Putih Sari Menekankan Bahwa Hidup Berkeluarga Memerlukan Perencanaan Secara Matang. Menikah, Lalu Memiliki Keturunan.

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 30 Oktober 2023 - 07:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Genderang perang melawan stunting terus ditabuh. Salah satu dilakukan oleh anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Putih Sari. Untuk kali ke sekian dia terus gerilya melakukan sosialisasi pentingnya mencegah sekaligus melakukan percepatan penurunan stunting di Jawa Barat.

Yang terbaru, kader Partai Gerindra ini melakukan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, pada Jumat 27 Oktober 2023. Hadir membersamai Putih antara lain Ketua Kelompok Kerja Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Program Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Angela Sri Melani Winyarti dan Kepala Bidang Penyuluhan dan Penggerakan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bekasi Engkar Sukarya.

Berbicara di hadapan ratusan warga, Putih menekankan bahwa hidup berkeluarga memerlukan perencanaan secara matang. Menikah, lalu memiliki keturunan. Perencanaan penting agar anak-anak terjamin kesehatannya, pendidikannya, dan kesejahteraannya. Bila pasangan suami-isteri atau keluarga tidak mempunya renca matang, kebutuhan ekonomi, kesehatan, maupun pendidikan akan terbelengkalai.

Baca Juga :  Pengumuman Jadual Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar CPNS BKKBN 2024

“Berumah tangga itu tidak gampang. Harus mempunyai perhitungan matang. Sandang dan pangan untuk keluarga benar-benar harus terjamin. Terutama makanan yang diasumsi anak kita benar-benar bergizi, sehingga mereka sehat dan menjadi manusia sempurna,” ujar Putih.

Bila kebutuhan terhadap gizi tidak terpenuhi, ungkap Putih, balita memiliki risiko tumbuh tubuh secara tidak normal. Berat badan monoton, bahkan cenderung menurun. Akhirnya sang balita gagal tumbuh atau stunting.

Karena itu, Putih meminta pada orang tua yang memiliki balita untuk benar-benar memperhatikan perkembangan bayinya. Penting bagi orang tua untuk memastikan makanan yang diberikan kepada sang buah hati memenuhi standar kebutuhan gizi.


“Terutama bayi yg baru lahir. Agar jangan lepas dari air susu ibu (ASI) selama enam bulan. ASI dapat mencegah bayi dari penyakit diare atau penyakit infeksi pada lambung,” jelas Putih.

Baca Juga :  Bincang Isu Pertanahan dan Tata Ruang, Menteri Nusron Sampaikan Perkembangan Penyelesaian Pagar Laut di Kabupaten Tangerang dan Bekasi

Di tempat yang sama, Angela menjelaskan konsep pengasuhan dalam 1000 hari pertama kehidupan atau sejak bayi dalam kandungan sampai berusia dua tahun. Dalam rentang waktu tersebut, bayi harus benar-benar memiliki asupan makanan bergizi. Bila tidak, dikhawatirkan akan berdampak pada perkembangan tubuh bayi tidak optimal yang berakibat menjadi stunting.

Angela juga memaparkan pentingnya remaja remaja untuk merencanakan pernikahan. Tak kalah pentingnya adalah menghindari rokok sekurang-kurangnya tiga bulan sebelum melangsungkan pernikahan. Alasannya, merokok dapat menghambat sperma kurang berkualitas.

“Yang dikhawatirkan, kelak bila sang isteri hamil, sang bayi berisiko stunting. Pada saat yang sama, ibu hamil dianjurkan mengamsumsi makanan bergizi tinggi,” ungkap Angela.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

SEAMEO Gelar Forum Pendidikan STEM Asia Tenggara: Perkuat Kolaborasi untuk Transformasi Pendidikan
OSN 2025 Torehkan 344 Ribu Pendaftar SD dan 196 Ribu Pendaftar SMP, Mapel IPS Dilombakan pada Jenjang SD
Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu
Pegadaian Gandeng ITB, Akselerasi Digitalisasi Layanan Lewat Riset Inovatif
Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen
Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025
Perkuat Implementasi STEM, Kemendikdasmen Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM
Keracunan Massal 369 Siswa di Bandung Barat Resmi Ditetapkan KLB, Dapur MBG Ditutup

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 21:58 WIB

SEAMEO Gelar Forum Pendidikan STEM Asia Tenggara: Perkuat Kolaborasi untuk Transformasi Pendidikan

Kamis, 25 September 2025 - 23:33 WIB

OSN 2025 Torehkan 344 Ribu Pendaftar SD dan 196 Ribu Pendaftar SMP, Mapel IPS Dilombakan pada Jenjang SD

Kamis, 25 September 2025 - 16:20 WIB

Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu

Rabu, 24 September 2025 - 14:50 WIB

Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen

Rabu, 24 September 2025 - 14:48 WIB

Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025

Berita Terbaru

KlopHealth

6 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Saat Batuk, Bikin Makin Parah

Kamis, 25 Sep 2025 - 17:19 WIB

KlopHealth

Rahasia Sehat di Balik Jagung Rebus: Rendah Lemak, Kaya Nutrisi

Kamis, 25 Sep 2025 - 16:12 WIB