Kemendikdasmen Tingkatkan Kapasitas Pengembang Kurikulum Terkait Implementasi Pembelajaran Mendalam

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 23 September 2025 - 07:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Kurikulum Pembelajaran (Puskurjar), Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) mengadakan Lokakarya Peningkatan Kompetensi Pengembang Kurikulum Tingkat Proivinsi dan Kabupaten/Kota pada tanggal 21 – 24 September 2025 di Jakarta. Kegiatan resmi dibuka oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, di Jakarta.

Dalam arahannya, Toni menegaskan pentingnya peran pengembang kurikulum sebagai fondasi utama dalam membangun pendidikan yang bermutu dan menjawab tantangan zaman. “Peran Bapak dan Ibu sekalian sebagai pengembang kurikulum, baik di tingkat pusat maupun daerah, sangat menentukan keberhasilan arah pendidikan kita. Pengembangan kurikulum adalah kunci agar pendidikan mampu menjawab tantangan zaman sekaligus membentuk generasi yang berkarakter,” tegas Toni dalam sambutannya, Senin (22/9).

Pada kesempatan yang sama, Toni juga menegaskan pentingnya Pembelajaran Mendalam (deep learning) sebagai paradigma utama dalam kebijakan kurikulum. Pendekatan ini selain menargetkan pencapaian akademik, juga membangun karakter, menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas dan kolaborasi siswa. Menurutnya, Pembelajaran Mendalam harus secara nyata hadir di ruang kelas, memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Untuk mendukung hat tersebut, BSKAP sedang memperkuat kolaborasi pusat dan daerah melalui sistem informasi kurikulum interaktif yang mempermudah komunikasi.

Baca Juga :  Kota Bandung Membiru, Pj Wali Kota Imbau Bobotoh Jaga Ketertiban dan Keamanan

Salah satu fokus lokakarya adalah pengembangan muatan lokal sesuai dengan karakteristik daerah, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. “Muatan lokal adalah sebuah sarana untuk memperkuat identitas dan kearifan daerah. Melalui muatan lokal yang tepat, siswa diharapkan memahami budaya dan potensi wilayahnya sekaligus tetap terbuka pada dunia global,” ujar Toni.

Lokakarya selama 32 Jam pelajaran menggunakan metode interaktif dan partisipatif. Materi inti yang akan dibahas mencakup Kebijakan Kurikulum PAUD, Dasar, dan Menengah; Pembelajaran Mendalam (deep learning) sebagai Paradigma Utama; Pengembangan dan Diversifikasi Kurikulum Satuan Pendidikan; dan Penguatan Kurikulum Muatan Lokal.

Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Laksmi Dewi, dalam laporannya menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat menghasilkan kurikulum muatan lokal yang sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan sekaigus menjawab kebutuhan daerah. Lokakarya ini diikuti oleh 66 Tim Pengembang Kurikulum (TPK) dari 27 Provinsi dan 39 kabupaten/kota se-Indonesia di mana peserta telah mendapatkan materi pendahuluan melalui Learning Management System (LMS).

Peserta juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Guru SDN Bokaka, Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, Rama Shinta Dewi Kartiman, menyampaikan bahwa lokakarya ini menjadi ruang belajar bersama dan bertumbuh sesuai dengan konsep pembelajaran mendalam yang disampaikan. “Kami berencana mengembangkan program muatan lokal yang melestarikan budaya daerah sekaligus membekali siswa dengan keterampilan khas daerah, serta membentuk karakter yang menghormati nilai-nilai budaya setempat,” jelasnya. Ia juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi di daerahnya yaitu belum adanya keseragaman muatan lokal di mana masing-masing sekolah masih menentukan sendiri pilihan muatan lokal sesuai karakteristik sekolah.

Baca Juga :  KPK Dampingi Pemprov NTB Tertibkan Tambang Ilegal Beromzet Rp1,08 Triliun Per Tahun

Antusiasme serupa juga datang dari Leonardus O. Magai, Anggota Pengembang Kurikulum dan juga praktisi dari Papua Tengah. Ia mengungkapkan tantangan unik di wilayahnya yang tengah mengembangkan muatan lokal pencegahan HIV/AIDS. “Kami harus mulai dari nol, karena prevalensi HIV di Papua Tengah mencapai sekitar 5 % dan menempati urutan ke-8 di Indonesia, sehingga kami berusaha mendorong materi pencegahan ini bisa masuk ke dalam kurikulum mulai dari kelas 1 SD dengan materi yang disesuaikan dengan jenjang dan usia,” jelasnya. Harapannya, melalui dukungan dari Puskurjar, muatan lokal ini bisa sampai masuk ke rapor dan ijazah.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu
Pegadaian Gandeng ITB, Akselerasi Digitalisasi Layanan Lewat Riset Inovatif
Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen
Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025
Perkuat Implementasi STEM, Kemendikdasmen Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM
Keracunan Massal 369 Siswa di Bandung Barat Resmi Ditetapkan KLB, Dapur MBG Ditutup
Bio Farma Perkuat Peran BUMN dalam Kesehatan dan Lingkungan untuk Generasi Muda
Peringatan Hari Tani Nasional 2025, Aktivis Pertanian Desak Reforma Agraria Nyata

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 16:20 WIB

Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu

Rabu, 24 September 2025 - 23:32 WIB

Pegadaian Gandeng ITB, Akselerasi Digitalisasi Layanan Lewat Riset Inovatif

Rabu, 24 September 2025 - 14:50 WIB

Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen

Rabu, 24 September 2025 - 14:38 WIB

Perkuat Implementasi STEM, Kemendikdasmen Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM

Rabu, 24 September 2025 - 10:13 WIB

Keracunan Massal 369 Siswa di Bandung Barat Resmi Ditetapkan KLB, Dapur MBG Ditutup

Berita Terbaru

KlopHealth

6 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Saat Batuk, Bikin Makin Parah

Kamis, 25 Sep 2025 - 17:19 WIB

KlopHealth

Rahasia Sehat di Balik Jagung Rebus: Rendah Lemak, Kaya Nutrisi

Kamis, 25 Sep 2025 - 16:12 WIB