi kontribusi gizi dan efek farmakologis yang signifikan, khususnya dalam mendukung fungsi pencernaan dan metabolisme tubuh.
Manfaat Merica untuk Kesehatan
- Melancarkan pencernaan
Piperin merangsang produksi enzim pencernaan dan meningkatkan penyerapan nutrisi dalam usus. Ini membantu mencegah sembelit dan masalah perut kembung. - Meningkatkan penyerapan gizi penting
Merica meningkatkan bioavailabilitas nutrisi seperti vitamin A, vitamin C, selenium, kurkumin, dan zat besi—yang berarti tubuh dapat menyerapnya lebih baik jika dikonsumsi bersama merica. - Menurunkan kadar gula darah dan kolesterol
Studi laboratorium menunjukkan bahwa piperin dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan menurunkan kolesterol LDL, mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan. - Antioksidan dan antiinflamasi
Piperin bekerja sebagai antioksidan kuat yang melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Ia juga membantu mengurangi peradangan, baik untuk penderita arthritis maupun penuaan dini. - Meningkatkan metabolisme dan membantu diet
Efek termogenik dari merica membuat tubuh membakar lebih banyak kalori, cocok sebagai tambahan dalam pola makan sehat untuk menurunkan berat badan. - Melawan infeksi mikroba
Kandungan senyawa antimikroba dalam lada menjadikannya pelindung alami dari infeksi ringan, terutama di saluran pencernaan.
Catatan Penggunaan
Walaupun kaya manfaat, konsumsi merica sebaiknya tetap dalam jumlah wajar. Mengonsumsi merica secara berlebihan—terutama dalam bentuk bubuk yang tajam—dapat memicu iritasi lambung bagi sebagian orang, terutama penderita maag.
Merica bukan sekadar bumbu pedas, tetapi juga rempah penuh khasiat yang layak mendapat tempat utama di dapur maupun sebagai bagian dari gaya hidup sehat alami. Mengingat potensi manfaatnya yang besar, tidak berlebihan jika merica disebut sebagai “emas hitam” dari tanah tropis.