Membangun Pendidikan Masa Depan: Wamendikdasmen Tekankan Pentingnya Deep Learning di Era Digital

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 17 Februari 2025 - 19:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menjadi pembicara kunci dalam kuliah umum yang bertajuk “Deep Learning dalam Pendidikan Era Digital” yang diselenggarakan di Auditorium Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), pada Senin (17/2). Kuliah umum ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai konsep dan implementasi deep learning dalam dunia pendidikan, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital.

Dalam paparannya, Wamen Atip, menekankan bahwa deep learning bukan sekadar metode atau kurikulum baru, tetapi merupakan paradigma yang harus diadopsi dalam sistem pendidikan nasional. “_Deep learning_ adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam, bukan sekadar hafalan. Kita ingin anak-anak kita tidak hanya membaca, tetapi memahami, tidak hanya menghitung, tetapi menganalisis, tidak hanya menghafal, tetapi mampu menerapkan dan berinovasi,” ujar Wamen Atip.

Menurutnya, pendidikan di Indonesia perlu bertransformasi agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman. “Kita menghadapi era di mana perubahan terjadi dengan sangat cepat dan tidak terduga. Kemampuan berpikir kritis, kreatif, serta fleksibilitas dalam menghadapi tantangan adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh generasi mendatang. _Deep learning_ menjadi pendekatan yang tepat untuk menyiapkan peserta didik menghadapi dunia yang semakin kompleks,” tambahnya.

Lebih lanjut, Wamen Atip juga menyoroti pentingnya literasi, numerasi, serta keterampilan berpikir tingkat tinggi (_higher order thinking skills_ atau HOTS). Ia menegaskan bahwa pendidikan di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam aspek ini, terutama dalam hal pemahaman bacaan dan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.

“Salah satu kelemahan utama pendidikan kita adalah banyaknya siswa yang hanya bisa membaca tanpa memahami maknanya. Dalam bahasa Arab, kita menyebutnya baru sekadar ‘_iqra_’, belum sampai pada ‘_tilawah_’ yang berarti memahami dan menginternalisasi,” jelasnya.

Selain itu, Wamen Atip juga menyoroti bahwa pendekatan _deep learning_ akan membawa perubahan dalam hubungan antara guru dan siswa. “Selama ini, pembelajaran kita cenderung satu arah, di mana guru menjadi pusat informasi, sementara siswa hanya menerima. Dengan _deep learning_, kita ingin menciptakan lingkungan di mana siswa lebih aktif dalam membangun pemahamannya sendiri, sementara guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing mereka dalam menemukan jawaban,” tegasnya.

Baca Juga :  Jadi 158 Per Hari, Ritase Sampah Kota Bandung ke TPA Sarimukti Berhasil Turun

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UPI, M. Solehuddin, menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mengembangkan dan menerapkan konsep deep learning di Indonesia. “UPI sebagai institusi pendidikan yang berorientasi pada inovasi memiliki tanggung jawab untuk menjadi pelopor dalam implementasi pendekatan ini. Pendidikan harus bisa menjawab kebutuhan zaman, dan _deep learning_ adalah kunci untuk memastikan bahwa mahasiswa dan tenaga pendidik memiliki keterampilan yang relevan di era digital ini,” ungkap Solehuddin.

Beliau menekankan bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kurikulum yang baik, tetapi juga oleh cara pembelajaran disampaikan. “Seorang guru atau dosen yang baik bukan hanya menyampaikan materi, tetapi juga membangun pemahaman mendalam di antara peserta didik. Dengan cara ini, ilmu yang mereka peroleh bukan hanya sekadar diingat untuk ujian, tetapi dapat diterapkan dalam kehidupan nyata,” tambahnya.

Solehuddin juga membagikan pengalamannya dalam belajar, di mana ia menyadari bahwa pelajaran yang paling membekas dalam dirinya adalah yang diajarkan dengan penuh makna dan keterlibatan emosional. “Saya masih mengingat dengan jelas bagaimana seorang guru SD saya mengajarkan sebuah lagu dengan cara yang begitu mendalam. Ia tidak hanya mengajarkan liriknya, tetapi juga makna di baliknya. Hal-hal seperti inilah yang membentuk konsep _deep learning_, bukan sekadar menghafal, tetapi benar-benar memahami dan menginternalisasi ilmu,” tuturnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Nandang Budiman, menyampaikan bahwa UPI sebagai universitas _leading and outstanding_ dalam bidang pendidikan berkomitmen untuk tidak hanya membahas aspek teoretis dari _deep learning_, tetapi juga mengimplementasikannya dalam sistem pendidikan di kampus.

“Kami tidak hanya ingin sekadar membahas konsep _deep learning_ dalam forum akademik, tetapi juga menerapkannya dalam kurikulum, metode pengajaran, dan penelitian. Kami ingin menciptakan lingkungan akademik yang mendorong pembelajaran berbasis pemahaman mendalam,” ujar Nandang.

Baca Juga :  Panglima TNI Pimpin Ziarah Nasional Peringatan HUT Ke-79 TNI di TMPNU Kalibata

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Fakultas Ilmu Pendidikan telah merancang berbagai strategi implementasi _deep learning_ , yaitu 1) Pengembangan kurikulum berbasis _deep learning_ – Menyusun kurikulum yang memungkinkan mahasiswa dan dosen untuk menerapkan prinsip _deep learning_ dalam proses belajar-mengajar; 2) Pelatihan bagi dosen dan tenaga pendidik – Memberikan pelatihan kepada dosen tentang bagaimana menerapkan pendekatan _deep learning_ dalam pengajaran mereka.

Selanjutnya, 3) Penelitian dan inovasi pendidikan – Mengembangkan penelitian yang mengevaluasi efektivitas _deep learning_ di berbagai jenjang pendidikan dan mata pelajaran; dan 4) Implementasi dalam pembelajaran berbasis proyek dan kolaboratif – Mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam pembelajaran yang lebih interaktif dan berbasis pemecahan masalah nyata.

Nandang juga menambahkan bahwa UPI telah mulai menerapkan konsep _deep learning_ dalam berbagai program akademiknya, termasuk program magang, penelitian berbasis komunitas, dan proyek interdisipliner yang memungkinkan mahasiswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan inovatif.

Kuliah umum ini diikuti oleh para dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan, baik secara luring di Auditorium Fakultas Ilmu Pendidikan maupun daring melalui _Zoom_ dan _YouTube_ . Sesi diskusi interaktif yang berlangsung menunjukkan antusiasme tinggi dari peserta dalam memahami dan mengimplementasikan konsep _deep learning_ dalam proses pembelajaran mereka.

Di akhir acara, Wamen. Atip menegaskan kembali bahwa pendidikan yang bermutu tidak hanya bergantung pada kurikulum atau materi yang diajarkan, tetapi juga pada cara mengajarkan dan interaksi antara pendidik dan peserta didik. “Dengan pendekatan _deep learning_ , kita bisa menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih dinamis, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan masa depan. Ini adalah langkah besar bagi pendidikan Indonesia untuk menjadi lebih adaptif dan berdaya saing global,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar
Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia
Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025
Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun
Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan
Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:43 WIB

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:39 WIB

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:22 WIB

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:16 WIB

Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025

Kamis, 24 Juli 2025 - 19:32 WIB

Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB