Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Putih Sari mengaku terus berjuang bersama-sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mempercepat penurunan stunting di Indonesia. Salah satunya dengan melakukan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) secara konsisten di daerah pemilihannya sebagai anggota legislatif.
Yang terbaru, kader Partai Gerindra ini melaksanakan kegiatan KIE di lapangan Futsal Ganda Agung, Desa Sukarya, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu 30 September 2023. Kepada ratusan warga yang memenuhi lapangan, dokter gigi ini menjelaskan bagaimana caranya agar anak terhindar dari stunting.
“Penting bagi bayi untuk mengonsumsi makanan bergizi dan menghadiri kegiatan di posyandu. Posyandu sangat berperan penting untuk mengetahui perkembangan tumbuh kembang balita. Dengan tumbuh kembang optimal, sang balita terhindar dari risiko stunting,” ujar Putih Sari.
Putih Sari menilai saat ini prevalensi stunting di Kabupaten Bekasi masih tinggi. Ini menjadi catatan tersendiri bagi dirinya sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kabupaten Bekasi. Karena itu, dia bersama BKKBN Jawa Barat tak henti memberikan edukasi ke masyarakat Kabupaten Bekasi terkait pentingnya peran keluarga dalam upaya mencegah stunting.
“Sebagai wakil masyarakat Kabupaten Bekasi, saya terus melakukan KIE soal stunting. Sesuai program yang sudah disepakati dengan BKKBN,” tegas Putih Sari.
Hal senada disampaikan Sekretaris BKKBN Provinsi Jawa Barat Irfan Indriastono. Ia mengapresiasi dukungan anggota Komisi IX DPR RI terhadap percepatan penurunan stunting di Jawa Barat. Irfan mengklaim pihaknya telah menginisiasi berbagai program sebagai percepatan penurunan angka stunting. Di antaranya, menginisiasi perekrutan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang bertugas untuk mendampingi keluarga berisiko stunting.
Irfan menjelaskan, untuk mencegah stunting, ibu hamil harus senantiasa mengasumsi makanan bergizi. Tidak kalah pentingnya adalah menghindari asap rokok karena asap rokok dapat menjadi salah satu pemicu terhambatnya tumbuh kembang anak yang pada akhirnya berpotensi melahirkan risiko stunting.
“BKKBN juga telah menginisiasi secara formal pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di semua level wilayah. TPPS hadir mulai dari desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, hingga di atasnya. Khusus di tingkat desa diperkuat dengan hadirnya TPK yang bertugas melakukan identifikasi dan mendampingi keluarga berisiko stunting,” ujar Irfan.