Menurut TomTom Traffic Index 2024, berdasarkan waktu tempuh rata‑rata per 10 km, berikut urutan kota dengan kemacetan tertinggi di Indonesia:
- Bandung – membutuhkan rata‑rata 32 menit 37 detik untuk tiap 10 km, menempatkannya sebagai kota termacet ke‑12 di dunia.
- Medan – dengan rata‑rata 32 menit 3 detik per 10 km, ranking global berada di posisi 15.
- Palembang – mencatat 27 menit 55 detik untuk 10 km.
- Surabaya – tercatat 26 menit 59 detik per 10 km, mengungguli Jakarta dalam indeks kemacetan.
- Jakarta – memerlukan 25 menit 31 detik per 10 km, peringkat ke-90 dunia; juga mencatat tingkat kemacetan sekitar 43%.
Perspektif Detail:
- Bandung dan Medan menduduki peringkat tertinggi karena infrastruktur yang belum cukup dan tingginya volume kendaraan, terutama saat akhir pekan dan hari libur.
- Surabaya juga lebih macet daripada Jakarta jika dihitung per 10 km (26:59 vs 25:31).
- Meski Jakarta dianggap macet, kemacetannya sebenarnya telah menurun: dari posisi top‑30 dunia pada 2022/2023 menjadi peringkat 90 dunia pada 2024, dengan peningkatan penggunaan transportasi umum seperti MRT, LRT, dan TransJakarta sebagai faktor penurunan.
Bandung menempati posisi ke‑12 dunia, sementara Medan berada di posisi ke‑15 global. Di tingkat Asia Tenggara, Bandung berada di urutan ke‑2 (setelah Davao, Filipina), Medan ke‑4, Palembang ke‑8, Surabaya ke‑9, dan Jakarta ke‑11.
TomTom Traffic Index 2024 menunjukkan bahwa kemacetan di Indonesia tidak hanya menjadi masalah Jakarta. Bandung dan Medan justru menjadi kota paling macet, dengan waktu tempuh per jarak pendek yang bahkan melampaui kota besar lainnya di dunia. Surabaya mengikuti di urutan ketiga, mengungguli ibukota. Sementara Jakarta, meski masih penuh tantangan, menunjukkan tren perbaikan berkat investasi transportasi publik dan intervensi pihak berwenang.