Ikan nila yang memiliki nama ilmiah Oreochromis niloticus merupakan ikan yang dikenal di tahun 1969 dari negara Afrika bagian timur. Ikan nila tercatat pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 1969.
Ikan nila diketahui juga merupakan kerabat dari ikan mujair atau Oreochromis mossambicus, yang sama-sama memiliki sebuah potensi menjadi ikan yang invasif jika terlepas pada badan-badan air alami.
Ikan nila juga memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan beradaptasi yang tinggi dan juga memiliki toleransi akan kualitas air pada kisaran lebar, meskipun dalam kondisi ekstrem ikan nila dapat bertahan hidup dengan baik dibandingkan dengan ikan-ikan yang hidup pada air tawar yang diketahui tidak memiliki pertahanan hidup yang dimiliki ikan nila.
Berikut adalah fakta menarik dari ikan nila
- Ikan nila merupakan jenis ikan dengan peringkat kedua paling banyak dibudidayakan setelah ikan mas
- Ikan nila memakan alga dan pakan ikan nabati lainnya.
- Budidaya ikan nila dengan memberikan makanan jenis vegetarian dapat mengurangi biaya produksi budidaya
- Ikan nila dapat beradaptasi dengan cepat dan dapat tinggal dengan kondisi air yang berubah-uibah.
- Ikan nila yang diolah dengan cara dipanggang, dikukus atau direbus merup[akan sumber protein, nutrisi dan asam lemak esensial yang baik.
- Ikan nila memiliki jumlah asam lemak Omega-3 yang lebih tinggi daripada daging lain termasuk daging ayam dan daging sapi.
- Ikan nila liar memiliki jumlah asam lemak Omega-3 yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan nila hasil budidaya.
- Ikan nila memiliki kandungan asam lemak Omega-6 esensial dan kaya akan vitamin D, B12 dan B6
- Ikan nila memiliki jejak karbon lebih rendah daripada daging merah.
- Ikan nila adalah ikan yang kuat dan tidak membutuhkan antibiotik untuk pertumbuhannya.