Demo Larang Study Tour Batal, Dedi Mulyadi: Semoga Wisata Meningkat Tanpa Jadikan Anak Sekolah Obyek

- Jurnalis

Senin, 25 Agustus 2025 - 09:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat ditemui di Gedung Sabuga ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu (20/8/2025).(Dokumentasi Biro Adpim Jabar)

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat ditemui di Gedung Sabuga ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu (20/8/2025).(Dokumentasi Biro Adpim Jabar)

KLOPAKINDONESIA – Aksi unjuk rasa para pelaku pariwisata terkait kebijakan larangan study tour akhirnya batal dilakukan. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa pemerintah daerah tetap konsisten melindungi kepentingan publik, khususnya anak-anak sekolah yang selama ini dijadikan sasaran bisnis wisata dengan berbagai dalih.

Menurut Dedi, kebijakan pelarangan study tour yang sempat menuai protes justru menjadi momentum untuk memperbaiki wajah pariwisata Jawa Barat. Ia berharap geliat wisata tetap meningkat, namun tanpa menjadikan siswa sebagai obyek utama.

“Semoga sektor pariwisata kita bisa terus tumbuh, tapi jangan menjadikan anak sekolah sebagai obyek. Mereka harus kita lindungi, bukan dimanfaatkan,” ujar Dedi Mulyadi, Minggu (24/8/2025).

Dedi mengaku juga mendapat informasi bahwa aksi protes terkait larangan study tour tersebut diputuskan tidak jadi dilaksanakan. Ia menyebut keputusan itu sebagai langkah yang bijak, karena dialog dan solusi bersama lebih bermanfaat daripada benturan di lapangan.

Baca Juga :  Keracunan Massal 369 Siswa di Bandung Barat Resmi Ditetapkan KLB, Dapur MBG Ditutup

“Saya mendapat informasi bahwa rencana aksi unjuk rasa yang akan dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 25 Agustus tahun 2025, di halaman Gedung Sate dan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, tidak jadi dilaksanakan,” katanya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pihaknya bersama Pemprov Jawa Barat akan mendorong konsep wisata yang lebih ramah keluarga dan masyarakat luas. Menurutnya, industri pariwisata tidak boleh bergantung pada model kunjungan massal siswa, tetapi harus berinovasi dengan menciptakan destinasi edukatif, budaya, hingga ekowisata yang bisa menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Kalau wisata kita sehat, maka otomatis akan ada peningkatan kunjungan. Tapi caranya jangan memaksa, apalagi membebani orang tua siswa dengan biaya study tour yang kerap tidak transparan,” kata Dedi.

Ia juga menyampaikan pesan khusus kepada para pelaku wisata, terutama yang tergabung dalam SP3JB (Solidaritas Pelaku Pariwisata Jawa Barat).

“Semoga kawan-kawan SP3JB senantiasa sehat dan bisa menemukan jalan yang terbaik untuk peningkatan industri pariwisata Provinsi Jawa Barat, sehingga kegiatan kepariwisataan mengalami peningkatan, tanpa melibatkan anak-anak sekolah sebagai obyek kepariwisataan,” ucapnya.

Baca Juga :  Mendikdasmen Tekankan Pentingnya Pembelajaran Matematika Sebagai Interkoneksi Ilmu Pengetahuan

Dedi menegaskan, keputusan melarang study tour adalah untuk melindungi orangtua siswa dari beban finansial kegiatan tersebut.

Sebelumnya, sejumlah asosiasi pelaku wisata sempat berencana melakukan aksi protes menolak kebijakan larangan study tour. Namun rencana tersebut akhirnya dibatalkan setelah adanya dialog dengan pemerintah daerah.

Dedi yang baru saja dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2025–2030 menekankan pentingnya tata kelola pariwisata yang adil dan berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa Pemprov Jabar akan membuka ruang komunikasi dengan para pelaku industri wisata, sambil tetap memastikan kepentingan siswa dan masyarakat tidak dikorbankan.

“Saya sudah tegaskan, saya tidak akan berubah. Saya tetap berpegang teguh bahwa larangan study tour ini memberikan manfaat bagi hampir mayoritas orangtua,” kata Dedi.

 

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu
Pegadaian Gandeng ITB, Akselerasi Digitalisasi Layanan Lewat Riset Inovatif
Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen
Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025
Perkuat Implementasi STEM, Kemendikdasmen Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM
Keracunan Massal 369 Siswa di Bandung Barat Resmi Ditetapkan KLB, Dapur MBG Ditutup
Bio Farma Perkuat Peran BUMN dalam Kesehatan dan Lingkungan untuk Generasi Muda
Peringatan Hari Tani Nasional 2025, Aktivis Pertanian Desak Reforma Agraria Nyata

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 16:20 WIB

Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu

Rabu, 24 September 2025 - 23:32 WIB

Pegadaian Gandeng ITB, Akselerasi Digitalisasi Layanan Lewat Riset Inovatif

Rabu, 24 September 2025 - 14:50 WIB

Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen

Rabu, 24 September 2025 - 14:38 WIB

Perkuat Implementasi STEM, Kemendikdasmen Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM

Rabu, 24 September 2025 - 10:13 WIB

Keracunan Massal 369 Siswa di Bandung Barat Resmi Ditetapkan KLB, Dapur MBG Ditutup

Berita Terbaru

KlopHealth

6 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Saat Batuk, Bikin Makin Parah

Kamis, 25 Sep 2025 - 17:19 WIB

KlopHealth

Rahasia Sehat di Balik Jagung Rebus: Rendah Lemak, Kaya Nutrisi

Kamis, 25 Sep 2025 - 16:12 WIB