Genderang perang melawan stunting terus ditabuh. Salah satu dilakukan oleh anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Putih Sari. Untuk kali ke sekian dia terus gerilya melakukan sosialisasi pentingnya mencegah sekaligus melakukan percepatan penurunan stunting di Jawa Barat.
Yang terbaru, kader Partai Gerindra ini melakukan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, pada Jumat 27 Oktober 2023. Hadir membersamai Putih antara lain Ketua Kelompok Kerja Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Program Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Angela Sri Melani Winyarti dan Kepala Bidang Penyuluhan dan Penggerakan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bekasi Engkar Sukarya.
Berbicara di hadapan ratusan warga, Putih menekankan bahwa hidup berkeluarga memerlukan perencanaan secara matang. Menikah, lalu memiliki keturunan. Perencanaan penting agar anak-anak terjamin kesehatannya, pendidikannya, dan kesejahteraannya. Bila pasangan suami-isteri atau keluarga tidak mempunya renca matang, kebutuhan ekonomi, kesehatan, maupun pendidikan akan terbelengkalai.
“Berumah tangga itu tidak gampang. Harus mempunyai perhitungan matang. Sandang dan pangan untuk keluarga benar-benar harus terjamin. Terutama makanan yang diasumsi anak kita benar-benar bergizi, sehingga mereka sehat dan menjadi manusia sempurna,” ujar Putih.
Bila kebutuhan terhadap gizi tidak terpenuhi, ungkap Putih, balita memiliki risiko tumbuh tubuh secara tidak normal. Berat badan monoton, bahkan cenderung menurun. Akhirnya sang balita gagal tumbuh atau stunting.
Karena itu, Putih meminta pada orang tua yang memiliki balita untuk benar-benar memperhatikan perkembangan bayinya. Penting bagi orang tua untuk memastikan makanan yang diberikan kepada sang buah hati memenuhi standar kebutuhan gizi.
“Terutama bayi yg baru lahir. Agar jangan lepas dari air susu ibu (ASI) selama enam bulan. ASI dapat mencegah bayi dari penyakit diare atau penyakit infeksi pada lambung,” jelas Putih.
Di tempat yang sama, Angela menjelaskan konsep pengasuhan dalam 1000 hari pertama kehidupan atau sejak bayi dalam kandungan sampai berusia dua tahun. Dalam rentang waktu tersebut, bayi harus benar-benar memiliki asupan makanan bergizi. Bila tidak, dikhawatirkan akan berdampak pada perkembangan tubuh bayi tidak optimal yang berakibat menjadi stunting.
Angela juga memaparkan pentingnya remaja remaja untuk merencanakan pernikahan. Tak kalah pentingnya adalah menghindari rokok sekurang-kurangnya tiga bulan sebelum melangsungkan pernikahan. Alasannya, merokok dapat menghambat sperma kurang berkualitas.
“Yang dikhawatirkan, kelak bila sang isteri hamil, sang bayi berisiko stunting. Pada saat yang sama, ibu hamil dianjurkan mengamsumsi makanan bergizi tinggi,” ungkap Angela.