KlopakIndonesia – Jawa Barat selalu punya kreatif dalam mengemas sebuah kegiatan. Hari ini, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Jabar menjadikan hajat tahunan tersebut menjadi festival kaulinan tradisional khas Jawa Barat. Ribuan peserta turut ambil bagian dalam hajat yang berlangsung seharian di kawasan olahraga terpadu SPORT Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, pada Minggu (27/7/2025).
Sedikitnya ada 10 jenis permainan tradisional yang dilpmbakan dalam sejumlah kategori. Untuk kategori pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanan-kanak (TK), permainan yang dilombakan adalah _kakapalan_ dan _oray-orayan_. Seluruhnya dilombakan secara beregu. Untuk kategori sekolah dasar (SD), dua nomor beregu yang dilombakan adalah _ucing-ucingan_ dan _perepet jengkol^.
Untuk kategori sekolah menengah pertama (SMP), dua permainan yang dilombakan adalah _hahayaman_ dan _sunda manda_. Adapun kategori sekolah menangah atas (SMA), permainan yang dilombakan adalah _sasalimpetan_ dan lari balok. Selain itu, ada juga kategori umum dan mahasiswa yang melombakan tiga permainan _perepet jengkol, simseu atau sapitrong_, dan _cingciripit._
Tak hanya itu, peringatan ke-41 HAN Tingkat Provinsi Jawa Barat juga menggelar lomba _fashion show_ untuk tiga generasi atau kelompok usia sekaligus, masing-masing usia 4-8 tahun, 9-12 tahun, dan 13-17 tahun. Pemerintah Provinsi Jawa Barat kemudian mendaftarkan pemakaian kebaya dan kaulinan barudak tersebut untuk dicatat sebagai salah satu rekor oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Sertifikat pemecagan rekor diserahkan perwakilan MURI pada puncak peringatan HAN Jawa Barat 2025.
Tah berhenti sampai di situ, Ulinpiade 2025 juga menyelenggarakan lomba tari tradisional untuk kategori solo atau perseorangan dan rampak atau beregu. Sebelum final dihelat hari ini, panitia sudah terlebih dahulu melaksanakan audisi secara _online_ pada 20 Juli 2025 lalu. Ulinpiade pun benar-benar menjadi olimpiade kaulinan barudak Jawa Barat.
Keseruan terus berlanjut dengan dihelatnya lomba _vocal group_ lagu daerah Jawa Barat, peragaan busana dari para desainer muda Jawa Barat, dan lomba qasidah modern. Yang menarik, peringatan HAN Jabar juga menghadir wayang dakwah berupa ceramah dengan menggunakan wayang golek sebagai alat peraga oleh dai tim Kementerian Agama Republik Indonesia.
Ditemui di sela keseruan Ulinpiade, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat Siska Gerfianti menjelaskan, festival kaulinan barudak dilaksanakan dalam rangka memperingati dua hari besar nasional, yakni HAN pada 23 Juli dan Hari Kebaya Nasional pada 24 Juli. Perpaduan ini kemudian melahirkan gagasan pemecahan rekor MURI permainan tradisional menggunakan kebaya nasional.
Siska menjelaskan, tahun ini peringatan HAN ke-41 mengusung tema utama “Anak Hebat, Indonesia Kuat menuju Indonesia Emas 2045”. Dia menegaskan, tema ini bukan sekadar slogan, melainkan ajakan kepada semua pihak untuk benar-benar mewujudkan ruang tumbuh yang aman, sehat, inklusif, dan membahagiakan bagi anak-anak.
“Di Jawa Barat sendiri, tema ini diterjemahkan dalam bentuk kegiatan budaya lokal melalui kegiatan kaulinan barudak Jawa Barat (Ulinpiade) dengan tema ‘Bersama Membangun Budaya’, yang bertujuan menumbuhkan rasa cinta terhadap tradisi serta membangun solidaritas di antara anak-anak sebagai satu saudara dalam keberagaman. Tema ini diusung sebagai salah satu upaya di Jawa Barat untuk menumbuhkan rasa cinta budaya, melatih kepercayaan diri, serta membangun semangat kebersamaan, dan penghargaan terhadap prestasi sehingga mendorong anak-anak jawa barat untuk tumbuh dan menjadi generasi yang berkarakter Gapura Panca Waluya, yakni menjadi anak yang _cageur, bageur, bener, pinter_, dan _singer_,” terang Siska.
Untuk menyukseskan hajat akbar anak Jawa Barat tersebut, pemerintah menggandeng sejumlah pihak untuk berkolaborasi. Antara lain Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Jawa Barat, Bunda Milenial, Sekar Ayu Jiwanta, Lions Club, dan mitra terkait lainnya. Dari sisi pemerintahan, hampir semua organisasi perangkat daerah (OPD) yang berhubungan dengan urusan anak terlibat langsung dalam penyelenggaraan kegiatan.
“Pokoknya ini hajat kita semua, hajat anak Jawa Barat. Ini olimpiade kaulinan anak Jawa Barat. Hatur nuhun kepada semua pihak yang mendukung acara ini. Secara khusus kami mengucapkan terima kasih kepada Bu Menteri PPPA dan Pak Gubernur yang berkenan hadir bersama anak-anak Jawa Barat. Sungguh menjadi inspirasi bagi kita semua, khususnya anak-anak Jawa Barat,” ujar Siska. (*)