Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan korupsi terkait distribusi kuota haji tahun 2024. Salah satu yang turut diperiksa sebagai saksi adalah Ustaz Khalid Zeed Abdullah Basalamah, penceramah kondang, yang diduga berangkat ke Tanah Suci menggunakan kuota khusus bermasalah.
Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menegaskan bahwa Khalid diperiksa bukan sebagai tersangka, melainkan saksi.
“Kami memeriksa yang bersangkutan itu sebagai saksi fakta,” kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (10/9/2025).
“Sebagai saksi fakta, di mana yang bersangkutan itu juga berangkat pada tahun 2024. Jadi yang bersangkutan juga berangkat bersama rombongannya,” ujarnya menambahkan.
Juru Bicara KPK, Ali Fikri, juga menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk mendalami informasi mengenai alur distribusi kuota haji tambahan serta perbedaan biaya yang dibayarkan oleh jemaah. Khalid Basalamah diperiksa selama kurang lebih 7,5 jam di Gedung Merah Putih KPK.
Klaim Tertipu Agen Travel
Usai pemeriksaan, Khalid Basalamah menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak mengetahui adanya penyimpangan dalam kuota haji tersebut. Ia mengaku merasa ditipu oleh pihak agen travel yang mengurus keberangkatan dirinya dan rombongan.
“Saya hanya berniat menunaikan ibadah haji. Ternyata travel yang saya gunakan membawa nama pihak lain. Saya dan rombongan menjadi korban,” ujar Khalid kepada wartawan.
Khalid menambahkan, dirinya bersedia kooperatif membantu KPK mengungkap kasus ini secara tuntas agar tidak menimbulkan fitnah di tengah masyarakat.
KPK Dalami Kuota Tambahan
KPK menyoroti penggunaan kuota haji tambahan yang seharusnya dikelola sesuai aturan, namun diduga dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu. Dugaan korupsi ini juga berkaitan dengan selisih biaya yang dibebankan kepada jemaah.
Meski telah masuk tahap penyidikan, KPK hingga saat ini belum mengumumkan siapa saja pihak yang ditetapkan sebagai tersangka.
“Kami masih terus mengumpulkan keterangan saksi dan bukti untuk memperkuat penyidikan,” jelas Ali.