Kota Bandung sempat menjadi lautan sampah, tatkala terjadi TPA Sarimukti terbakar dan sempat menghentikan kiriman sampah dari Bandung Raya, termasuk Kota Bandung.
Tumpukan sampah pun di 5 bulan akhir tahun 2023 terlihat di semua TPS-TPS Kota Bandung. Tak ayal lagi Bandung uang di juluki kota kembang ini berubah menjadi Bandung lautan sampah.
Pemerintah Kota Bandung pun menyatakan darurat sampah saat itu. Lalu berbagai upaya dilakukan Pj Walikota Bandung Bambang Tirtoyuliono untuk segera “bebersih” tumpukan sampah tersebut.
Jangankan berbulan-bulan, dalam jangka sehari dua hari saja, sampai makin menumpuk. Pasalnya produksi sampah masyarakat Kota Bandung ini mencapai 1.500 ton dan setengahnya merupakan salah makanan.
Saat itu, dari volume 1.500 ton sampah per hari tersebut baru 300 ton yang diolah, selebihnya dikirim dari TPS-TPS ke TPA Sarimukti.
Syukurlah Pj Walikota Bandung Bambang Tirtoyuliono beserta jajarannya langsung melakukan berbagai upaya dengan gerak cepat menyapu sampah. Alhasil, sekarang ini tak ada lagi fenomena over tumpukan sampah di TPS-TPS.
Ada yang menarik dari upaya gerak cepat Pemkot Bandung tersebut
dalam menangani sampah.
Yakni, Pemkot Bandung telah mengambil langkah maju dalam pengelolaan sampah dengan menerapkan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF). Teknologi RDF telah diujicobakan di beberapa Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Bandung.
Teknologi RDF merupakan proses pengolahan sampah meliputi pengeringan untuk mengurangi kadar airnya menjadi kurang dari 25 persen. Kemudian dicacah menjadi ukuran 2-10 cm agar nilai kalor meningkat. Hasilnya adalah serbuk-serbuk atau potongan-potongan seragam yang siap digunakan sebagai bahan bakar.
Luar biasanya lagi, data yang ada volume rit pengangkutan ke TPS Sarimukti juga telah mengalami penurunan. Ini menunjukkan efektivitas program pengelolaan sampah dengan teknologi RDF yang diterapkan oleh Pemkot Bandung.
Hal lainnya, Kota Bandung kini memiliki total 27 TPS yang tersebar di berbagai wilayah. Ini lni menunjukkan komitmen dalam meningkatkan infrastruktur pengelolaan sampah.
RDF yang dihasilkan dari teknologi ini dapat digunakan sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil dalam berbagai industri.
Selain mengurangi dampak lingkungan dari sampah, penerapan RDF juga membantu memanfaatkan sumber daya secara efisien.
Harapan besar semua masyarakat Bandung semoga permasalahan sampah di Kota Bandung bisa segera tuntas.
Langkah ini sejalan dengan upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih di Kota Bandung sebagai kota Kembang. Semoga!