Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN jabar, Dadi Roswandi, didampingi Kepala DP2KBP3A, H. M. Hairun, melakukan launching SiPenting (Sistem Pemantauan dan Evaluasi Cegah Stunting) di Aula Desa Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, (31/07/2025).
Salah satu perhatian utama dalam penurunan angka stunting di Jawa Barat adalah Keluarga Risiko Stunting (KRS). Berdasarkan data terbaru, terdapat sekitar 1,6 juta keluarga yang tergolong sebagai keluarga dengan risiko stunting, dengan 207.189 keluarga diantaranya menjadi prioritas utama.
Upaya pemerintah dalam mengurangi angka stunting sudah dilakukan melalui berbagai program, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, hingga saat ini masih terdapat kendala dalam pemantauan dan pengawasan berkala terhadap implementasi program MBG, khususnya dalam hal pemantauan yang lebih menyeluruh bagi keluarga dengan risiko stunting (KRS). Maka dari itu, SiPenting hadir untuk menjawab tantangan tersebut.
SiPenting merupakan aplikasi yang hadir untuk memantau dan mendeteksi faktor risiko stunting pada intervensi spesifik program makan bergizi (MBG) Keluarga Risiko Stunting (KRS) Ibu hamil, ibu pascapersalinan, dan balita secara berkala dan dilaksanakan oleh PKB/Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang berada di desa/Kelurahan yang sama dengan domisili sasaran.
“Jadi saat melakukan pengantaran makanan bergizi gratis (MBG), teman-teman PKB/TPK tidak hanya sekedar melakukan pengantaran saja, tetapi di saat yang sama mereka juga dapat melakukan penyuluhan, pendampingan serta melakukan deteksi dan pendataan terhadap keluarga sasaran melalui aplikasi ini. Harapannya, SiPenting dapat membantu mengoptimalkan penurunan angka stunting di Jawa Barat,” ucap Dadi dalam sambutannya.
Dalam kesempatan kali ini Dadi juga menyerahkan bantuan stimulan perbaikan Mandi Cuci Kakus (MCK) untuk 5 keluarga risiko stunting setempat.