Tidak Bermazhab, Muhammadiyah Membolehkan Talfiq

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 21 September 2024 - 19:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam kajian usul fikih, muncul berbagai pandangan terkait dengan konsep talfiq. Istilah ini merujuk pada pengertian mencampuradukkan pendapat para imam mazhab dalam satu amalan syar‘i. Muhammadiyah memiliki pandangan tersendiri mengenai talfiq.

Dalam Putusan Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih ke-25 tahun 2000 di Jakarta, talfiq dijelaskan sebagai penggabungan beberapa pendapat dalam satu perbuatan syar‘i. Talfiq ini terjadi dalam dua konteks utama: taqlid, yakni mengikuti pemikiran ulama tanpa mengetahui dalilnya, dan ittiba‘, yang berarti mengikuti pemikiran ulama dengan memahami dalil dan argumentasinya.

Sebagai organisasi yang tidak terikat dengan mazhab tertentu, Muhammadiyah membuka ruang bagi talfiq, asalkan dilakukan melalui proses tarjih, yaitu metode analisis yang digunakan untuk menetapkan hukum berdasarkan dalil yang paling kuat dan memiliki manfaat yang lebih besar. Di Muhammadiyah, tarjih telah berkembang maknanya dan bahkan disinonimkan dengan ijtihad. Secara institusional, Majelis Tarjih berperan sebagai lembaga ijtihad jama‘i yang bertugas menimbang berbagai pendapat ulama dengan kompetensi ilmiah dalam bidang usul fikih dan ilmu-ilmu terkait.

Baca Juga :  MQ Iswara Melakukan Sosialisasi Perda Jawa Barat no 4 Tahun 2023 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Bagi warga Muhammadiyah, ittiba‘ menjadi sikap dasar dalam menjalankan ajaran agama. Mereka diharapkan untuk mengikuti keputusan-keputusan persyarikatan dalam bidang agama dengan mengetahui dasar hukum dan cara pengambilan keputusan tersebut, seperti yang tercantum dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT).

Dalam hal ini, talfiq boleh digunakan setelah melalui proses tarjih oleh Majelis Tarjih. Hal ini memperlihatkan bahwa Muhammadiyah tetap menghargai keberagaman pendapat ulama, namun tidak serta-merta mencampurkan pendapat-pendapat tersebut tanpa kajian mendalam.

Contoh nyata dari pendekatan ini dapat dilihat dalam persoalan ibadah, khususnya salat. Muhammadiyah mengacu pada beberapa kaidah tentang hadis, seperti yang terdapat dalam Himpunan Putusan Tarjih: Kitab Beberapa Masalah nomor 21 Usul Fiqih. Salah satu contoh penerapannya adalah soal bacaan basmalah dalam surah Al-Fatihah saat salat. Menurut Muhammadiyah, bacaan basmalah dapat dibaca secara sirr (pelan) ataupun jahr (keras), sesuai dengan keputusan Munas Tarjih ke-27 di Malang tahun 2010.

Baca Juga :  Dedi Mulyadi Akan Ubah Minibus Kendaraan Dinas Gubernur Jadi Mobil Rumah Sakit

Sementara itu, dalam hal qunut subuh, Muhammadiyah berpandangan bahwa dalil-dalil yang ada tidak memenuhi kriteria sebagai hadis yang dapat dijadikan hujjah. Hal ini dijelaskan dalam Himpunan Putusan Tarjih: Kitab Putusan Tarjih Wiradesa. Pendekatan semacam ini mencerminkan bagaimana Muhammadiyah berusaha mempertahankan sikap moderat dan rasional dalam mengamalkan ajaran agama, dengan tetap berlandaskan kajian ilmiah dan tarjih.

Dalam kesimpulannya, talfiq di Muhammadiyah bukanlah hal yang dilarang, namun harus melewati proses tarjih yang ketat. Ini memastikan bahwa setiap amalan yang dilakukan tetap berpijak pada dasar hukum yang jelas, tanpa harus terjebak pada fanatisme mazhab tertentu. Sikap ittiba‘ dan tarjih menjadi landasan utama dalam menjalankan ajaran Islam di Muhammadiyah.

Dikutip dari muhammadiyah.or.id

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Download Video di Facebook Tanpa Aplikasi
Mana Yang Paling Kuat Di Tanjakan Antara Mobil Dengan Penggerak Roda Depan Dan Mobil Dengan Penggerak Roda Belakang
Lima Perusahaan Pemilik Izin Usaha Tambang di Raja Ampat
Kemendikdasmen Terbitkan Permendikdasmen Tes Kemampuan Akademik (TKA)
Mendikdasmen: Revitalisasi Satuan Pendidikan, Fondasi bagi Ekosistem Pembelajaran yang Bermutu
Qurban Jadi Intervensi Gizi: BKKBN Jabar Bagikan Daging untuk Cegah Stunting di Lingkungan KRS
Biji Mahoni, Kandungan dan Manfaatnya
Kenapa BI Fast Pada Sabtu 7 Juni 2025 Tidak Bisa Digunakan ?
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 8 Juni 2025 - 18:26 WIB

Download Video di Facebook Tanpa Aplikasi

Minggu, 8 Juni 2025 - 17:55 WIB

Mana Yang Paling Kuat Di Tanjakan Antara Mobil Dengan Penggerak Roda Depan Dan Mobil Dengan Penggerak Roda Belakang

Minggu, 8 Juni 2025 - 17:20 WIB

Lima Perusahaan Pemilik Izin Usaha Tambang di Raja Ampat

Minggu, 8 Juni 2025 - 16:20 WIB

Mendikdasmen: Revitalisasi Satuan Pendidikan, Fondasi bagi Ekosistem Pembelajaran yang Bermutu

Sabtu, 7 Juni 2025 - 20:23 WIB

Qurban Jadi Intervensi Gizi: BKKBN Jabar Bagikan Daging untuk Cegah Stunting di Lingkungan KRS

Berita Terbaru

PETERNAKAN

Ternak Ayam Petelur di Rumah Dengan Skala Kecil 5 Ekor

Minggu, 8 Jun 2025 - 19:13 WIB

PERIKANAN

Budidaya Ikan Nila Di Lahan Ukuran 2 x 3 Meter

Minggu, 8 Jun 2025 - 19:07 WIB

SERBA SERBI

Download Video di Facebook Tanpa Aplikasi

Minggu, 8 Jun 2025 - 18:26 WIB