Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 24 September 2025 - 14:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia – Gelar wicara (Talkshow) Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM 2025 menghadirkan dua narasumber inspiratif: Nur Rofika Ayu Shinta Amalia, Ketua Tim Kerja Pembelajaran di Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Kristianti Fatimah, pendidik SD Mutiara Bunda Bandung. Keduanya berbagi pengalaman dan tips praktis penerapan pendekatan Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) di kelas.

Nur Rofika menegaskan bahwa pembelajaran STEM tidak selalu identik dengan teknologi canggih. “STEM bisa berangkat dari masalah-masalah sederhana. Penekanannya ada pada proses pembelajarannya, bukan sekadar hasil akhir,” ujarnya. Ia menjelaskan panduan yang dirilis Kementerian memuat tiga karakteristik utama pembelajaran STEM: pemecahan masalah kontekstual melalui proyek pembelajaran berbasis masalah, proses berpikir saintifik dan desain untuk melatih peserta didik mencari solusi, serta pendekatan lintas disiplin ilmu sehingga peserta didik mampu memandang masalah dan penyelesaiannya secara komprehensif.

“STEM bisa dijadikan kerangka berpikir untuk berbagai mata pelajaran, mulai dari bahasa, sosial, hingga sains,” tambahnya. Ia juga menguraikan bahwa pembelajaran STEM dapat diimplementasikan secara fleksibel sebagai kerangka berpikir di intrakurikuler, sebagai pendekatan terpadu di kokurikuler, hingga menjadi mata pelajaran tersendiri bagi sekolah yang lebih maju dari sisi sumber daya dan fasilitas.

Kristianti Fatimah berbagi kisah tentang praktik pembelajaran STEM di kelasnya. Ia mencontohkan pembahasan materi energi. Alih-alih hanya menjelaskan definisi energi, Kristianti mendorong murid-muridnya untuk mengamati lingkungan sekitar. “Anak-anak melihat lampu, stop kontak, listrik berubah jadi cahaya. Mereka mengisi tabel pengamatan, berdiskusi, bahkan tertawa ketika salah mengelompokkan bentuk energi. Itu bagian dari proses belajar,” katanya.

Baca Juga :  Bakti TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan dan Percepatan Penurunan Stunting 2024

Pendekatan serupa diterapkan pada tema jamu tradisional. Siswa diminta menyelidiki bahan-bahan jamu, menonton video, berdiskusi, hingga membawa contoh asli ke kelas. “Proses ini mengasah rasa ingin tahu mereka. Mereka bukan hanya tahu, tapi mencari tahu sendiri. Curiosity mereka keluar,” ujarnya.

Kristianti juga menggarisbawahi dukungan buku interaktif yang disediakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), seperti buku IPAS kelas 4 yang tersedia di situs buku.kemdikbud.go.id dalam bentuk PDF, audio, dan interaktif. Dalam buku interaktif itu, siswa dapat mengklik ikon tertentu untuk melihat simulasi perubahan energi, misalnya energi kimia dari bahan bakar menjadi energi gerak mobil. “Anak-anak jadi semangat, bahkan minta ‘main lagi’,” tuturnya penuh semangat.

Sejumlah guru peserta gelar wicara mengajukan pertanyaan seputar implementasi STEM, mulai dari penerapan di SMK, penggabungan mata pelajaran lintas disiplin, hingga asesmen pembelajaran berbasis proses. Nur Rofika menjelaskan panduan yang dirilis sudah memuat contoh perencanaan pembelajaran STEM untuk SMK. Untuk kokurikuler, kunci suksesnya ada pada perencanaan kolaboratif antarguru dan dukungan kepala sekolah.

Tentang asesmen, Kristianti mengingatkan pentingnya menggunakan buku guru yang memuat rubrik penilaian formatif dan sumatif. Rubrik ini membantu guru menilai tidak hanya hasil, tetapi juga sikap, cara anak berdiskusi, bereksperimen, hingga mempresentasikan temuan. “Buku guru itu sangat lengkap. Jadi kita bisa menilai proses, bukan cuma produk,” jelasnya.

Baca Juga :  Tayang Hari Sabtu 10 Agustus, Yuk Belajar Sejarah Perjuangan Perempuan lewat Dokumenter 'Meniti Jembatan Emas' di TVRI

Di penghujung acara, Kristianti memberi pesan menyentuh bagi para pendidik. “Selama ini saya menjadikan kelas sebagai laboratorium kehidupan. Ajak anak-anak menyelidiki, mengamati, menyimpulkan, dan jangan takut salah. Dari kesalahan kita belajar dan menemukan ide besar,” katanya.

Sementara itu, Nur Rofika mengajak guru memanfaatkan panduan dan bahan yang sudah disiapkan Kementerian. “Bahan-bahan ini tidak akan berarti kalau aktor utamanya, yaitu Bapak-Ibu guru, tidak memanfaatkannya. Jangan takut mencoba, bereksperimen di kelas. Semoga ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia,” pungkasnya.

Pada kesempatan ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti, juga menggarisbawahi pentingnya STEM untuk dikuasai oleh generasi penerus bangsa sebagai alat yang bermanfaat dan solutif dalam menjawab berbagai permasalahan di masa depan.

Gelar wicara ditutup dengan tepuk tangan meriah dari peserta dan sesi foto bersama kedua narasumber. Acara ini menegaskan komitmen Kemendikdasmen untuk memperkuat pembelajaran berbasis STEM melalui panduan dan buku hasil kurasi 2025, sekaligus memberi inspirasi bagi guru untuk menghadirkan kelas yang lebih interaktif, kolaboratif, dan relevan dengan kehidupan nyata.

 

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu
Pegadaian Gandeng ITB, Akselerasi Digitalisasi Layanan Lewat Riset Inovatif
Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen
Perkuat Implementasi STEM, Kemendikdasmen Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM
Keracunan Massal 369 Siswa di Bandung Barat Resmi Ditetapkan KLB, Dapur MBG Ditutup
Bio Farma Perkuat Peran BUMN dalam Kesehatan dan Lingkungan untuk Generasi Muda
Peringatan Hari Tani Nasional 2025, Aktivis Pertanian Desak Reforma Agraria Nyata
Kemendikdasmen Tingkatkan Kapasitas Pengembang Kurikulum Terkait Implementasi Pembelajaran Mendalam

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 16:20 WIB

Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu

Rabu, 24 September 2025 - 23:32 WIB

Pegadaian Gandeng ITB, Akselerasi Digitalisasi Layanan Lewat Riset Inovatif

Rabu, 24 September 2025 - 14:50 WIB

Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen

Rabu, 24 September 2025 - 14:38 WIB

Perkuat Implementasi STEM, Kemendikdasmen Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM

Rabu, 24 September 2025 - 10:13 WIB

Keracunan Massal 369 Siswa di Bandung Barat Resmi Ditetapkan KLB, Dapur MBG Ditutup

Berita Terbaru

KlopHealth

6 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Saat Batuk, Bikin Makin Parah

Kamis, 25 Sep 2025 - 17:19 WIB

KlopHealth

Rahasia Sehat di Balik Jagung Rebus: Rendah Lemak, Kaya Nutrisi

Kamis, 25 Sep 2025 - 16:12 WIB