Indonesia Berhasil Catat Pertumbuhan Triwulan II-2024 Mencapai 5,05%

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 7 Agustus 2024 - 15:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Memasuki pertengahan tahun 2024, kondisi perekonomian global masih tetap diselimuti dengan beragam tantangan yang memicu perlambatan ekonomi sejumlah negara. Beberapa lembaga internasional seperti World Bank dan IMF juga memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi global di penghujung tahun 2024 berada pada rentang 2,6% – 3,2% (yoy), sedangkan tahun 2025 sebesar 2,7% – 3,3% (yoy).

Meski demikian, perekonomian Indonesia masih tetap berada pada jalur yang solid dan menunjukkan resiliensi dengan capaian pertumbuhan ekonomi Triwulan II-2024 sebesar 5,05% (yoy). Tingkat pertumbuhan tersebut juga didukung dengan inflasi yang rendah dan terkendali pada angka 2,13% pada bulan Juli 2024. Selain itu, angka pertumbuhan ekonomi tersebut juga lebih tinggi dibandingkan sejumlah negara lain, seperti China (4,7%), Singapura (2.9%), Korea Selatan (2,3%), dan Meksiko (2,24%).

“Khusus untuk Indonesia kedua lembaga internasional tersebut juga melihat Indonesia bisa mencapai di angka 5,1 sampai dengan 5,2. Nah ini juga membuktikan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi kita relatif mempunyai resiliensi terhadap konflik geopolitik, disrupsi rantai pasok, maupun perkembangan dari fluktuasi nilai tukar,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II Tahun 2024 di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (5/08).

Lebih lanjut, pada sisi pengeluaran, pertumbuhan Triwulan II-2024 ditopang oleh komponen konsumsi rumah tangga yang sebesar 4,93% (yoy) dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,43% (yoy) sebagai penyumbang utama PDB. Sedangkan, untuk pertumbuhan tertinggi dialami oleh konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 9,98% (yoy).

Baca Juga :  MSD dan Bio Farma Menandatangani Perjanjian Kerangka Kerja Terkait Kerjasama Transfer Teknologi untuk Memproduksi Vaksin Pneumokokal Konjugat 15-valent (PCV15) Secara Lokal di Indonesia

Capaian dari sisi pengeluaran tersebut didorong oleh pemberlakuan sejumlah kebijakan Pemerintah mulai dari Insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor perumahan dan sektor kendaran bermotor khususnya kendaraan bermotor Listrik untuk stimulus masyarakat kelas menengah, optimalisasi pelaksanaan operasi pasar murah dan/atau Gerakan pangan murah (GPM), penyaluran beras medium melalui program SPHP, serta pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) sepanjang tahun 2024 sebanyak 41 PSN yang ditargetkan akan selesai.

Selanjutnya, dari sisi lapangan usaha, kontribusi utama dalam PDB masih ditopang oleh industri pengolahan yang tumbuh 3,95% (yoy). Sedangkan, pertumbuhan tertinggi diperoleh sektor akomodasi makanan minuman yang tumbuh sebesar 10,17% (yoy) didorong oleh adanya event berskala nasional dan internasional. Selain itu, sektor transportasi dan perdagangan juga memiliki pertumbuhan yang tinggi sebesar 9,56 (yoy) terdorong dari mobilitas, pengiriman barang ekspor impor, dan peningkatan kunjungan wisatawan.

Secara spasial, seluruh wilayah di Indonesia juga terus mengalami penguatan dengan dominasi kontribusi terbesar kepada PDB nasional berasal dari Pulau Jawa yakni mencapai 57,04%. Pertumbuhan ekonomi yang signifikan juga dicapai oleh beberapa wilayah seperti wilayah Maluku Papua 8,45% didorong industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, Bali dan Nusa Tenggara 6,84% didorong pertambangan dan penggalian, pertanian, perikanan, dan kehutanan, serta Sulawesi 6,07% didorong pertanian, perikanan, kehutanan, dan industri pengolahan.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa beberapa indikator konsumsi juga menunjukkan tren yang cenderung positif. Peningkatan terlihat pada kredit konsumsi sebesar 10,4%, inflasi inti juga terkendali sebesar 1,9 (yoy) pada bulan Mei 2024, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 123,3 pada Mei 2024 dan meningkatnya likuiditas pasar (M2) sebesar 7,8%.

Baca Juga :  Kota Bandung Luncurkan Calendar of Events 2025, 84 Acara Dirancang Datangkan Wisatawan

Kemudian pada sektor eksternal, mayoritas nilai tukar global mengalami depresiasi sepanjang 2024, meski demikian nilai perubahan nilai tukar Indonesia bulan Januari – Agustus 2024 masih lebih baik dibandingkan Korea Selatan dan Taiwan. Sementara itu, di tengah berbagai tantangan dan ketidakpastian global, ketahanan eksternal Indonesia relatif cukup baik tercermin dari neraca perdagangan yang mengalami surplus, kunjungan wisatawan yang meningkat, serta cadangan devisa yang terjaga tinggi.

Pada sisi investasi, terdapat Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp217 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp211 triliun. Kemudian, sejumlah lembaga rating baik S&P, Moody’s, Fitch, dan JCR beranggapan Indonesia masih berada pada investment grade dengan outlook yang stabil dan memiliki prospek pertumbuhan ekonomi solid, ketahanan eksternal dan beban utang Pemerintah yang terjaga, didukung oleh kerangka kebijakan moneter dan fiskal yang kredibel.

Guna memastikan stabilitas dan ketahanan ekonomi ke depan, sejumlah kebijakan telah disiapkan Pemerintah yakni mulai dari hilirisasi, pembangunan infrastruktur, melanjutkan aksesi OECD, Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), pengembangan kawasan sentra panga, serta mendorong digitalisasi, salah satunya dengan mengembangkan semikonduktor.

“Tentu kita mempertahankan program terkait dengan perlindungan sosial, pembiayaan mikro, dan KUR. Kemudian makan siang bergizi pengembangan daripada rehabilitasi SD inpres  pengembangan lumbung pangan melalui food estate,” pungkas Menko Airlangga.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar
Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia
Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025
Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun
Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan
Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:43 WIB

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:39 WIB

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:22 WIB

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:16 WIB

Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025

Kamis, 24 Juli 2025 - 19:32 WIB

Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB