Optimasi Lahan Rawa, 302 Hektar Padi di Banyuasin Siap Panen

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 12 Juni 2024 - 07:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) memastikan perkembangan optimasi lahan (Opla) rawa  mineral di  Desa Srimenanti, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin. Daerah ini memiliki lahan rawa mineral yang telah dilakukan optimasi seluas 302 Ha sebagai hasil dari program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan siap panen pada minggu ini.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menjelaskan, lahan yang dikelola oleh Kelompok Tani Sumber Rejeki 1 dan Kelompok Tani Sumber Rejeki 2 ini semula ditanami padi (IP 100) biasanya dilanjutkan dengan penanaman jagung. Namun setelah adanya optimasi lahan maka dapat dilakukan penanaman padi dua kali (IP 200).

“Setelah panen padi di bulan Juni ini langsung dilakukan percepatan tanam padi kembali sehingga menjadi IP 300. Penanaman padi di lokasi ini menggunakan varietas inpari 42, “ungkap Ali Jamil usai meninjau lokasi Opla, Minggu, 9 Juni 2024.

Ali Jamil berharap, ketersediaan alsintan berupa traktor roda 4 yang sudah dialokasikan ke Poktan2x ini atau yang melalui UPJA dapat dioptimalkan untuk mengolah lahan. Sementara untuk SID yang sudah selesai clear and clean dilakukan percepatan pelaksanaan konstruksi optimasi lahan rawa nya, olah lahan dan tanam untuk mengejar pertanaman.

Baca Juga :  Kadin Kota Bandung Siap Membantu UMKM Anggota Pemuda Panca Marga PC. Kota Bandung Untuk Naik Kelas

“Jadi ini terlihat peningkatan indeks pertanaman, penambahan areal tanam pada areal opla di Sumsel ini yang pertama akan panen. Kami sangat mengapresiasi kerja keras dari seluruh pihak sehingga kegiatan optimasi lahan di daerah ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat besar untuk peningkatan Indeks Pertanaman,” kata Ali Jamil.

Ali Jamil menambahkan, di tempat-tempat lain khususnya di Provinsi Sumsel juga sedang berproses memperbaiki saluran-saluran air. Selain itu, juga penyiapan lahan harapannya segera menambah areal tanam.

“Di lokasi ini dilakukan perbaikan pintu-pintu air dan normalisasi saluran, pembuatan tanggul-tanggul dan percepatan pengolahan tanam dengan alsintan,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran mengatakan, salah satu sasaran utama optimasi lahan rawa yang dilakukan di Sumsel yakni meningkatkan indeks pertanaman yang masih rendah yakni dari 1 menjadi 3 kali dalam setahun. Sehingga kedepan ada tambahan produksi beras sebesar 1 hingga 2 juta ton khusus dari Provinsi Sumsel. 

Baca Juga :  Kebaikan Bangsa Dimulai Dari Kebaikan Keluarga

“Dan ini bisa menyelesaikan 30 persen persoalan negara masalah impor, hanya dari Sumatera Selatan saja, jadi lokasi yang sedang kita kembangkan di Sumsel ini akan menjadi salah satu daerah penyangga pangan nasional,” ucap Mentan Amran.

Sebagai informasi, lahan sawah rawa di Sumatera Selatan seluas 340.486 ha dan pada tahun 2024 ini kegiatan Optimasi Lahan Rawa seluas 98.400 ha yang berada di Kabupaten Banyuasin 22.000 hektar, Kabupaten Ogan Komering Ilir 65.000 hektar, Kabupaten OKU Timur 5.000 ha, Kabupaten Ogan Ilir 4.000 ha, dan Kabupaten Muara Enim 2.400 ha. 

“Dukungan kegiatan optimasi lahan rawa mineral kita lakukan melalui penyusunan dokumen Survei Investigasi Desain (SID), pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur air dan lahan, dan pengolahan tanah hingga tanam,” pungkas Mentan Amran.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar
Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia
Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025
Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun
Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan
Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:43 WIB

Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:39 WIB

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:22 WIB

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:16 WIB

Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025

Kamis, 24 Juli 2025 - 19:32 WIB

Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB