Wamendikdasmen Dorong Pendidikan Karakter untuk Ciptakan Generasi Peduli Lingkungan

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 28 Februari 2025 - 14:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk kesadaran lingkungan pada anak muda. Hadir sebagai narasumber dalam acara Solopos Youth Forum 2025 yang mengangkat tema Young People & Sustainability, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, mengungkapkan bahwa kementerian terus mendorong keberlanjutan program penguatan pendidikan karakter demi masa depan bangsa.

“Kami di kementerian sudah lama mendorong program penguatan pendidikan karakter, yang salah satunya menanamkan kecerdasan sosial dan emosional. Anak-anak harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar dan memahami dampak gaya hidup mereka terhadap masa depan bumi,” ujar Wamen Fajar, di Surakarta, pada Kamis (27/2).

Pendidikan karakter semakin ditekankan dengan pendekatan green skills, yakni keterampilan dan kebiasaan hidup ramah lingkungan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Inisiatif ini juga diperkuat melalui program sekolah Adiwiyata dan berbagai penghargaan bagi sekolah ramah lingkungan.

“Kami ingin menanamkan budaya berpikir dan bertindak yang peduli lingkungan. Oleh karena itu, kami menerapkan pendekatan deep learning, di mana siswa tidak hanya menerima informasi tetapi benar-benar memahami dan menerapkan konsep keberlanjutan dalam kehidupan mereka,” tambahnya.

Baca Juga :  CYCLING DE JABAR 2024 Terus Dikembangkan “Eco Green Tourism” di Objek Wisata Jawa Barat

Lebih lanjut, Wamen Fajar menyampaikan beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan anak muda untuk berkontribusi terhadap keberlanjutan antara lain: 1) Mengurangi penggunaan plastik dengan membawa tas belanja sendiri. 2) Menghemat energi dengan menggunakan listrik seperlunya. 3) Menanam dan merawat pohon untuk menjaga keseimbangan ekosistem. 4) Menerapkan gaya hidup minim sampah dengan memilah dan mendaur ulang limbah.

“Perubahan dimulai dari diri sendiri. Anak-anak muda tidak perlu menunggu 20-30 tahun untuk peduli terhadap lingkungan. Apa yang kita lakukan hari ini menentukan masa depan kita,” tegasnya.

Sebagai bagian dari strategi penguatan pendidikan karakter untuk keberlanjutan, pemerintah juga terus mendorong para guru untuk menjadi contoh nyata dalam penerapan gaya hidup ramah lingkungan. “Jika kita ingin anak-anak memiliki kesadaran lingkungan, maka guru dan orang tua harus menjadi contoh pertama bagi mereka,” ungkapnya.

CEO Solopos Media Grup, Arif Budi Susilo, dalam sambutannya menekankan bahwa forum ini merupakan wadah bagi generasi muda untuk bertukar gagasan, berbagi inspirasi, serta merancang solusi inovatif guna mengatasi berbagai krisis, seperti energi, pangan, dan lingkungan.

Baca Juga :  MK Tegaskan Larangan Wakil Menteri Rangkap Jabatan Komisaris BUMN dan Swasta

“Negara ini membutuhkan energi dan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Jika kita bisa memastikan kedua aspek ini tetap berjalan dengan baik, kita akan memiliki masa depan yang lebih stabil dan sejahtera,” ujarnya.

Acara yang berlangsung di Terminal Tirtonadi Convention Hall tersebut dihadiri oleh para siswa, guru, dan masyarakat umum. Salah satu peserta yang hadir dari SMA N 1 Cawas, Sefy Ayu Kinasih, turut menyampaikan pentingnya pendidikan karakter dalam sistem pendidikan Indonesia. Menurutnya, pengetahuan tanpa diiringi karakter yang baik dapat menimbulkan dampak negatif bagi individu maupun bangsa.

“Meski suatu negara memiliki penduduk yang berpengetahuan sangat baik, namun negara tersebut bisa menjadi hancur jika tidak tertanam karakter yang baik pada penduduknya,” ucapnya.

Menutup diskusi, Wamen Fajar menyampaikan bahwa masa depan adalah kita, yang berarti pendidikan karakter dapat menjadi gerakan besar yang tidak hanya dilakukan oleh individu tetapi menjadi budaya kolektif di sekolah dan masyarakat.

 

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar
Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia
Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025
Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun
Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan
Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:43 WIB

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:39 WIB

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:22 WIB

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:16 WIB

Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025

Kamis, 24 Juli 2025 - 19:32 WIB

Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB